Berbicara mengenai fotografi, biasanya diartikan sebagai seni atau proses penghasilan gambar dan cahaya dalam film. Fotografi termasuk alat visual yang efektif untuk memvisualisasikan suatu keadaan menjadi lebih akurat dan konkret.
Seni dalam fotografi melibatkan ekspresi kreatif dan interpretasi subjek oleh fotografer. Setiap fotografer biasanya memiliki sudut pandang, komposisi, dan fokus yang berbeda, sehingga membawa nuansa yang unik.
Estetika dalam berfoto merujuk pada cara kita mengatur elemen-elemen visual seperti komposisi, warna, pencahayaan, dan subjek untuk menciptakan gambar menjadi menarik secara visual seperti konsep hitam putih yang banyak dijadikan pilihan akhir-akhir ini. Foto dengan konsep tersebut memiliki kekuatan dalam menyampaikan cerita, emosi, dan pesan yang kuat. Sebuah foto dapat menginspirasi dan bahkan mengubah pandangan hidup seseorang.
Sebenarnya apa foto hitam putih itu? Foto hitam putih yaitu seni fotografi yang menggunakan skala warna monokromatik, yaitu hitam, putih, dan semua tingkat abu-abu diantaranya. Terlihat sederhana tetapi foto hitam putih memiliki daya tarik estetika yang kuat dan sering digunakan untuk menciptakan suasana yang klasik, dramatis, serta emosional.
Foto hitam putih telah digunakan sejak awal perkembangan fotografi dan terus menjadi pilihan yang popular di antara fotografer yang ingin menekankan komposisi, tekstur, dan kontras dalam gambar mereka tanpa terganggu oleh warna. Penggunaan cahaya, bayangan, dan bentuk dalam foto hitam putih dapat menciptakan efek yang menarik dan kuat serta makna yang lebih mendalam.
Tren fotografi hitam putih sedang populer di kalangan Gen Z. Salah satu alasannya yaitu estetika klasik dan timeless yang terkait dengan foto hitam putih, karena memberikan kesan dramatis dan menarik. Selain itu, banyak platform media sosial seperti Instagram menyediakan filter hitam putih yang memudahkan untuk menciptakan foto-foto dengan nuansa tersebut.
Sebagian orang juga menganggap foto hitam putih lebih artistik atau instagramable daripada foto berwarna biasa. Foto hitam putih dianggap lebih dapat menyoroti detail atau emosi dalam foto tanpa terganggu oleh warna-warna yang mencolok.
Populernya fotografi hitam putih dapat dibuktikan dengan adanya film "Jatuh Cinta Seperti di Film-Film". Ernest Prakasa selaku produser film tersebut mengatakan bahwa konsep hitam putih ini akan membuat penonton untuk lebih fokus dengan cerita dan karakternya.
Konsep hitam putih memberikan dramatisasi yang tidak tergantikan serta memperkuat mood dan kedalaman cerita yang ingin disampaikan. Hal ini juga merupakan penghormatan terhadap kekuatan naratif film hitam putih yang secara timeless mampu menghadirkan intensitas emosional yang mendalam.
Minatnya Gen Z juga bisa saya rasakan pada diri saya sendiri. Saya merasa dengan menggunakan foto hitam putih menjadi lebih aesthetic dan penuh makna. Saya biasa menggunakan foto-foto hitam putih pada media sosial. Hal ini juga dapat saya lihat pada sosial media teman-teman saya. Dapat diasumsikan bahwa foto hitam putih banyak diminati oleh Gen Z.
Melihat dunia melalui foto hitam putih dapat memberikan perspektif yang unik dan mendalam. Tanpa distraksi warna, kita lebih fokus pada detail, kontras, dan ekspresi yang tergambar dalam foto. Foto hitam putih dapat mengungkapkan tekstur, bentuk, dan pola dengan lebih jelas, serta menyoroti aspek emosional dan artistik dari subjek.
Selain itu, foto hitam putih juga memiliki kecenderungan untuk memberikan nuansa nostalgia dan klasik, memperkuat kesan waktu dan sejarah dalam gambar. Ini dapat membuat kita memandang subjek dengan cara yang lebih kontemplatif dan mendalam, seringkali menginspirasi refleksi tentang makna dan nilai di balik gambar tersebut.
Jadi, melihat dunia melalui foto hitam putih tidak hanya memberikan pengalaman visual yang berbeda, tetapi juga mengajak kita untuk merenungkan keindahan dan kompleksitas dunia dengan cara yang lebih sederhana namun mendalam.
Melihat dunia melalui foto menjadi cara yang menarik untuk memahami dan mengapresiasi keindahan dunia di sekitar kita. Foto menjadi jendela yang membuka pandangan kita terhadap beragam tempat, orang, dan peristiwa yang mungkin tidak kita alami secara langsung. Dengan melihat foto, kita dapat memperluas pengetahuan dan pemahaman kita tentang dunia, serta memberikan rasa empati terhadap pengalaman orang lain.
Biodata Penulis:
Amellya Kusuma lahir pada tanggal 8 Juni 2005 di Surakarta.