Menggali Makna di Balik "People Come and Go"

“People Come and Go” sudah menjadi hal yang wajar terjadi dalam hidup ini, karena merelakan dan mengikhlaskan merupakan bagian dari kehidupan.

Datang dan pergi telah menjadi bagian dari kehidupan. Terkadang kedatangan seseorang dalam hidup kita ini hanyalah bersifat sementara. Di balik makna “People Come and Go” kita dapat menyadari bahwa, tidak semua yang datang akan menetap selamanya dan hal tersebut yang pasti sulit untuk kita terima.

Sebenarnya apa sih makna sesungguhnya dari “People Come and Go”? Mengapa harus sering kali kita alami dalam hidup?

Selama ini kita pasti sudah sangat sering mendengar istilah “People Come and Go”. “People Come and Go” jika diterjemahkan memiliki arti yaitu seseorang yang datang dan pergi. Dalam hidup pasti sering kali kita bertemu dengan orang baru, entah dalam hubungan persahabatan mau pun percintaan. Selain banyak sekali menghadapi pertemuan, sering kali kita juga dihadapkan dengan perpisahannya.

Kita pasti selalu berharap bahwa hadirnya seseorang dapat menetap selamanya. Akan tetapi kenyataannya terkadang seseorang yang datang dalam hidup kita hanya bersifat sementara. Meskipun demikian, seseorang yang datang pasti membawa banyak pengalaman dan pelajaran bagi hidup kita. Dengan perpisahan sebenarnya juga dapat membentuk pribadi kita untuk menjadi lebih dewasa dalam menghadapi hal-hal di luar kendali kita.

Selama ini saya berulang kali telah dihadapkan dengan perpisahan, kepergian dan kehilangan. Sedih, kecewa, marah, merasa tidak adil, itulah perasaan yang saya rasakan kala pertama kali menyadari bahwa seseorang dapat meninggalkan begitu saja dan kapan saja.

People Come and Go

Seiring berjalannya waktu, saya mencoba menerima kenyataan bahwa memang tidak akan ada yang abadi dan bersifat selamanya dalam hidup ini. Terlalu sering dihadapkan dengan fakta “People Come and Go”, sebenarnya hal tersebut yang telah merubah sikap, perspektif dan pemikiran saya hingga menjadi lebih ikhlas ketika harus merelakan sesuatu.

“People Come and Go” juga dapat memberikan dampak bagi yang mengalaminya. Awalnya saya merasa “People Come and Go” hanya memberikan dampak buruk. Dan berikut ini adalah beberapa dampak buruk yang sering saya rasakan.

1. Sering Menyalahkan dan Merendahkan Diri Sendiri

Dari pengalaman yang saya alami, kebanyakan orang pergi tanpa memberikan suatu alasan yang jelas. Ketika seseorang memutuskan pergi secara tiba-tiba, hal tersebut yang membuat saya merasa bahwa inti dari permasalahan tersebut ada pada diri saya sendiri.

Sering kali saya berpikir “Apakah ada yang salah dan apakah ada yang kurang dari diriku sendiri? Mengapa tidak ada yang pernah ingin bertahan lebih lama?”

Bahkan sangat jarang saya menyalahkan orang lain ketika terjadi suatu masalah, karena saya lebih sering menyalahkan diri saya sendiri walaupun sebenarnya belum dapat dipastikan kebenarannya bahwa saya yang salah.

2. Trust Issue

Sering menghadapi fakta “People Come and Go” membuat saya memiliki rasa sulit percaya terhadap orang lain. Saya selalu memandang bahwa semua yang sedang terjadi pasti akan segera berakhir.

Bahkan pada saat berada pada kondisi yang bahagia pun, saya lebih sering memikirkan “Kapan seseorang akan pergi?”

Terlalu sering menghadapi rasa kehilangan membuat saya selalu was-was dan lebih memikirkan rencana apa yang harus saya lakukan ketika seseorang itu pergi.

