Apakah kalian tahu tentang game yang bernama Harvest Moon? Atau mungkin pernah mendengar atau bahkan pernah memainkannya? Harvest Moon itu kayak main game kehidupan petani gitu, yang dibikin sama Natsume dari Jepang. Di game ini, kamu jadi petani yang harus ngejaga peternakan dan kehidupan sosial di desa fiktif. Mulai dari ngerawat tanaman, hewan ternak, sampai bangun hubungan sama warga desa, bahkan bisa pacaran juga. Intinya sih, kamu harus sukses ngurus peternakan dan bikin hidup bahagia di desa.
Harvest Moon itu seru banget, tapi juga bisa bikin kamu belajar soal pertanian dan ngatur sumber daya, loh.
Saya sendiri pernah bermain game ini, bahkan sampai lupa waktu, karena di game ini kita seperti dibawa ke dunia yang berbeda yaitu dengan kita merantau atau pergi ke sebuah desa yang dulunya ada kakek kita yang sudah meninggal. Kakek kita ini memiliki rumah dan lahan sawah serta kandang untuk perternakan. Kemudian kita sebagai cucunya harus merawat rumah dan lahan yang telah diberikan kakek kita.
Itu tadi hanya sedikit latar belakang game ini, jika sudah bermain cukup lama kalian akan paham betapa asiknya menjadi seorang petani yang dapat berinteraksi kepada seluruh karakter di desa itu. Kita bisa menjual hasil panen, memberikan ke orang-orang, bahkan kadang kala terdapat lomba untuk hasil panen terbaik di desa ini yang diadakan setiap tahun sekali.
Oleh karena itu, game ini menjadi salah satu game yang menurut saya edukatif dan tidak memiliki unsur fiktif maupun SARA.
Di dalam game ini juga terdapat mekanik bertani yang cukup detail. Kita sebagai player dalam bertani harus membeli benih untuk ditanam, menyiramnya setiap hari, berjaga jika ada hama, dan sebagainya.
Nah, sekarang saya ingin membahas apakah dengan mekanik bertani tersebut dapat meningkatkan pengetahuan dalam bertani di dunia nyata?
Jawabanya bisa iya dan bisa tidak. Mengapa demikian? Karena menurut saya sendiri, game ini memang bisa mengajarkan cara dan tahapan bertani, seperti tadi menanam, menyiram, menjaga tanaman dari hama. Tapi tidak semudah dan sesimple itu dalam bertani atau bercocok tanam.
Bertani di dunia nyata dibutuhkan effort yang lebih dalam merawat dan menjaga tanaman agar tumbuh subur dan memiliki kualitas panen yang bagus. Seperti kita harus memberi pupuk pada tanaman, menyemprot pestisida, jika ada hujan deras kita harus bagaimana, penyakit pada tanaman dan masih banyak lagi.
Tapi untuk hanya sekedar mengenal basic bertani, game Harvest Moon ini dapat sangat membantu pengetahuan, khususnya pada anak-anak yang masih harus belajar banyak hal.
Saya juga dulu waktu bermain game ini waktu saya masih kecil, lebih tepatnya kelas 5 SD dan saya pun tertarik memainkan game ini, malah kadang sampai lupa waktu. Tapi dengan adanya hal tersebut, game ini membuktikan bersihnya isi dalam game sehingga anak-anak tidak mendapatkan konten negatif sedikitpun dan sebagai orang tua tidak usah khawatir.
Kesimpulannya, game ini dapat membuat pengetahuan baru pada anak-anak terkait cara bertani atau bercocok tanam dengan tingkatan yang sangat umum, seperti menanam benih, menyiramnya tiap hari, menjaga dari hama dan memanennya. Serta untuk orang dewasa, game ini cocok untuk refreshing atau penghilang penat setelah beraktivitas.
Biodata Penulis:
Ananda Arief Wirayudha saat ini aktif sebagai mahasiswa di Universitas Sebelas Maret Surakarta.