Begitulah Kisah Kita
Menutup Mata untuk Selama-lamanya
Aku akan bergegas meninggalkanmu,
semua jejak, bayangan, dan gurat kenangan itu
Tak akan ada pintu, jendela atau satu celah pun
untuk kembali.
Kita mungkin hanya akan melihat
satu sama lain dari jauh
sambil menyeduh secangkir kopi
berisi mimpi masing masing
Jalan kita adalah simpang empat
yang terlalu ramai oleh harapan
dan ucapan terimakasih
"Kau terlalu baik," katamu.
Tapi kau berpura tak tahu,
bahwa cinta selalu menjadi pembuka
bagi semua jalan kebaikan
yang terjal dan mendaki itu
Di pelupuk mataku, seorang gadis,
bergelayut manja padamu
sambil melambai lambaikan hatinya
yang berwarna warni
Malam yang bimbang,
berhenti mencumbu purnama
Di baris baris kidungmu, rindu tersengal sengal
diterjang kenyataan,
lari tertatih tatih, terkapar
dan bersembunyi
di halaman halaman novel,
cerpen dan puisi
Begitulah kisah kita menutup mata
untuk selama lamanya.
Depok, 18 Agustus 2016
Analisis Puisi:
Puisi "Begitulah Kisah Kita Menutup Mata untuk Selama-lamanya" karya Helvy Tiana Rosa menggambarkan sebuah perpisahan yang penuh dengan kepedihan, nostalgia, dan refleksi akan hubungan yang telah berakhir.
Perpisahan yang Tak Terelakkan: Dari awal, puisi ini menggambarkan keputusan untuk meninggalkan dan berpisah dengan kekasih. Ada kesan bahwa perpisahan ini telah diputuskan dengan mantap, tanpa ada celah untuk kembali. Hal ini menciptakan nuansa akhir yang definitif dalam hubungan tersebut.
Rasa Nostalgia dan Kenangan yang Mendalam: Meskipun keputusan telah diambil, terdapat rasa nostalgia dan kenangan yang kuat terhadap hubungan tersebut. Penyajian gambaran tentang menyeduh secangkir kopi berisi mimpi masing-masing menciptakan suasana hangat yang mengingatkan pembaca pada momen-momen manis dalam hubungan tersebut.
Simpang Jalan dalam Hubungan: Metafora tentang jalan sebagai simpang empat yang ramai oleh harapan dan ucapan terima kasih menggambarkan kondisi hubungan yang kompleks. Ada ketidakpastian dan keraguan tentang arah yang akan diambil oleh masing-masing individu, serta rasa bersyukur atas pengalaman yang telah dilalui bersama.
Imaji dan Metafora yang Kuat: Puisi ini dipenuhi dengan imaji-imaji yang kuat, seperti gadis yang bergelayut manja dan malam yang bimbang. Imaji-imaji ini menambah kedalaman emosi dalam puisi dan mengundang pembaca untuk merasakan keintiman dan kebingungan yang dialami oleh pelaku dalam hubungan tersebut.
Penutup yang Mendalam: Dengan mengakhiri puisi dengan frase "Begitulah kisah kita menutup mata untuk selama-lamanya", Helvy Tiana Rosa menekankan bahwa perpisahan ini bukanlah akhir yang sederhana, tetapi merupakan penutupan yang dalam dan abadi bagi hubungan tersebut. Frase ini menciptakan kesan akan keputusan yang diambil dengan penuh kesadaran akan arti dan akibatnya.
Secara keseluruhan, puisi "Begitulah Kisah Kita Menutup Mata untuk Selama-lamanya" adalah sebuah karya yang penuh dengan emosi dan refleksi. Helvy Tiana Rosa berhasil menggambarkan perasaan perpisahan yang kompleks dan mengundang pembaca untuk merenungkan tentang kekuatan dan kerapuhan dalam hubungan manusia.
Karya: Helvy Tiana Rosa
Biodata Helvy Tiana Rosa:
- Dr. Helvy Tiana Rosa, S.S., M.Hum. lahir pada tanggal 2 April 1970 di Medan.