Di Suriah
Di Suriah,
ia melihat langit menganga
pada leher lelaki itu.
Ada mata pisau. Terpejam
menunggu sebuah sayatan
rindu. Atau mungkin dendam.
Ia tak meronta.
Matahari merah saga.
Ia teringat seekor singa,
di tengah padang.
Dan seekor rusa,
menari girang.
Ia masih terngiang.
Kota-kota mandi doa.
Dubai. London. Praha.
Sebelum ia menjadi sunyi,
terdengar sebuah orkes.
Dengan nada terkunci,
di lemari es.
2014
Sumber: Di Kedai Teh Ah Mei (2018)
Analisis Puisi:
Puisi "Di Suriah" karya Nezar Patria menghadirkan gambaran yang penuh dengan kegelapan dan ketidakpastian, merangkum atmosfir perang dan konflik yang melanda Suriah.
Kekerasan dan Ketidakpastian: Puisi ini dibuka dengan gambaran langit yang "menganga pada leher lelaki itu", menciptakan suasana ketegangan dan ancaman. Keberadaan mata pisau yang menunggu sayatan rindu atau dendam menggambarkan ketidakpastian yang melingkupi kehidupan di tengah konflik.
Penerimaan Takdir: Meskipun menghadapi ancaman dan kekerasan, tokoh dalam puisi tidak meronta. Hal ini menunjukkan penerimaan akan nasib atau takdir yang mungkin tak dapat dihindari di tengah situasi yang sulit.
Gambaran Alam: Puisi ini juga menghadirkan gambaran alam, seperti matahari merah saga, singa, dan rusa yang menari girang. Meskipun ada kekerasan dan ketidakpastian, alam tetap hadir dengan keindahannya, memberikan kontras dengan kengerian perang manusia.
Kota-Kota dan Doa: Nama-nama kota seperti Dubai, London, dan Praha disebutkan, menciptakan gambaran kota-kota yang jauh dari konflik Suriah. Doa-doa dipanjatkan di kota-kota ini, memberikan harapan dan penghiburan dalam situasi yang sulit.
Orkes di Lemari Es: Puisi ini diakhiri dengan gambaran sebuah orkes dengan nada yang terkunci di lemari es. Ini bisa diartikan sebagai representasi seni dan keindahan yang terkekang atau bahkan hilang dalam kekerasan dan ketidakpastian perang.
Puisi "Di Suriah" menciptakan gambaran yang kuat tentang kondisi Suriah yang dilanda perang, dengan mengeksplorasi tema kekerasan, ketidakpastian, keindahan alam, dan harapan. Nezar Patria berhasil menggambarkan konflik yang kompleks dan berdampak pada kemanusiaan melalui penggunaan bahasa dan imaji yang kuat.
Karya: Nezar Patria
Biodata Nezar Patria:
- Nezar Patria lahir pada tanggal 5 Oktober 1970 di Sigli, Pidie, Aceh.