Malam Lailatul Qadar memiliki keutamaan dan keistimewaan yang berbeda dengan malam-malam lainnya. Di malam Lailatul Qadar tersebut, Allah SWT pertama kalinya menurunkan wahyu berupa ayat-ayat Al Quran kepada Nabi Muhammad Saw melalui Malaikat Jibril. Selain itu, di malam Lailatul Qadar juga Allah SWT menurunkan berbagai kebaikan dan keselamatan bagi seluruh umatnya.
Malam Lailatul Qadar dianggap sebagai waktu di mana segala urusan dan ketentuan untuk tahun yang akan datang ditetapkan. Oleh karena itu, umat Muslim menghabiskan malamnya dengan memperbanyak ibadah dan memanjatkan doa.
Dalam bulan Ramadhan terdapat satu malam yang disebut lebih baik dari 1.000 bulan yaitu malam Lailatul Qadar. Sebagian ulama mengatakan bahwa Lailatul Qadar biasanya jatuh pada salah satu malam ganjil dalam 10 hari terakhir bulan Ramadhan.
Berikut ada beberapa keutamaan dan keistimewaan Malam Lailatul Qadar:
1. Dosa Terdahulu akan Diampuni
Keutamaan malam Lailatul Qadar yang pertama adalah pengampunan dosa-dosa yang terdahulu. Seperti dari Abu Hurairah meriwayatkan Rasulullah SAW bersabda:
“Barangsiapa beribadah di malam Lailatul Qadar dengan rasa iman dan mengharap pahala dari Allah, ia akan diampuni dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadis lainnya yang mempunyai makna sama yaitu dari Abu Hurairah, Nabi SAW bersabda:
“Barangsiapa melaksanakan salat pada malam Lailatul Qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari)
2. Malam yang Penuh Keberkahan
Keutamaan malam Lailatul Qadar berikutnya adalah malam yang penuh keberkahan. Seperti dijelaskan dalam QS. Ad Dukhan ayat 3-4:
"Sesungguhnya Kami menurunkannya (Al-Quran) pada suatu malam yang diberkahi. dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah."
3. Lailatul Qadar Lebih Baik Daripada 1000 Bulan
Keutamaan malam Lailatul Qadar yang ketiga adalah lebih baik daripada 1000 bulan. Mujahid, Qatadah dan ulama lainnya berpendapat bahwa yang dimaksud dengan lebih baik dari seribu bulan adalah sholat dan amalan pada Lailatul Qadar lebih baik dari sholat dan puasa di 1000 bulan yang tidak terdapat Lailatul Qadar.
Dalam penafsiran tersebut, 1000 bulan berarti sama dengan 83 tahun 4 bulan. Penafsiran tersebut juga mengacu pada QS Al-Qadr ayat 3 yang berarti:
“Malam qadar adalah lebih baik daripada seribu bulan.”
4. Malam Keselamatan yang Tidak Bisa Diganggu Setan
Malam Lailatul Qadar disifati oleh salam (keselamatan) sebagaimana terdapat pada surat Al-Qadr ayat 5, “Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar” yang bermakna malam Lailatul Qadar penuh keselamatan di mana setan tidak dapat berbuat apa-apa di malam tersebut, baik berbuat jelek atau mengganggu yang lain.
Mujahid mengatakan bahwa malam tersebut banyak yang selamat dari hukuman dan siksa karena mereka melakukan ketaatan pada Allah.
5. Para Malaikat Turun ke Bumi
Keutamaan selanjutnya pada malam Lailatul Qadar adalah turunnya para malaikat ke muka bumi. Allah berfirman:
“Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril.” (QS. Al-Qadr: 4).
Banyak malaikat yang akan turun pada Lailatul Qadar karena banyaknya berkah pada malam tersebut. Sebagaimana malaikat turun ketika ada yang membacakan Al-Quran, mereka akan mengitari orang-orang yang berada dalam majelis zikir. Dan malaikat akan meletakkan sayap-sayap mereka pada penuntut ilmu karena malaikat sangat mengagungkan mereka.
6. Malam Penentuan Takdir Tahunan
Keutamaan malam Lailatul Qadar yang keenam adalah menjadi malam penentuan takdir tahunan. Allah berfirman dalam Ad Dukhan ayat 4 yang artinya:
“Pada malam itu, dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah.”
Ibnu Katsir menerangkan bahwa pada Lailatul Qadar akan dirinci di Lauhul Mahfuzh mengenai penulisan takdir dalam setahun, juga akan dicatat ajal dan rizki. Dan juga akan dicatat segala sesuatu hingga akhir dalam setahun.
7. Malam Turunnya Al-Quran
Keutamaan malam Lailatul Qadar yang terakhir adalah menjadi malam diturunkannya Wahyu dalam Al-Quran sebagai pedoman kehidupan umat Islam. Keutamaan ini dijelaskan dalam surat Al-Baqarah ayat 185 yang artinya:
“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Quran.”
Ibnu Abbas meriwayatkan mengenai waktu diturunkannya Al-Quran, yaitu:
“Al-Quran secara keseluruhan diturunkan dari Lauhul Mahfuzh ke Baitul ‘Izzah di langit dunia. Lalu diturunkan berangsur-angsur kepada Rasulullah SAW sesuai dengan peristiwa-peristiwa dalam jangka waktu 23 tahun.”
Biodata Penulis:
M. Fahmy Fredyansyah Maulana saat ini aktif sebagai mahasiswa di UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan.