Pekalongan, sebuah kota yang kaya akan tradisi dan budaya, menyambut kedatangan Hari Raya Idul Fitri dengan semarak dan kemeriahan yang tak tertandingi. Salah satu momen paling ditunggu-tunggu adalah perayaan Syawalan, di mana masyarakat berkumpul untuk merayakan kesuksesan menjalani ibadah puasa selama sebulan penuh. Di tengah-tengah euforia dan kebahagiaan ini, tradisi-tradisi unik seperti pembuatan lopis raksasa dan pertunjukan balon udara menjadi daya tarik tersendiri bagi penduduk setempat serta para wisatawan yang datang berkunjung.
Tradisi lopis raksasa telah menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan Syawalan di Pekalongan. Lopis, makanan khas Jawa Tengah yang terbuat dari ketan yang dibungkus dalam daun pisang, disajikan dalam ukuran besar yang mencapai beberapa meter panjangnya. Proses pembuatannya sendiri sudah menjadi ritual tersendiri yang melibatkan kerjasama antara masyarakat setempat.
Mulai dari menyiapkan bahan-bahan hingga proses memasaknya, semua dilakukan dengan penuh kegembiraan dan semangat gotong royong. Lopis raksasa ini kemudian disajikan secara gratis kepada masyarakat yang hadir dalam perayaan Syawalan, menjadi simbol berbagi kebahagiaan dan kebersamaan di antara mereka.
Selain lopis raksasa, pesona balon udara juga menjadi daya tarik yang tidak kalah menarik. Para pengrajin balon udara setempat menghiasi langit Pekalongan dengan berbagai bentuk dan warna yang indah. Mulai dari balon udara tradisional hingga balon udara berbentuk karakter-karakter kartun yang lucu, semua memperindah langit kota ini.
Tak hanya menjadi hiburan visual, pertunjukan balon udara juga menarik minat para pengunjung untuk ikut serta dalam penerbangan balon udara secara turut serta. Sensasi melayang di atas kota sambil menikmati pemandangan indah dari ketinggian tentu menjadi pengalaman yang tak terlupakan bagi siapa pun yang mencobanya.
Perayaan Syawalan di Pekalongan dengan tradisi lopis raksasa dan pesona balon udara memperlihatkan betapa kaya akan budaya dan kebersamaan masyarakatnya. Melalui perayaan ini, mereka tidak hanya merayakan akhir bulan suci Ramadan, tetapi juga menguatkan ikatan sosial dan nilai-nilai kebersamaan yang telah menjadi bagian dari identitas budaya mereka.
Bagi siapa pun yang ingin merasakan kehangatan dan keceriaan perayaan Syawalan yang tak terlupakan, Pekalongan adalah tempat yang tepat untuk dikunjungi.
Penulis: Amelia Putri