Menghadiri Pengajian Rumi
Alif.
Pada Alif aku belajar segala awal menuju Ya. Dia muncul
suka-suka dari balik kitab, lalu mengabarkan sebelum
ada cahaya, semesta adalah setangkup gelap. Ia tak takjub
melihat bumi hanya sebutir debu, karena di kerjap mata
kakinya terayun bima sakti. Begitulah kau ada dan tiada
seperti Alif berjalan menuju Ya. Aku tak paham. Ia mungkin
dongeng dari mereka yang kurang tidur siang. Rumi selalu
mengantuk sewaktu aku bertanya soal rahasia-rahasia.
Ba.
Ada lelaki tambun berbaring di pematang. Ia Ba, perut
bulatnya tak berhenti berguncang karena tertawa. Wajahnya
selebar teratai di kolam air mata. Dia mengatakan aku tak
sampai ke nirwana jika tergoda sebundel arsip bagaimana
cara bergembira. Ia mengambil segulung kertas, lalu menulis:
"Samsara adalah sumur daya cipta bagi segala termasuk
menimba kata bahagia".
Ta.
Aku duduk bermuka-muka bersama Ta, dan segera ia
membuatku jadi skizofrenia. Segala yang melintas pada Ta
akan terbelah dua: langit-bumi, air-tanah, bahagia-derita.
Aku tak bisa membaca mana lebih baik, ke kanan atau kiri.
Di kanan bersarang para pesolek pemuja diri. Aku lebih
suka ke kiri karena begitulah Rumi mengajariku mengaji.
Ia tak menghujah jika aku hilang arah. Ia hanya berbisik
di antara benar dan salah ada sebuah sabana, dan dia akan
menemuiku di sana.
2015-2016
Sumber: Di Kedai Teh Ah Mei (2018)
Analisis Puisi:
Puisi "Menghadiri Pengajian Rumi" karya Nezar Patria mengangkat tema perjalanan spiritual dan pencarian makna dalam ajaran mistik.
Simbolisme Huruf Arab: Setiap bagian puisi diawali dengan huruf Arab yang memiliki makna simbolis. Alif, Ba, dan Ta melambangkan proses pencarian spiritual dari awal hingga akhir. Alif, huruf pertama, menggambarkan awal pencarian dan kegelapan sebelum cahaya. Ba mewakili kegembiraan dalam menghadapi samsara atau siklus kelahiran dan kematian. Ta mengeksplorasi dualitas dan perjalanan ke arah yang benar.
Tokoh Rumi sebagai Pemimpin Rohani: Rumi, sebagai figur sentral dalam pengajian, mewakili pemimpin rohani yang menginspirasi dan memandu pencari makna. Meskipun Rumi mungkin mengantuk dan sulit dipahami, dia tetap menjadi sumber inspirasi dan pengetahuan bagi pencari jalan rohani.
Pertentangan Dalam Pencarian: Puisi ini menggambarkan pertentangan dalam pencarian spiritual. Penggambaran antara langit dan bumi, air dan tanah, serta bahagia dan derita, mencerminkan konflik internal yang dihadapi oleh pencari makna. Pertentangan ini juga tercermin dalam pemilihan arah hidup, di mana baik dan buruk seringkali saling bersinggungan.
Toleransi dan Penerimaan: Meskipun ada pertentangan dan keraguan, tokoh Ta mengajarkan toleransi dan penerimaan terhadap kebingungan dan ketidakpastian dalam pencarian rohani. Dia menggambarkan pentingnya berada di antara benar dan salah dengan penuh pengertian dan kesabaran.
Pesannya tentang Pencarian Makna: Puisi ini pada akhirnya menggambarkan pesan tentang perjalanan pencarian makna yang kompleks dan seringkali penuh dengan ketidakpastian. Meskipun ada konflik dan keraguan, keberadaan Rumi dan ajarannya memberi harapan akan penemuan di tempat yang jauh, di mana benar dan salah menjadi satu.
Puisi ini secara keseluruhan mengeksplorasi kompleksitas perjalanan spiritual dan pencarian makna, serta pentingnya penerimaan, kesabaran, dan toleransi dalam menghadapi ketidakpastian dan konflik.
Karya: Nezar Patria
Biodata Nezar Patria:
- Nezar Patria lahir pada tanggal 5 Oktober 1970 di Sigli, Pidie, Aceh.