AI (Artificial Intelligence) merupakan sebuah aplikasi yang menurut saya cukup membantu di kalangan pelajar dalam hal kegiatan belajar, salah satunya bisa menemukan sesuatu hal baru atau materi baru yang akan dicari oleh mahasiswa maupun pelajar yang sama sekali belum diketahuinya.
Dari fitur AI sangat simpel dan mudah dioperasikan, khususnya para generasi milenial yang tidak asing tentang perihal aplikasi AI. Kecerdasan dari aplikasi ini sangat canggih, sehingga sangat membantu dalam penugasan mahasiswa.
Adapun kelebihan dan kekurangan dari aplikasi AI ini yaitu, untuk kelebihannya bisa membantu mempermudah pekerjaan seseorang khususnya di kalangan pelajar yang hampir di setiap daerah sudah mempunyai keahlian dalam menggunakan teknologi modern yang canggih. Aplikasi berbasis AI tidak harus memasukkan identitas secara lengkap dan registrasi seperti aplikasi lainnya yang berbayar terlebih dahulu.
Sedangkan kekurangan dari aplikasi AI bisa berdampak negatif, salah satunya dengan adanya ketergantungan seseorang dalam mengerjakan tugasnya pada sebuah aplikasi AI ini yang menimbulkan rasa malas untuk berpikir secara kritis.
Aplikasi berbasis AI ini juga sangat membahayakan para pengguna terutama mahasiswa semester akhir yang sedang membutuhkan ide untuk membuat rancangan sebagai ujian akhir yaitu skripsi, tetapi sayangnya mereka tidak bisa menggunakan AI itu dengan baik yang akhirnya membuat mereka.
Dari berita yang saat ini sedang beredar, yaitu tentang mahasiswa semester akhir ketika sedang diuji oleh dosen pembimbing dan dosen tersebut mengetahuinya bahwa mahasiswa telah mengambil atau plagiat hasil karya orang lain.
Hal tersebut sangat memiriskan untuk generasi bangsa ini tentunya pada abad ke-21ini kejadian tersebut telah memberikan contoh kepada kita semua bahwa adanya aplikasi yang canggih seperti AI telah membuat mereka menyepelekan tugas yang harus mereka selesaikan dengan sebaik mungkin, tanpa berpikir keras dengan adanya rasa malas. Dikarenakan mereka yang sudah ketergantungan dengan aplikasi tersebut.
Menurut saya jika kita berpikir sendiri dengan ide yang kita miliki pastinya akan menghasilkan hasil yang jauh lebih baik. Dengan seiring berjalannya waktu jika tidak ada pembaharuan dan tindak lanjut dari aplikasi ini, maka sudah dipastikan banyak orang yang memanfaatkan dari kelebihan aplikasi ini, dari kalangan guru, maupun mahasiswa dan pelajar dari berbagai tingkatan, memang kelebihan dari aplikasi ini yang sudah tidak diragukan lagi, tetapi apakah dengan kelebihan itu akan menjamin bangsa ini menciptakan regenerasi yang cerdas, jenius, dan berpikir kritis? Sedangkan cara berpikir kita sudah dipengaruhi oleh aplikasi, sebagai contoh cara berpikir orang pada zaman sekarang yang sudah adanya teknologi canggih dan adanya aplikasi AI dibandingkan dengan orang pada zaman dahulu yang masih belum adanya teknologi canggih maupun aplikasi, pasti akan jauh berbeda.
Orang zaman dahulu sebelum abad ke-21 mereka cenderung berpikir dengan ide masing-masing secara kritis dan teoritis, karena mereka hanya bisa menggunakan cara berpikir mereka sendiri untuk menyelesaikan tugasnya, meskipun ada banyak referensi seperti buku panduan tetapi mereka hanya menjadikan buku tersebut sebagai referensi saja tidak untuk menirunya. Tetapi, rata-rata orang-orang pada zaman sekarang menciptakan hasil karyanya tidak murni hasil berpikir sendiri, melainkan ada keikutsertaan hasil karya orang lain, mengambil dari internet, bahkan ada yang sampai rela membayar orang lain agar tugasnya bisa terselesaikan dengan cepat tanpa mereka paham dan menguasainya apa isi dari tugas tersebut.
Kesimpulan dari pernyataan di atas yaitu perlu adanya tindakan selektivitas dari pihak AI sendiri dalam menggunakan aplikasi tersebut, tidak semua orang bisa menggunakannya untuk meniru karya orang lain, sehingga hak milik tetap bisa terjaga tanpa adanya plagiat. Jika suatu saat AI termasuk sistem teknologi yang berbahaya seperti untuk menyebarkan hoax, mudah mengambil karya orang lain, maka harus dengan adanya lembaga yang mengantisipasi penggunaan AI agar orang tidak mudah untuk mengambil karya orang lain.
Contohnya seperti yang sudah dijelaskan di atas tentang seorang mahasiswa yang menjiplak karya orang lain, hal ini sangat dirugikan bagi pihak yang memilikinya, karena mereka hanya ingin karyanya dipublish untuk menginspirasi bukan untuk ditiru.
Dengan adanya selektivitas di aplikasi AI, maka orang lain tidak akan mudah untuk mengambil karya tersebut, dan tentunya mereka akan mengambil jalan lain, yaitu dengan cara berpikir kritis dari ide diri sendiri.
