Surat Von de Wall kepada Raja Ali Haji
dengan kesedihan bulan sepenggal
aku tulis surat ini
tanpa berharap sampai ke tanganmu
yang sejak lama berlinang sunyi
aduhai kawan yang memberiku kata
setiap suratmu adalah utang
kini berbunga dari bunganya
tinggi mencekau awan
maka izinkan aku mati di batavia
hingga tulang-belulangku selalu ingat
kepada tanah yang memberiku tempat
dan isabella yang kita cintai
akan kekal sebagai remaja
sementara ini aku kehilangan kegembiraan
yang pelan-pelan menjadi musuh
setiap saat dikebatnya kata hatiku
sebagai tawanan tanpa perlawanan
tak kuasa lagi aku
tak kuasa lagi aku mengenang semua kejadian
yang disimbahi duka cita purba
dengan kesedihan bulan sepenggal
aku tulis surat ini
tanpa berharap sampai ke tanganmu
yang sejak lama berlinang sunyi
Sumber: Tersebab Aku Melayu (Buku Sajak Penggal Kedua, 2010)
Analisis Puisi:
Puisi "Surat Von de Wall kepada Raja Ali Haji" karya Taufik Ikram Jamil adalah sebuah karya yang sarat dengan perasaan nostalgia, kesedihan, dan kerinduan akan masa lalu.
Gaya Bahasa yang Puitis: Penyair menggunakan bahasa yang puitis dan simbolis untuk menyampaikan perasaan kesedihan dan kerinduannya. Bahasa yang digunakan membangun suasana yang melankolis dan membawa pembaca ke dalam perenungan tentang masa lalu dan kenangan yang hilang.
Kesedihan dan Kerinduan: Puisi ini dipenuhi dengan ekspresi kesedihan dan kerinduan yang mendalam. Penyair merenungkan kehilangan kegembiraan dan kebebasan, serta menyampaikan kerinduannya akan masa lalu yang sudah berlalu. Ini mencerminkan perasaan kehilangan dan kekosongan yang dirasakan oleh tokoh dalam puisi.
Rasa Kehilangan dan Tawanan Emosional: Penyair menggambarkan tokoh sebagai tawanan emosional yang tak mampu melupakan kenangan yang menyakitkan dan menghantuinya. Rasa kehilangan dan kekosongan itu begitu kuat sehingga tokoh merasa seperti tawanan tanpa perlawanan, terjebak dalam lingkaran kesedihan yang tak berujung.
Nostalgia akan Masa Lalu: Puisi ini penuh dengan nostalgia akan masa lalu yang indah namun kini tinggal sebagai kenangan. Penggunaan kata-kata seperti "tanpa berharap sampai ke tanganmu" mencerminkan keraguan akan kemungkinan memulihkan hubungan yang telah hilang.
Perasaan Terpencil: Tokoh dalam puisi merasa terpencil dan terpisah dari masa lalu dan orang-orang yang pernah dikenalnya. Hal ini tercermin dalam kesendirian bulan sepenggal dan kerinduan yang tidak terwujud dalam surat ini.
Secara keseluruhan, puisi ini menghadirkan gambaran yang mendalam tentang perasaan kehilangan, nostalgia, dan kesedihan yang melingkupi tokoh dalam surat ini. Melalui penggunaan bahasa yang kuat dan gambaran yang menggugah, penyair berhasil mengekspresikan kompleksitas emosi dan perenungan tentang masa lalu yang sudah berlalu.
Karya: Taufik Ikram Jamil
Biodata Taufik Ikram Jamil:
- Taufik Ikram Jamil lahir pada tanggal 19 September 1963 di Bengkalis, Riau, Indonesia.