Di Kedai Teh Ah Mei
Bahkan sumpit ini gagal menjumput hatinya
sepiring mi kering memendam jarak
dan sepi menancap di kaki-kaki meja
Seceret teh menyeduh apa saja yang pahit:
bebunga krisan dan pucuk lotus
Aku meneguknya, menebus semua rindu
dan dosa yang tak terhitung sempoa
Kutangkap senyum Ah Mei di lukisan itu
Ia dimsum hangat yang berdiam di bibirku
2016
Sumber: Di Kedai Teh Ah Mei (2018)
Analisis Puisi:
Puisi "Di Kedai Teh Ah Mei" karya Nezar Patria adalah sebuah karya yang menyentuh dan menggambarkan suasana introspeksi dan kerinduan.
Setting dan Atmosfer: Puisi ini mengambil setting di sebuah kedai teh yang bernama Ah Mei. Kedai teh merupakan tempat yang penuh dengan nuansa kebersamaan, refleksi, dan kerinduan. Suasana kedai teh yang tenang dan sederhana memberikan latar belakang yang sempurna untuk merenung dan mengingat.
Gambaran Visual: Penyair memberikan gambaran visual yang kuat tentang suasana di kedai teh tersebut. Piring mi kering dan sepi yang menancap di kaki-kaki meja menciptakan suasana kesendirian dan nostalgia. Teh yang diseduh dengan berbagai rasa pahit seperti krisan dan lotus menunjukkan keragaman pengalaman hidup yang pahit namun indah.
Simbolisme Teh: Teh dalam puisi ini bukan hanya minuman biasa, melainkan simbol dari kehidupan yang penuh dengan pahit manis. Minum teh menjadi metafora untuk merenungkan, mengingat, dan menebus kesalahan serta dosa yang telah dilakukan.
Rindu dan Kerinduan: Penyair mengekspresikan kerinduan yang mendalam melalui penggunaan kata-kata seperti "sumpit ini gagal menjumput hatinya" dan "meneguknya, menebus semua rindu dan dosa yang tak terhitung sempoa." Ada keinginan yang kuat untuk meraih dan memahami, tetapi juga kesadaran akan kegagalan dan ketidaksempurnaan.
Ah Mei sebagai Simbol: Ah Mei, karakter yang muncul dalam lukisan, menjadi simbol dari kehangatan dan kedamaian yang dicari oleh pelaku puisi. Senyum Ah Mei di lukisan tersebut merepresentasikan harapan dan kehangatan yang hadir di tengah kesendirian dan kekosongan.
Bahasa dan Gaya Penulisan: Nezar Patria menggunakan bahasa yang sederhana namun mendalam. Gaya penulisannya menggabungkan narasi yang kuat dengan simbolisme yang halus, menciptakan karya yang kaya akan makna dan emosi.
Puisi "Di Kedai Teh Ah Mei" secara keseluruhan adalah sebuah refleksi tentang kesendirian, kerinduan, dan harapan yang hadir dalam kehidupan sehari-hari. Dengan menggunakan gambaran yang kuat dan simbolisme yang dalam, Nezar Patria berhasil menghadirkan kisah yang menggugah perasaan pembaca dan mengundang untuk merenung tentang arti kehidupan dan hubungan manusia dengan masa lalu dan harapan masa depan.
Karya: Nezar Patria
Biodata Nezar Patria:
- Nezar Patria lahir pada tanggal 5 Oktober 1970 di Sigli, Pidie, Aceh.