Ahli psikologi melihat manusia sebagai makhluk yang secara alami dilengkapi dengan emosi. Emosi adalah respons internal manusia terhadap situasi tertentu. Sebagai contoh, ketika kita berhasil meraih sesuatu yang diinginkan, perasaan senang akan muncul. Senangnya kita adalah respons terhadap kejadian tersebut. Rentang emosi manusia sangat luas, mulai dari kebahagiaan, kegembiraan, cinta, hingga ketakutan, kemarahan, kesedihan, dan kecemasan. Emosi merupakan cara khas manusia merespons berbagai situasi kehidupan.
Pernah nggak sih kamu ngerasa sedih dan orang di sekitarmu bilang "jangan sedih?" Padahal, semakin melawan emosi yang dirasakan, maka emosi tersebut akan menjadi besar. Misalnya saat kamu overthinking, semakin dipaksakan untuk tidak overthinking justru akan membuat semakin overthinking. Mungkin ketika kamu merasakan emosi negatif kamu akan menolak emosi tersebut atau kamu mencari cara untuk menghilangkan emosi tersebut. Padahal emosi tersebut cukup disadari dan diterima.
Menerima emosi yakni kamu menyadari dan mengakui bahwa kamu sedang merasakan emosi tersebut. Setelah menyadari emosi tersebut, biarkan dan terima emosi tersebut untuk datang. Menerima yang dimaksud ialah tidak berusaha untuk melawan atau menghilangkan emosi yang sedang dirasakan.
Emosi penting untuk diterima karena emosi itu otomatis dan tidak dapat dikontrol. Respon dari emosi ditimbulkan oleh hormon-hormon di otak, dan hormon tersebut tidak dapat dikontrol. Misalnya saat kamu sedang merasakan emosi bahagia, dan kamu tidak dapat langsung mengubah emosi tersebut menjadi emosi sedih. Mencoba mengontrol sesuatu yang tidak bisa dikontrol hanya akan membuat stres.
Emosi hanya perlu dinikmati dan diterima. Hidup akan jauh lebih damai ketika kamu dapat menerima emosi yang dirasakan. Emosi tersebut dapat dimanfaatkan untuk berkarya. Seperti ketika sedang merasakan sedih, kamu dapat menikmatinya dan dapat membuat cerpen dengan tema sedih, ketika merasa marah kamu dapat membuat puisi atau esai tentang kemarahan, ketika bahagia kamu dapat membuat musik dengan tema bahagia.
Ada beberapa cara untuk dapat menerima emosi. Pertama, menyadari kapan saat kamu sedang berusaha untuk menghindari emosi tertentu. Perhatikan sensasi yang dirasakan saat sedang sedih, apakah kamu merasa atau berpikir bahwa kamu nggak boleh sedih? Dan minimalisir perasaan tersebut karena emosi merupakan reaksi manusiawi.
Kedua, ubah persepsi terhadap emosi. Tidak ada emosi baik ataupun emosi buruk. Emosi negatif bukan berarti buruk, minimalisir pikiran bahwa emosi negatif itu 'ganggu' atau 'nggak nyaman'. Emosi negatif hanyalah reaksi kimia yang terjadi di otak yang membuat merasakan hal tertentu.
Dengan menyadari setiap reaksi itu netral, maka akan membuat menjadi lebih sadar dengan emosi yang dirasakan dan akan membuat lebih damai.
Ketiga, sadari bahwa emosi hanya muncul sementara. Emosi hanya muncul sementara, lalu hilang atau silih berganti. Tidak perlu mencoba untuk cepat menghilangkan emosi tersebut, cukup dirasakan dan diterima.
Nikmati emosi yang dirasakan dan manfaatkan emosi untuk hal-hal yang positif. Saat bahagia manfaatkan emosi tersebut untuk mengerjakan pekerjaan yang tertunda atau mengajak teman untuk bermain. Saat sedih manfaatkan emosi tersebut untuk evaluasi diri. Dan masih banyak lagi yang dapat dilakukan untuk memanfaatkan emosi tersebut.
Nah, itu dia beberapa hal yang dapat kamu lakukan untuk menerima emosi. Nikmati dan terima emosi yang kamu rasakan agar hidup menjadi lebih damai. Emosi apapun yang kamu rasakan, Let it flow!
Biodata Penulis:
Alma Aprilistya lahir pada tanggal 9 April 2005.