Jangan
jangan kepadaku kau minta bimbing
hingga tiadalah alasan sepaling
kujadikan engkau sejinjing daging
jangan mau dijadikan daging
karena tugasmu kan membalut tulang
hingga aku menjadi anjing
jangan biarkan aku menjadi anjing
kalau kau tak mau membalut tulang
kalau tak mau membalut tulang
jangan mau menjadi daging
kalau tak mau menjadi daging
jangan kepadaku kau minta bimbing
Sumber: Tersebab Aku Melayu (Buku Sajak Penggal Kedua, 2010)
Analisis Puisi:
Puisi "Jangan" karya Taufik Ikram Jamil merupakan penggalan kata yang menggugah, menuntun pembaca ke dalam refleksi mendalam tentang hubungan antara manusia.
Penolakan dan Penegasan Identitas: Puisi ini dimulai dengan serangkaian perintah atau larangan ("jangan"), yang menggambarkan penolakan terhadap permintaan atau harapan dari orang lain. Penyair dengan tegas menolak menjadi "bimbingan" atau subjek manipulasi oleh orang lain.
Metafora Daging dan Tulang: Metafora daging dan tulang digunakan secara simbolis untuk merujuk pada kedalaman hubungan antarmanusia. Daging dan tulang merupakan bagian dari tubuh manusia yang penting. Dalam konteks puisi, daging mewakili hubungan fisik atau permukaan, sementara tulang melambangkan struktur yang kuat, jujur, dan mendalam.
Anjing sebagai Simbol Keterikatan: Penggambaran "menjadi anjing" mencerminkan keterikatan yang penuh ketergantungan. Anjing di sini mungkin melambangkan kepatuhan yang tidak beralasan atau pembenaran diri sendiri.
Penegasan Kemandirian dan Batasan: Penyair menegaskan bahwa seseorang tidak boleh menjadi begitu terikat pada orang lain sehingga kehilangan identitas atau integritasnya sendiri. Pesan puisi ini adalah tentang pentingnya memahami batasan dan kemandirian dalam hubungan antarmanusia.
Garis Sederhana namun Berdampak: Meskipun puisi ini menggunakan bahasa yang sederhana dan singkat, ia menggambarkan kompleksitas hubungan manusia dengan cara yang kuat dan berdampak. Puisi ini menuntun pembaca untuk mempertanyakan dinamika hubungan manusia dan mengeksplorasi makna kemandirian dan ketergantungan.
Puisi "Jangan" karya Taufik Ikram Jamil merangsang pembaca untuk memikirkan dan merenungkan pentingnya memahami diri sendiri, batasan, dan kemandirian dalam hubungan interpersonal. Dengan gaya yang tegas dan penuh makna, puisi ini menyoroti kompleksitas dalam dinamika antarmanusia.
Karya: Taufik Ikram Jamil
Biodata Taufik Ikram Jamil:
- Taufik Ikram Jamil lahir pada tanggal 19 September 1963 di Bengkalis, Riau, Indonesia.