Puisi: Segelas Wedang Uwuh (Karya Novita Arief Hidayati)

Puisi "Segelas Wedang Uwuh" tidak hanya menggambarkan sebuah minuman tradisional, tetapi juga mempersembahkan suatu pengalaman yang melibatkan ...
Segelas Wedang Uwuh

Aroma rempah liar menari-nari
Menyelusup ke pori- pori hangatkan tiap sendi

Lumer legit gula aren
Manisnya menghibur ruas jahe yang memar
Selembar daun pandan gemulai menebar wangi
Membasuh luka remuk serai

Kayu manis dan cengkeh bergandengan
Menerjang arus di gelanggang panas
Kapulaga mengapung merayu sepotong kayu secang.
Semburat merah menambah gairah.

Gemericik rindu kutuang dalam segelas wedang uwuh
Terseduh kepasrahan, menyatu dalam kepul doa

Lumajang, 27 Februari 2024

Analisis Puisi:

Puisi "Segelas Wedang Uwuh" mempersembahkan gambaran yang puitis dan sensual tentang minuman tradisional Jawa, Wedang Uwuh. Dengan memanfaatkan imaji alam dan kehangatan rempah-rempah, puisi ini menggambarkan sebuah pengalaman sensorik yang mengundang pembaca untuk merasakan dan menikmati kelezatan dan kedamaian yang terkandung dalam segelas Wedang Uwuh.

Imaji Rempah-Rempah: Puisi ini dimulai dengan menggambarkan aroma rempah-rempah yang liar menari-nari, yang menyelusup ke dalam pori-pori dan menghangatkan setiap sendi. Ini menciptakan gambaran yang hidup dan memikat tentang kekayaan aroma dan rasa Wedang Uwuh.

Sensasi Hangat dan Manis: Deskripsi tentang gula aren yang melumer dan jahe yang memar, serta daun pandan yang membasuh luka remuk serai, menggambarkan pengalaman yang hangat dan menenangkan. Ini menciptakan perasaan kenyamanan dan ketenangan yang terkait dengan minuman tradisional ini.

Keindahan Rempah-Rempah: Puisi ini merinci keindahan rempah-rempah yang bergandengan, seperti kayu manis, cengkeh, kapulaga, dan kayu secang, yang masing-masing memberikan kontribusi unik terhadap cita rasa Wedang Uwuh. Ini menggambarkan keragaman alam dan kekayaan budaya Indonesia.

Pengalaman Sensorik: Penggunaan kata-kata yang membangkitkan indera seperti "gemericik rindu," "terseduh kepasrahan," dan "menyatu dalam kepul doa" menciptakan pengalaman sensorik yang kuat bagi pembaca. Puisi ini bukan hanya tentang minuman, tetapi juga tentang keselarasan dan kedamaian yang dapat ditemukan dalam momen sederhana seperti menikmati segelas Wedang Uwuh.

Simbolisme dan Makna Mendalam: Wedang Uwuh, sebagai simbol budaya Jawa, juga mencerminkan kesederhanaan dan kearifan lokal. Di balik kenikmatannya, terkandung makna spiritual yang mendalam, seperti doa dan kepasrahan yang tersirat dalam penutup puisi.

Puisi "Segelas Wedang Uwuh" tidak hanya menggambarkan sebuah minuman tradisional, tetapi juga mempersembahkan suatu pengalaman yang melibatkan semua indera. Dengan kehalusan bahasa dan imaji yang kuat, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan keindahan dan kedamaian yang terkandung dalam hal-hal sederhana dalam kehidupan sehari-hari.

Novita Arief Hidayati
Puisi: Segelas Wedang Uwuh
Karya: Novita Arief Hidayati

Biodata Novita Arief Hidayati:
  • Novita Arief Hidayati lahir pada tanggal 15 November 1978 di Lumajang.
  • Novita menyelesaikan pendidikannya di Universitas Negeri Malang jurusan Pendidikan Bahasa Inggris pada tahun 2002. Sekarang ia bekerja sebagai guru di SMPN 1 Tempursari, Lumajang.
  • Novita aktif belajar menulis di kelas Asqa Imagination School (mulai Maret 2023, yaitu AIS 33 dan sekarang masih belajar di Asqa Imagination School 43).
© Sepenuhnya. All rights reserved.