Datang Lagi ke Bengkalis
datang lagi ke bengkalis
nafasku menyembur di antara mulut-mulut tembakul
yang mencipta subur bagi bakau
tempat udang dan ketam mengenal sayang
pantai mengikat janji setia
terhadap tebing berlumpur cinta
tapi kau inginkan aku menjadi terubuk
padahal puteri puyu-puyu telah menolakku
di kayu pulai harap terbengkalai
tasik padang menampung geram
pulau-pulau hanya menjadi jaring
lupa akan nasip air
yang selalu ingin menjemput pulang
bagi kepergian jelang menjelang
mustahil pula aku menyeru dedap
dalam kasih kusut melindap
insyaf mengendap
pada rahim bunda yang tak lengkap
lalu ayah adalah nestapa
menggantungkan amarah pada mempelam
sagu dan api-api
menyimpan dendam pada pucuk resam
menjadi sakai aku tak pandai
sebab airmataku telah kerontang
sebelum minyak bumi usai disulingkan
akit dan hutan hanya sepi
membagi diri setengah hati
manteraku adalah sunyi
jarak yang ditinggalkan dekat
kepada jauh anjak bersubahat
datang lagi ke bengkalis
mimpiku padamu sekuat ombak tanjungjati
tapi tidurku telah hilang
bersama air surut sepanjang musim
tanker yang lalu lalang
menenggelamkan riang di pinggir malam
dan aku tinggal sebagai pancang
menduda dari kasih sayang
mendekap sejuk dalam gelombang
datuk laksamana tak mengenal aku
hanya karena aku tobir tanpa sesai
ali dan abas adalah keruh di tanganku
dengan awang mahmuda penyongsang arus
mengjangi perih dari senyap asin lautan
datang lagi ke bengkalis
akankah berarti aku pergi
ke dalam selat diriku bertanggung malam
Sumber: Tersebab Aku Melayu (Buku Sajak Penggal Kedua, 2010)
Analisis Puisi:
Puisi "Datang Lagi ke Bengkalis" karya Taufik Ikram Jamil adalah sebuah penggambaran yang kaya akan perasaan kehilangan, nostalgia, dan pertarungan batin.
Nostalgia dan Rindu: Puisi ini membawa pembaca ke Bengkalis, sebuah tempat yang di dalamnya terdapat kenangan dan perasaan yang kuat. Pembaca disuguhkan dengan suasana yang menyiratkan kerinduan yang mendalam akan tempat tersebut.
Hubungan dengan Alam: Penggambaran alam Bengkalis, seperti pantai, bakau, dan laut, memberikan latar belakang yang kuat dan menambah kedalaman emosional puisi. Alam dipersonifikasi sebagai saksi dari perjalanan batin sang penyair.
Konflik Batin: Puisi ini mengungkapkan konflik internal sang penyair antara keinginan untuk kembali dan realitas yang memaksanya untuk menerima kenyataan. Ada keinginan yang kuat untuk kembali ke tempat yang penuh dengan kenangan, namun pada saat yang sama, ada penerimaan bahwa kepergian adalah bagian dari kenyataan.
Penolakan dan Kesepian: Ada elemen penolakan dan kesepian yang kuat dalam puisi ini. Sang penyair merasa ditolak oleh lingkungan dan orang-orang di sekitarnya, serta merasa terpisah dari tempat yang dulu disebutnya "rumah".
Bahasa dan Imaji: Taufik Ikram Jamil menggunakan bahasa yang kaya akan imaji dan metafora untuk menggambarkan perasaan dan konflik sang penyair. Penggunaan kata-kata seperti "tanker yang lalu lalang" dan "menduda dari kasih sayang" memberikan nuansa kehilangan dan kesepian yang mendalam.
Secara keseluruhan, puisi "Datang Lagi ke Bengkalis" adalah sebuah refleksi yang dalam tentang kerinduan, penolakan, dan pertarungan batin seseorang terhadap kenyataan. Dengan penggunaan bahasa yang kaya akan imaji, Taufik Ikram Jamil berhasil menciptakan sebuah karya yang memikat dan menyentuh hati pembaca.
Karya: Taufik Ikram Jamil
Biodata Taufik Ikram Jamil:
- Taufik Ikram Jamil lahir pada tanggal 19 September 1963 di Bengkalis, Riau, Indonesia.