Siapa sih yang tidak suka mie instan? Makanan praktis dengan rasa lezat dan banyak varian rasa ini tentu digemari oleh sebagian besar masyarakat. Apalagi kini mie instan dapat dijumpai hampir pada seluruh toko atau warung dengan harga yang terjangkau. Tentu untuk kaum mager seperti saya ini kerap menggunakan mie instan sebagai alternatif makanan yang bisa disantap saat dompet menipis. Tapi tahukah kamu? Ada yang lebih hemat dari mie instan dengan harga 3 ribu itu loh.
Sesuai dengan namanya, mie instan memberikan kemudahan dalam penyajian hingga penyimpanan. Mie instan bisa kita sajikan hanya dalam waktu 5 menit. Cukup rebus mie dengan air dan campurkan dengan bumbu yang sudah disiapkan. Kita juga bisa menambahkan topping sesuai dengan selera kita. Dengan kemudahan ini, tentu saja mie instan adalah pilihan pertama yang akan saya makan jika saya lapar tengah malam.
Namun dengan segala kemudahan yang diberikan, beberapa kandungan pada mie instan dapat memberikan efek buruk jika dikonsumsi secara berlebihan. Kandungan tersebut seperti garam, pengawet, maida, hingga lemak.
Satu porsi mie instan memberikan hingga 80% asupan garam harian. Jumlah ini belum termasuk dalam asupan garam dari makanan lainnya. Padahal jika konsumsi garam harian melebihi batas dapat membuat tekanan darah naik dan meningkatkan risiko penyakit jantung. Selain itu kandungan garam yang berlebih juga mempengaruhi fungsi ginjal dan menekan kerja organ hati karena sulit terurai.
Mie instan mengandung pengawet berbahan dasar minyak yang juga terkandung dalam pestisida. Pengawet jenis ini sulit dicerna, sehingga menyebabkan penumpukan mie instan dan memperberat kerja sistem pencernaan.
Salah satu bahan pembuatan mie instan adalah maida. Maida memiliki kandungan gula yang cukup tinggi sehingga dapat meningkatkan gula darah. Hal ini berpotensi menyebabkan penyakit diabetes tipe 2.
Satu bungkus mie instan terdapat sekitar 14 gram lemak jenuh. Di mana, angka tersebut sudah mencakup 40% kebutuhan lemak harian. Tentu saja jika mie instan dikonsumsi secara berlebihan, maka akan menyebabkan obesitas.
Hanya mengkonsumsi mie instan tanpa diimbangi makanan yang lain juga bisa menyebabkan malnutrisi. Kandungan serat, protein, vitamin, dan mineral di dalam mie instan sangatlah rendah sehingga dapat meningkatkan risiko kekurangan nutrisi, terutama pada anak-anak.
Kebutuhan gizi manusia harus dipenuhi setiap hari. Kebutuhan gizi manusia dibagi menjadi kebutuhan gizi makro dan kebutuhan gizi mikro. Kebutuhan gizi makro mencakup karbohidrat, protein, dan lemak. Sedangkan kebutuhan gizi mikro mencakup kalsium, natrium, zat besi, kalium, yodium, vitamin, magnesium, dan fosfor.
Gizi harian dapat terpenuhi dengan mengkonsumsi makanan yang sehat. Selain itu makanan yang alami lebih bergizi dibandingkan makanan yang berasal dari pemrosesan. Kita juga dapat makan lebih banyak buah, sayur, dan minum air putih setidaknya 2,5 L setiap hari.
Makanan yang penuh gizi dengan varian lauk dan sayur yang beragam mungkin akan dibandrol dengan harga 30 ribu. Walaupun memiliki harga yang lebih tinggi, makanan dengan penuh gizi lebih hemat dibandingkan mie instan yang harganya jauh lebih murah. Makanan dengan penuh gizi bisa digunakan sebagai investasi untuk kesehatan diri. Karena jika gizi yang kita makan tidak terpenuhi, kita dapat terkena beberapa penyakit yang tentunya memerlukan biaya yang lebih besar untuk pengobatan.
Jadi mana yang akan kalian pilih? Makanan 30 ribu, atau mie instan 3 ribu?
Biodata Penulis:
Afrilia Sandi Nur Rochmah saat ini ia aktif sebagai mahasiswa di Universitas Sebelas Maret Surakarta.