Kasmaran
di bibir pantai berlian-berlian kecil menari
embun bening dan gemericik air laut
kita berpesiar seusai subuh mekar
pertunjukan semalam di perbatasan kota
kita sulam menjadi jala kerinduan
bertukar kenang, berjalin asmara putera-puteri nagari
bintang-bintang penyaksi lintasan takdir
kita tak kumpul pikir, tak kilir dalam dzikir, kekasih
masih ingatkah
di bibir pantai di seberang jalan raya, bersama kita
buang kesah dan sampah hari-hari
di utara jalan di plengsengan, menimba
pekerti di hamparan cakrawala ruang-waktu
pada jutaan buih air asin kita lempar gelisah
di selatan jalan dekat kuburan, semayam kenangan pahit
dalam bulir air mata dan kepercayaan
di bukit kering kita ziarah kalbu
pohon bereranting rapuh, dedaunan yang gugur
batang-akar masih kokoh menunggu hujan
itulah diri, batu-batu cadas dan tebing curam kita daki
nafasku-nafasmu berpacu melepas keluh melempar peluh
di ujung tangga, menikung berhempas lelah
semburat senyum menawan dari parasmu
Analisis Puisi:
Puisi "Kasmaran" karya Ida F. menggambarkan sebuah perjalanan romantis di tengah keindahan alam, di mana pasangan merajut kenangan dan menjelajahi kompleksitas hubungan asmara. Melalui gambaran-gambaran alam dan pengalaman personal, Ida F. mengajak pembaca untuk merenungkan tentang cinta, nostalgia, dan keberanian dalam menghadapi tantangan hidup bersama.
Keindahan Alam dan Kebahagiaan Bersama: Puisi ini dibuka dengan gambaran keindahan alam, dengan bibir pantai yang dihiasi oleh berlian-berlian kecil yang menari, embun bening, dan gemericik air laut. Ini menciptakan atmosfer romantis dan damai, di mana pasangan tersebut menikmati kebersamaan dan kebahagiaan mereka.
Perjalanan Bersama Sebagai Simbol Kekasih: Perjalanan fisik yang dilakukan oleh pasangan ini juga merupakan metafora dari perjalanan emosional dan spiritual mereka dalam hubungan asmara. Mereka merajut kenangan, bertukar cerita, dan menjalin kasih di tengah perjalanan mereka, menciptakan hubungan yang kuat dan berarti.
Nostalgia dan Kepercayaan: Puisi ini juga mengeksplorasi tema nostalgia dan kepercayaan dalam hubungan. Pasangan ini mengingat kembali momen-momen indah mereka di bibir pantai dan di seberang jalan raya, serta membuang kesah dan sampah hari-hari. Mereka menimba kebijaksanaan dan memperkuat ikatan mereka melalui pengalaman-pengalaman yang mereka lalui bersama.
Ketahanan dan Keberanian dalam Cinta: Di bagian terakhir puisi, pasangan ini diibaratkan sebagai pohon-pohon yang berakar kokoh meskipun terpapar oleh kekeringan dan tantangan. Ini menciptakan gambaran tentang ketahanan dan keberanian dalam menghadapi segala rintangan dan kesulitan dalam hubungan asmara.
Pesona dan Kekuatan dalam Kekasih: Penutup puisi menggambarkan pesona dan kekuatan yang terpancar dari kekasih, yang mampu menuntun pasangan mereka melalui segala kesulitan dengan senyuman yang menawan. Ini menciptakan gambaran tentang dukungan dan keberanian yang diberikan oleh kekasih dalam menjalani kehidupan bersama.
Secara keseluruhan, puisi "Kasmaran" karya Ida F. adalah sebuah karya sastra yang memukau dengan gambaran alam yang indah dan refleksi mendalam tentang cinta dan hubungan manusia. Melalui pengalaman pribadi dan metafora alam, Ida F. mengajak pembaca untuk merenungkan tentang keindahan dan kompleksitas dalam hubungan asmara serta keberanian dan ketahanan dalam menghadapi tantangan hidup bersama.
Karya: Ida F.