Doa Cintaku Terpatri untukmu
Aku hanya bisa membenamkan rasaku pada puing-puing yang
luluh lantak
aku hanya bisa menyertakan doa-doa duha dan senjaku pada
semilir angin yang membuncah
aku hanya menitipkan cintaku pada kabar-kabar tragis tentangmu
tentang kalian yang tertimbun buram, bahkan gelap
tentang kalian yang terputus dari segalanya
Benar, aku hanya bisa mematrikan sedikit cintaku
kepada jiwa-jiwa yang ditinggal ruh
kepada rasa-rasa yang terhempas oleh teguran
kepada raga-raga yang kehilangan harapan
Kupatrikan semuanya dalam hening dan tafakur
untuk jiwa-jiwa yang hilang segala
Hanya doa-doa sakral kusampaikan
penuh rasa, erat dan padat
untuk menyanjung Sigi, Donggala, dan Palu
di tengah jasad-jasad yang membisu
Cikarang, 1 Oktober 2018
Sumber: Elegi Puing Cinta yang Tersisa (2018)
Analisis Puisi:
Puisi "Doa Cintaku Terpatri untukmu" Karya Endang Ade Rustandi adalah sebuah ungkapan emosi yang mendalam terhadap bencana alam yang melanda wilayah Sigi, Donggala, dan Palu di Indonesia.
Ekspresi Rasa Sedih dan Putus Asa: Puisi ini menggambarkan rasa sedih dan putus asa atas musibah yang menimpa wilayah tersebut. Penyair mengungkapkan ketidakmampuannya untuk memberikan bantuan fisik secara langsung, sehingga ia hanya bisa menitipkan doa-doa dan cintanya kepada para korban yang tertimpa musibah.
Penyertaan Doa dan Harapan: Meskipun tidak dapat memberikan bantuan secara langsung, penyair menyertakan doa-duha dan doa senja dalam setiap hembusan angin yang membawa kabar-kabar tragis. Hal ini menunjukkan harapan dan keinginan yang kuat untuk memberikan dukungan spiritual kepada para korban bencana.
Keputusasaan dalam Keterbatasan: Penyair mengakui keterbatasannya untuk memberikan kontribusi yang nyata dalam membantu para korban bencana. Meskipun demikian, ia tetap berusaha menyampaikan rasa empati dan kasih sayangnya melalui kata-kata dan doa-doa yang disampaikan dalam puisi ini.
Tafakur dan Penghormatan: Dalam suasana hening dan tafakur, penyair merenungkan nasib para korban yang telah kehilangan segalanya. Doa-doa yang disampaikan menjadi ungkapan penghormatan kepada jiwa-jiwa yang telah meninggalkan dunia ini akibat musibah tersebut.
Pesan Kemanusiaan: Puisi ini juga mengandung pesan kemanusiaan yang mendalam, yaitu pentingnya solidaritas dan dukungan dalam menghadapi musibah. Meskipun jarak dan keterbatasan fisik terkadang memisahkan kita, namun doa dan kasih sayang tetap menjadi sarana untuk menghubungkan hati dan meredakan penderitaan.
Secara keseluruhan, puisi "Doa Cintaku Terpatri untukmu" adalah sebuah ungkapan emosi yang mendalam dan penuh harapan terhadap para korban bencana alam. Melalui kata-kata dan doa-doa, penyair mengungkapkan rasa kasih sayang dan solidaritasnya kepada mereka yang tertimpa musibah.
Karya: Endang Ade Rustandi
Biodata Endang Ade Rustandi:
- Endang Ade Rustandi lahir pada tanggal 6 Juli 1983 di Bandung.