Guruku
Guruku...
Sepintas wajahmu tampak letih
dengan titik-titik peluh di keningmu
yang menetes pelan
Namun semua itu kau samarkan
Demi kewajibanmu menebar ilmu
dengan memberi cahaya!
Terangmu bukan bulan, guruku...
yang sempurna, kemudian menjadi sabit... lalu terbias sinar
matahari, kemudian hilang selepas malam
Bukan pula seperti pelita malam
yang terangnya, memuntahkan jelaga hitam!
Sinarmu bukan matahari yang cerah
yang hanya terbit pagi, lalu tenggelam petang
Guruku...
engkau adalah cahaya
cahaya yang tetap terang dalam gelapnya malam, yang tetap
terang walaupun awan tebal
berarak, menyergap di pelipismu... engkau tetap menebar cahaya
dan warna-warna.
Analisis Puisi:
Puisi "Guruku" karya Indah Mursyidah adalah sebuah penghormatan yang indah terhadap guru, menggambarkan guru sebagai sumber cahaya dan ilmu yang terus menerangi kegelapan dan memberi warna pada kehidupan siswa. Dengan bahasa yang indah dan puitis, puisi ini menggambarkan peran guru sebagai penerang dan penyemangat bagi para siswa.
Penggambaran Fisik dan Emosional Guru: Puisi ini dimulai dengan gambaran fisik guru yang tampak letih dengan titik-titik peluh di keningnya. Namun, melalui kata-kata yang dipilih dengan hati-hati, puisi ini juga menggambarkan kekuatan dan kehangatan emosional guru, yang dengan penuh dedikasi tetap menebarkan ilmu dan cahaya kepada murid-muridnya.
Simbolisme Matahari dan Pelita Malam: Dalam puisi ini, digunakan perbandingan antara guru dengan matahari dan pelita malam. Namun, guru tidak hanya seperti matahari yang cerah yang terbit pagi dan tenggelam petang, atau seperti pelita malam yang terangnya hanya sementara sebelum memuntahkan jelaga hitam. Guru diibaratkan sebagai cahaya yang tetap terang dalam kegelapan, menggambarkan kesetiaan dan konsistensi dalam memberikan ilmu dan pencerahan kepada murid-muridnya.
Kekuatan dalam Kehadiran Guru: Puisi ini menyampaikan pesan tentang kekuatan dan keteguhan guru dalam menghadapi tantangan dan kesulitan. Meskipun terkadang dihadapkan pada kelelahan dan rintangan, guru tetap menerangi dan memberi warna dalam kehidupan murid-muridnya. Kehadiran guru diibaratkan sebagai sumber cahaya yang tidak tergantikan, bahkan ketika kegelapan dan awan tebal menyergap.
Penghargaan atas Peran Guru: Melalui puisi ini, pembaca diajak untuk merenungkan peran penting guru dalam kehidupan dan pendidikan. Guru tidak hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga memberikan inspirasi, motivasi, dan arahan kepada murid-muridnya. Puisi ini menjadi pengingat akan betapa berharganya guru dalam membimbing generasi mendatang.
Penutup yang Menginspirasi: Puisi ini diakhiri dengan nada yang menginspirasi, menegaskan bahwa meskipun dihadapkan pada tantangan dan kesulitan, guru tetap berperan sebagai penerang dan pembawa warna dalam kehidupan murid-muridnya. Ini menciptakan kesan tentang keberanian, keteguhan, dan dedikasi yang dimiliki oleh para guru.
Puisi "Guruku" karya Indah Mursyidah adalah sebuah penghormatan yang indah terhadap peran dan keberadaan guru dalam kehidupan dan pendidikan. Dengan bahasa yang puitis dan simbolisme yang kuat, puisi ini menggambarkan guru sebagai sumber cahaya dan inspirasi yang tetap bersinar dalam kegelapan dan kesulitan. Ini menjadi pengingat akan pentingnya menghargai dan menghormati peran guru dalam membentuk masa depan generasi mendatang.
Karya: Indah Mursyidah