Cinta Dalam Diam, Jihadnya Anak Muda: Kok Bisa?

Kita sebagai anak muda pasti sedang merasakan jatuh cinta dengan lawan jenis. Semua anak muda itu sejatinya sama, yaitu akan merasakan jatuh cinta.

Saat saya sedang scroll tiktok, saya menemukan pada salah satu ceramah Ustadz Hanan Attaki yang membahas mengenai Cinta Dalam Diam. Ustadz Hanan Attaki menyampaikan bahwa ternyata cinta dalam diam bisa menjadi jalan jihadnya anak muda, kok bisa, ya?

Makanya, mari kita bahas tentang Cinta Dalam Diam yang dapat menjadikan jalan jihad anak muda. Dengan cinta yang dirasakan anak muda bisa jadi pahala untuknya.

Sebagai anak muda, kalian pasti sudah nggak asing lagi sama cinta, kan?

Arti cinta dalam bahasa Arab dikenal Mahabbah berasal dari kata Ahabba-Yuhibbu-Mahabbatan yang berarti mencintai secara mendalam, kecintaan, atau cinta yang mendalam.

Kita sebagai anak muda pasti sedang merasakan jatuh cinta dengan lawan jenis. Semua anak muda itu sejatinya sama, yaitu akan merasakan jatuh cinta. Bedanya, ada yang memilih untuk menuruti hawa nafsunya dengan berpacaran. Ada juga yang lebih memilih mendoakannya dalam diam. Dan senantiasa meminta dikuatkan oleh Allah agar tidak terjerumus dalam maksiat.

Cinta Dalam Diam

Sebenarnya Allah lebih sayang kepada orang yang tidak pacaran daripada orang yang pacaran. Orang yang tidak pacaran itu bukan berarti tidak mampu, mungkin karena tidak mau karena Allah yang memberikan taufik untuk tidak berpacaran. Dan Allah selamatkan dari dosa sebagai tanda sayangnya Allah kepada dia. Sedangkan yang pacaran mungkin dapat kesenangan di dunia saja. Jadi kalau diberi kesenangan di dunia jangan merasa jadi orang mulia karena dunia adalah hiburan semata.

Jatuh cinta dengan lawan jenis sering dikaitkan dengan hal negatif karena dianggap mendekati zina. Karena kebanyakan orang memilih pacaran untuk saat jatuh cinta. Padahal pacaran dalam Islam tidak dibenarkan. Lantas bagaimana menghadapi jatuh cinta yang benar?

Dalam sebuah ceramah Ustadz Hanan Attaki mengatakan bahwa "Ternyata cinta yang belum halal memendamnya, nggak menyampaikannya, nggak mengekspresikannya, memendamnya di dalam hati itu adalah jihad."

Ustadz Hanan Attaki juga menyampaikan hadits dari Ibnu Abbas, yakni:

مَنْ عَشَقَ فَعَفَ فَكَتَمَ فَمَاتَ مَاتَ شَهِيْدًا

"Barangsiapa yang jatuh cinta lalu ia menahannya dan menyembunyikan rasa cintanya sampai ia mati, maka ia mati dalam keadaan mati syahid."

Artinya, siapa yang jatuh cinta lalu dia menahan rasa cinta itu dalam diam dan tidak dia ungkapkan, tidak dia katakan "aku sayang kamu, aku cinta sama kamu, aku nggak bisa hidup tanpa kamu,…” sampai rasa itu membunuhnya, maka dia mati sebagai orang yang syahid. Jadi, menahan rasa cinta atau cinta dalam diam termasuk jihad atau membela dan memperjuangkan Islam.

Sungguh mulia bagi mereka yang jatuh cinta tapi karena tak mungkin diteruskan dan diungkapkan. Dia rela menyimpannya dalam hati hingga menghembuskan nafas terakhir.

Tentu perasaan cinta akan menjadi beban batin bagi seseorang tetapi beban itu justru menjadi ujian bagi kita dalam bersabar. Tetapi kita bisa mengambil pesan yang baik dari hadits ini bahwa cinta sudah seharusnya dibiarkan suci dan tidak dikotori dengan kemaksiatan.

***

Ustadz Hanan Attaki juga menceritakan kisah Ali bin Abi Thalib dengan Sayyidah Fatimah. Setelah menikah, ketika malam pertama Fatimah baru mengatakan kepada Ali bahwa beliau memiliki rahasia yang ingin disampaikan. Ali terkejut, padahal mereka sudah halal dan menjadi suami istri tapi masih ada rahasia di antara mereka. Sayyidah Fatimah mengatakan bahwa tidak ingin disentuh oleh Ali sampai rahasianya dibuka supaya tidak ada rahasia lagi di antara mereka. Rahasia itu adalah sebelum menikah dengan Ali, Sayyidah Fatimah pernah jatuh cinta dan dipendam rasa itu dengan sekuat tenaga dan tidak pernah diungkapkan kepada orangnya, yang tahu hanya Allah. Bahkan ayahnya juga tidak tahu. Ali sampai mengatakan tidak mau menyentuh Fatimah sampai disebutkan namanya. Kemudian Fatimah mengatakan orang itu adalah kamu wahai Ali bin Abi Thalib. Ternyata Fatimah sudah jatuh cinta dengan Ali sekian lama tetapi mereka merasakan cinta dalam diam.

Ternyata cinta dalam diam adalah jihadnya anak muda. Karena cinta dalam diam merupakan bagian dari menjaga iffah yaitu kehormatan. Jadi untuk anak muda yang sedang jatuh cinta tapi belum halal, maka itu adalah ujian bagi kalian. Semakin kuat kalian menahan rasa sakitnya sampai akhirnya kalian tahu dia jadian dengan yang lain, maka kalian termasuk orang yang disebutkan dalam hadits tujuh golongan yang masuk dalam naungan Allah. Yakni pemuda yang tumbuh dalam ketaatan kepada Allah dan tidak mau berbuat dosa, tidak mengungkapkan yang belum halal dan menahannya walaupun berakhir dengan rasa kecewa dan rasa sakit.

Salah satu di antara tiga amalan istimewa yang menyelamatkan di dunia dan akhirat adalah Cinta dalam Diam. Karena menahan rasa yang di luar kendali kita adalah jihad dengan dirinya sendiri, dengan hawa nafsunya.

Cinta dalam diam adalah cinta orang-orang soleh, cinta orang-orang yang berserah kepada Allah dan berharap kepada Allah. Cinta dalam diam ada dengan kejutan dan pertolongan dari Allah dengan cara yang tidak diduga-duga. Jadi, cinta dalam diam bisa menjadi jihadnya anak muda bagi mereka yang menjalankannya.

Biodata Penulis:

Chintya Ayu Pramesti lahir di Karanganyar pada 2 Juli 2004.

© Sepenuhnya. All rights reserved.