Apa yang Bisa Aku Perbuat
apa yang bisa aku perbuat
pada sekujur tubuh yang telah kaku
meratap pun tak mengembalikan
saat semula berbagi jenaka.
apakah doa-doa adalah jawaban
meski tak kulihat lagi
pada gerak bibirmu
bahwa telah menuju.
apa yang bisa aku perbuat
pada kekalutan yang kehilangan
sosok wibawamu
mendekap hariku.
apakah kidungku terdengar
membangunkanmu kembali
tetapi kau batu
telah bisu.
Bondowoso, 30 Maret 2024
Analisis Puisi:
Puisi "Apa yang Bisa Aku Perbuat" karya Zainol Akbar merangkum perasaan kehilangan, ketidakberdayaan, dan pertanyaan yang tak terjawab saat seseorang menghadapi kepergian orang yang dicintai.
Kehilangan dan Ketidakberdayaan: Puisi ini menggambarkan perasaan kehilangan yang mendalam, diungkapkan melalui metafora tubuh yang telah kaku dan kekalutan yang kehilangan sosok yang dicintai. Penyair merasa terbatas dalam kemampuannya untuk mengatasi kepergian tersebut, terasa kebingungan dan tidak mampu melawan takdir.
Pencarian Jawaban: Penyair bertanya-tanya apa yang bisa dilakukan dalam situasi yang sulit ini. Mereka merenungkan apakah doa-doa dapat membawa kembali orang yang telah pergi, meskipun mereka menyadari bahwa kemungkinan itu sangat kecil. Ini mencerminkan perasaan putus asa dan kebingungan di hadapan kenyataan yang tak terhindarkan.
Pilihan Kata dan Imaji: Penggunaan kata-kata seperti "tubuh yang telah kaku" dan "kekalutan yang kehilangan" menciptakan gambaran yang kuat tentang kesedihan dan kehampaan. Metafora "kau batu / telah bisu" menekankan ketidakmampuan untuk berkomunikasi dengan orang yang telah meninggalkan dunia ini.
Kesimpulan Tanpa Jawaban: Puisi ini tidak memberikan jawaban pasti atau penyelesaian yang memuaskan. Sebaliknya, ia meninggalkan pembaca dengan perasaan kekosongan dan pertanyaan yang menggelitik, mencerminkan kompleksitas emosi yang terlibat dalam proses kehilangan.
Puisi "Apa yang Bisa Aku Perbuat" karya Zainol Akbar mengeksplorasi perasaan kehilangan, ketidakberdayaan, dan keputusasaan yang terjadi ketika seseorang menghadapi kematian orang yang dicintai. Dengan penggunaan bahasa yang kuat dan imaji yang mendalam, puisi ini berhasil mengekspresikan kompleksitas emosi yang terlibat dalam proses berduka.
Karya: Zainol Akbar
Biodata Zainol Akbar:
- Zainol Akbar lahir pada tanggal 27 Maret 199? di Bondowoso.