Puisi: Sepenggal Rindu (Karya Ristiana Wang)

Puisi "Sepenggal Rindu" karya Ristiana Wang mencerminkan kehadiran rindu yang kuat meskipun hubungan yang dimiliki dengan seseorang hanya sebatas ...
Sepenggal Rindu

Tak banyak yang kutahu tentangmu
Tak banyak waktu yang kulalui bersamamu
Namun kini ketika kau t'lah berlalu
Tak mampu 'ku menghapus bayangmu
Kautinggalkan sepenggal rindu
Rindu yang begitu menggebu

Pati, 25 Maret 2024

Analisis Puisi:

Puisi "Sepenggal Rindu" karya Ristiana Wang mencerminkan kehadiran rindu yang kuat meskipun hubungan yang dimiliki dengan seseorang hanya sebatas singkat.

Keterbatasan Pengetahuan dan Waktu: Penyair mengakui bahwa ia tidak banyak mengetahui tentang orang yang menjadi subjek puisi ini, dan bahwa waktu yang mereka habiskan bersama sangat terbatas. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan mereka mungkin hanya berlangsung sebentar atau tidak mendalam.

Kekuatan Rindu: Meskipun hubungan mereka singkat, rindu yang dirasakan oleh penyair sangat kuat. Bahkan setelah orang tersebut pergi, bayang-bayangnya tetap melekat dan penyair tidak mampu menghapusnya. Sepenggal rindu yang ditinggalkan oleh orang tersebut membakar dengan intensitas yang menggebu.

Keabadian Emosional: Meskipun hubungan fisik antara penyair dan subjek puisi ini berakhir, kehadiran rindu membuktikan bahwa hubungan emosional mereka masih hidup. Meskipun hanya sepotong kecil, rindu tersebut memiliki kekuatan yang besar dan mempengaruhi penyair secara mendalam.

Penggunaan Bahasa yang Sederhana: Penyair menggunakan bahasa yang sederhana namun kuat untuk mengekspresikan perasaan rindu yang mendalam. Penggunaan kata-kata seperti "sepenggal rindu" dan "rindu yang begitu menggebu" memberikan gambaran yang jelas tentang kekuatan emosional yang dirasakan oleh penyair.

Puisi "Sepenggal Rindu" karya Ristiana Wang menggambarkan kekuatan rindu yang masih tersisa meskipun hubungan fisik telah berakhir. Dengan menggunakan bahasa yang sederhana namun kuat, puisi ini mengekspresikan perasaan yang mendalam dan keabadian emosional dalam hubungan interpersonal.

Ristiana Wang
Puisi: Sepenggal Rindu
Karya: Ristiana Wang

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Agama Itu DosaAku, selalu kau takut-takutiAku, selalu kau godaiAku, selalu kau kuliti dengan hinaanDan aku, selalu kau tawari perangai yang menamai agamaLetihku kau basahi dengan a…
  • Sayang Bantu AkuSayang...Waktu ngakak sekali hari iniKau tahu? Tadi siang ia menampar dalam-dalam dalam dadaku, waktu aku melangkah tepat di tempat pertama kali aku memanah ji…
  • Pagi ItuPagi itu ia berjalan sendirian sajadi jalan setapak dan tak ingin orang lain bertanya kenapaia berjalan saja di jalan setapak itu, tanpa engah-engahan terhadap peringai cua…
  • Tetesan Darah Luka HatikuTetesan darah luka hatikuMenggumpal menjadi bola amarahYang dipermainkan kezalimanmuMembobol gawang kesabarankuKau jadikan 'ku karang yang hanya diamSedang…
  • Pinguinsunyi, kirim tubuh mungil inike semak berkabut dalamsepoi rindu yang menggigil tulangpada rintih pilu di antara puing-puing badai saljuTuhan,tubuh mungil ini mabuk kemelut j…
  • Aku di Tepi PantaiMalam gelap begitu dinginKabut tipis mengambang cepat'Ku bergegas cepat ke tepian'Ku melihat sesuatu'Ku menggalinyaWalaupun di kegelapan malam'Ku melihat kesibuka…
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.