Tren Belanja Online yang Melonjak: Fenomena E-Commerce yang Merajalela

Maraknya fenomena belanja online sebagai salah satu alternatif pilihan konsumsi di kalangan remaja disebabkan karena sistem belanja online yang ...

Saat ini, kebutuhan akan tempat tinggal semakin meningkat seiring dengan perkembangan zaman. Kebutuhan hidup tersebut sangat penting. Persyaratan hidup ini sangat penting agar dapat beradaptasi dengan pola kehidupan saat ini.

Kemajuan teknologi akibat globalisasi semakin meningkat dan membawa fenomena perilaku baru ke dalam kehidupan masyarakat. Sebelumnya, jual beli hanya bisa dilakukan dengan tatap muka. Namun seiring berjalannya waktu, masyarakat mengembangkan cara jual beli yang lebih efisien dan efektif yaitu belanja online.

Belanja online adalah pembelian barang dan jasa melalui Internet. Bisa juga dikatakan sebagai layanan jual beli online yang tidak mengharuskan penjual dan pembeli bertemu secara tatap muka.

Fenomena E-Commerce yang Merajalela

Maraknya fenomena belanja online sebagai salah satu alternatif pilihan konsumsi di kalangan remaja disebabkan karena sistem belanja online yang lebih efisien dan cara kerja online shop tidak mengharuskan pembeli bertemu langsung dengan penjual termasuk juga saat pembayarannya karena dapat ditransfer.

Menurut Liang & Lai (2002) perilaku pembelian online adalah proses membeli produk atau jasa melalui media internet. Proses pembelian online memiliki langkah yang berbeda seperti perilaku pembelian fisik.

Kekhasan dari proses membeli melalui media internet adalah ketika konsumen yang berpotensial menggunakan internet dan mencari-cari informasi yang berkaitan dengan barang atau jasa yang mereka butuhkan. Kegiatan belanja online (online shopping) secara sederhana dapat diartikan sebagai suatu proses pembelian barang atau jasa oleh konsumen kepada penjual secara real time, tanpa pelayan dan melalui jaringan internet.

Sementara itu toko online/virtual (online shop/virtual shop) merupakan sarana atau toko untuk menawarkan barang dan jasa lewat internet, di mana pengunjung dapat melihat barang-barang di toko online. Baik melalui foto-foto, video, dll (Loekamto, 2012).

Integrasi layanan belanja online dan media sosial yang dikenal dengan istilah social commerce yang semakin populer akhir-akhir ini. Menurut Hootsuite, sosial commerce adalah metode penjualan produk dan layanan melalui media sosial. Semua pembelian, mulai dari pencarian hingga pembayaran (checkout), dilakukan di satu platform.

Saat ini tren belanja online sedang berkembang karena hadirnya social commerce, banyaknya media yang bisa digunakan dalam melakukan transaksi memudahkan kita dalam memilih barang yang kita inginkan.

Contoh media yang sering kita gunakan ketika belanja online adalah seperti Shopee, Lazada, Tokopedia, Tiktok shop, Facebook, Instagram dan masih banyak lagi.

Keuntungan dan Kerugian berbelanja melalui Online

Ada banyak sekali keuntungan dari belanja online dan hal inilah yang menjadi alasan mengapa membuat toko online merupakan bisnis yang sedang booming saat ini. Belanja online juga termasuk membeli pakaian, gadget, sepatu, peralatan, atau bahkan bahan makanan sehari-hari.

Di bawah ini adalah beberapa keuntungan belanja online, yaitu:

  1. Hemat waktu, salah satu manfaat belanja online adalah menghemat waktu, tidak dapat disangkal lagi. Berbelanja di toko bisa memakan waktu lama, terutama saat jalanan sedang sibuk atau ada antrian
  2. Hemat tenaga, harus diakui bahwa melelahkan ketika harus berbelanja di beberapa toko ketika barang yang kita inginkan ternyata stoknya tidak ada. Tetapi dengan adanya e-commerce kita tidak perlu terlalu banyak membuang energi berharga saat melakukan pembelian.
  3. Hemat bahan bakar, salah satu keuntungan belanja online adalah kita tidak perlu membeli bahan bakar untuk kendaraan, sehingga tidak ada pembelian bahan bakar yang diperlukan saat anda berbelanja seperti biasanya
  4. Perbandingan harga, berkat inovasi canggih kita dapat dengan mudah memeriksa harga dan membandingkannya dengan lainnya hanya dalam beberapa klik. Sangat mudah untuk membandingkan harga satu situs belanja online dengan situs belanja online lainnya. Ini memberi kita kebebasan untuk mengidentifikasi toko online yang menawarkan produk termurah.
  5. Diskon, diskon atau potongan harga menjadi senjata utama para penjual untuk menarik perhatian para calon pembeli. banyak penjual yang memberikan diskon menarik agar pembeli mau membeli barang dari tokonya

Namun, tidak semua pembelian di Internet selalu menguntungkan. Pasti juga ada yang kurang. Jika belanja online mempunyai kelebihan, pasti ada pula kekurangannya. Meski keberhasilan berbelanja melalui online sangat mengesankan, namun masih terdapat beberapa kelemahan yang umumnya tidak disukai banyak orang, yaitu:

  1. Tidak bisa coba/tes barang terlebih dahulu, saat pergi ke toko atau butik, kita bisa langsung memakainya langsung di badan, meski harganya bisa dinegosiasikan. Kelebihan memakai item dapat menyesuaikan dengan badan, apakah sesuai ukuran, warna, dan motif .Di toko dinamis, tidak ada istilah dicoba kita benar-benar baru bisa mencobanya setelah barang sampai di rumah.
  2. Barang yang dibeli tidak sesuai harapan, ada yang bilang bahwa belanja secara online, hasilnya nasib-nasiban. Kalau kebetulan dapat yang bagus dengan harga miring berarti kitalah yang beruntung.
  3. Ongkos kirim, ongkos kirim menjadi salah satu kekurangan dalam berbelanja online, dikarenakan rata-rata pembelian dari luar daerah harus menambah ongkos kirim.
  4. Ada kemungkinan terkena penipuan, kepercayaan menjadi modal yang sangat utama saat berbelanja online, tidak sedikit penjual menghilang ketika barang yang dikirim rusak.

Biodata Penulis:

Khabibatus Syufiyah saat ini aktif sebagai mahasiswa di UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan.
© Sepenuhnya. All rights reserved.