3. Lebih Sering Berpikir Negatif

Berpikir negatif atau Negative Thingking sering terjadi pada setiap orang. Pikiran negatif sebenarnya yang membuat diri kita lebih sering menduga-duga atau berprasangka negatif atas suatu hal yang kebenarannya belum pasti. Terkadang sering muncul rasa kecurigaan terhadap seseorang. Hal ini membuktikan bahwa pikiran negatif tidak hanya memberikan dampak buruk bagi diri sendiri, tetapi juga akan berdampak buruk bagi orang lain.

Itulah beberapa dampak yang saya rasakan selama ini. Namun apakah rasa kehilangan hanya akan memberikan dampak yang buruk? Menurut saya tidak, “People Come and Go” juga dapat membawa dampak positif jika kita mampu mengolah emosi, pemikiran, sikap kita dengan baik-baik.

Seiring berjalannya waktu saya juga berpikir bahwa suatu hal terjadi pasti karena suatu alasan dan selalu terdapat hikmah di dalamnya.

Berikut beberapa dampak positif dari yang pernah saya rasakan.

1. Tidak Mudah Bergantung Terhadap Orang Lain

Seperti yang kita ketahui bahwa hidup akan selalu berdampingan satu sama lain dan membutuhkan satu sama lain. Namun ketika menyadari bahwa kita dapat kehilangan seseorang kapan saja, hal tersebut yang pada saat itu membuat saya mengurangi rasa harapan saya pada orang lain. Sering kali kita berharap mereka selalu ada dan berharap mereka mengerti apa yang kita rasakan. 

Akan tetapi kenyataannya, kita tidak dapat memaksakan seseorang untuk selalu mengerti kita, selalu ada untuk kita, karena mereka punya permasalahan hidup dan keperluannya masing-masing. Sampai kapan pun kita hanya dapat mengandalkan diri kita sendiri dan hanya diri kita sendiri yang paling mengerti apa yang sedang kita rasakan. Ketika banyak orang berlalu lalang pergi meninggalkan hidup kita, tidak perlu khawatir karena kita masih memiliki diri kita sendiri untuk melanjutkan hidup.

2. Lebih Bersyukur

Ketika kita mengetahui tidak ada yang abadi dalam hidup ini, seharusnya kita dapat lebih bersyukur atas apa yang saat ini kita miliki. Entah itu rejeki, kerabat, pasangan, dan bahkan keluarga. Kita juga dapat menikmati setiap momennya, serta dapat lebih menghargai kehadiran seseorang.

Hikmah yang saya ambil setiap saya mengalami “People Come and Go” ialah berusaha berpikir positif bahwa datang dan perginya seseorang itu karena Tuhan sedang menunjukan mana yang terbaik dan mana yang belum layak untuk kita bawa ke dalam hidup kita. 

Pada saat itu saya yakin bahwa apapun dan siapa pun yang pergi, pasti akan digantikan dengan yang lebih baik, karena Tuhan pasti memiliki rencana lebih baik dari apa yang kita bayangkan. Semua hanya butuh waktu, maka dari itu kita perlu menghadirkan perasaan sabar dan ikhlas.

Pada dasarnya manusia adalah makhluk yang dapat berubah kapan saja. Kita tidak dapat memaksakan seseorang untuk terus ada bersama kita. Mereka memiliki hak atas kehidupan mereka sendiri dan begitu pun kita. Tak ada salahnya jika kita merayakan kesedihan atas kepergian seseorang dari hidup kita.

Akan tetapi setelah kita berhasil meluapkan perasaan-perasaan negatif tersebut, kita juga harus yakin dan percaya bahwa siapa pun dan apa pun yang pergi pasti akan digantikan dengan yang lebih baik nantinya. 

“People Come and Go” sudah menjadi hal yang wajar terjadi dalam hidup ini, karena merelakan dan mengikhlaskan merupakan bagian dari kehidupan. Maka dari itu kita juga harus bisa berdamai dan mengendalikan perasaan-perasaan kita terhadap segala hal yang sifatnya sementara. Sisakan ruang ikhlas dalam diri kita untuk hal-hal yang terjadi di luar kendali kita.

Penulis: Anissa Dita Rizky

© Sepenuhnya. All rights reserved.