Ada yang baru nih dari Songmont! Tas Elegan dengan Kualitas Terbaik

Puisi: Gorong-Gorong (Karya A. Munandar)

Puisi "Gorong-Gorong" karya A. Munandar merenungkan arti dari pengalaman masa lalu, belajar dari kehilangan, dan terus maju dengan pemahaman yang ...
Gorong-Gorong

Orang yang kamu puja-puji itu
— yang pernah ke gorong-gorong bersamamu
        sekarang ada dimana?

Gorong-gorong itu milikmu,
        selalu milikmu.
Apa kamu sudah belajar?

Februari, 2024

Analisis Puisi:


Puisi "Gorong-Gorong" karya A. Munandar adalah sebuah karya yang singkat namun menyimpan makna yang dalam.

Kesendirian dan Kepergian: Puisi ini menyoroti perasaan kesendirian dan kepergian seseorang yang pernah hadir dalam kehidupan seseorang. Dengan bertanya, "Orang yang kamu puja-puji itu— yang pernah ke gorong-gorong bersamamu, sekarang ada dimana?", penyair menunjukkan kerinduan dan kehilangan akan sosok yang pernah berbagi momen bersama dalam masa lalu.

Gorong-Gorong sebagai Metafora: Gorong-gorong dalam puisi ini dapat dipahami sebagai simbol dari perjalanan hidup atau hubungan antarmanusia. Gorong-gorong seringkali merupakan tempat yang gelap dan tidak terduga, mewakili tantangan atau kesulitan yang dihadapi dalam kehidupan. Dalam konteks puisi ini, gorong-gorong menjadi metafora bagi pengalaman bersama yang mungkin penuh liku-liku dan sulit.

Milik dan Kehilangan: Penyair menyatakan, "Gorong-gorong itu milikmu, selalu milikmu", menunjukkan bahwa pengalaman bersama itu tetap ada dalam ingatan dan hati seseorang Namun, pertanyaan "Apa kamu sudah belajar?" memberikan sudut pandang baru tentang kesetiaan dan kepergian. Ini mungkin menggambarkan proses pembelajaran dan pertumbuhan pribadi yang dihadapi dalam menghadapi kehilangan.

Renungan: Dengan pertanyaan terakhir, puisi ini memberikan kesan merenung tentang arti dari hubungan dan pengalaman yang telah berlalu. Ini mengajak pembaca untuk mempertimbangkan nilai-nilai kehidupan, belajar dari pengalaman masa lalu, dan memahami bahwa perpisahan dan kehilangan adalah bagian alami dari proses kehidupan.

Puisi "Gorong-Gorong" karya A. Munandar adalah sebuah karya yang menggambarkan kerinduan, kehilangan, dan pertumbuhan pribadi. Dengan menggunakan gorong-gorong sebagai metafora, penyair menyampaikan pesan tentang perjalanan hidup dan hubungan antarmanusia. Puisi ini adalah panggilan untuk merenungkan arti dari pengalaman masa lalu, belajar dari kehilangan, dan terus maju dengan pemahaman yang lebih dalam tentang diri dan dunia di sekitar kita.

A. Munandar
Puisi: Gorong-Gorong
Karya: A. Munandar
© Sepenuhnya. All rights reserved.