Anak Sulawesi
Anak Sulawesi
Anak-anak pulau karang yang pantang larang
Pelaut-pelaut ulung yang tak takut maut
Sebelum nyawa menembus badai
Tulang merangkul karang
Dari timur negeri matahari terbit
Kalian layarkan perahu Lambo dan pinisi nusantara
Kalian kibarkan panji-panji siri demi harga diri
Karena malu hanya pantas dibayar nyawa
Aib harus dicuci dengan darah
Anak Sulawesi
Anak-anak laut yang tak takut maut
Pelayar-pelayar sejati yang tak takut mati
Karena badai hanyalah permainan cuaca
Di batas kesetiaan arus pada lautan
Di timur negeri pela gandong
Kalian layarkan perahu Lambo dan pinisi nusantara
Kalian kibarkan panji-panji jihad demi harga diri
Kalian rakit persatuan di puncak-puncak perpecahan
Kalian teriakkan perdamaian di tengah-tengah badai kerusuhan
Karena nyawa sudah harus dibayar nyawa
Keyakinan sudah harus disucikan dengan darah
Anak Sulawesi
Ayam jantan keemasan dari timur
Kejantananmu
Kejantanan Hasanudin Sombarigowa
Kearifanmu
Kearifan Murhum Kolaku Butuni
Kesaktianmu
Kesaktian Sawerigading penghulu lautan
Kendari, Desember 2002
Analisis Puisi:
Puisi "Anak Sulawesi" karya La ode Balawa menggambarkan keberanian, kekuatan, dan kebanggaan dari anak-anak Sulawesi, sebuah pulau yang terkenal dengan budaya maritimnya.
Kebanggaan Terhadap Identitas Lokal: Puisi ini memancarkan kebanggaan terhadap identitas dan budaya Sulawesi. Anak-anak Sulawesi digambarkan sebagai pelaut-pelaut ulung yang pantang larang dan tidak takut akan maut. Mereka dianggap sebagai ayam jantan keemasan dari timur, menggambarkan kekuatan dan keberanian mereka.
Budaya Maritim: Budaya maritim Sulawesi tercermin dalam puisi ini melalui penggambaran perahu Lambo dan pinisi, kapal tradisional yang digunakan oleh para pelaut. Puisi menggambarkan bagaimana anak-anak Sulawesi menjelajahi lautan dengan perahu mereka, menghadapi badai dan bahaya, tetapi tetap kokoh dan tidak takut.
Harga Diri dan Kehormatan: Puisi ini menekankan pentingnya harga diri dan kehormatan bagi anak-anak Sulawesi. Mereka siap membayar nyawa mereka demi mempertahankan harga diri dan membasmi aib. Bahkan dalam konflik dan kerusuhan, mereka memperjuangkan perdamaian dengan keberanian dan keyakinan yang kuat.
Kepahlawanan dan Kebijaksanaan Tradisional: Puisi ini merayakan kepahlawanan dan kebijaksanaan tokoh-tokoh Sulawesi legendaris seperti Hasanudin Sombarigowa dan Murhum Kolaku Butuni. Mereka dianggap sebagai simbol-simbol kejantanan, kearifan, dan kesaktian yang menginspirasi anak-anak Sulawesi dalam menjalani kehidupan mereka.
Penyatuan dan Perdamaian: Meskipun dikenal dengan keberaniannya dalam peperangan dan pelayaran, anak-anak Sulawesi juga dianggap sebagai agen perdamaian dan persatuan. Mereka siap untuk merakit persatuan di tengah-tengah perpecahan dan memperjuangkan perdamaian dalam situasi konflik.
Puisi "Anak Sulawesi" adalah pujian yang kuat terhadap keberanian, kekuatan, dan kebanggaan dari anak-anak Sulawesi serta warisan budaya maritim dan nilai-nilai kepahlawanan mereka. Ini adalah penghormatan kepada identitas lokal mereka dan tekad mereka untuk menjaga harga diri, perdamaian, dan persatuan di tengah-tengah tantangan dan bahaya.
Karya: La ode Balawa