Tradisi Perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang sering kita sebut dengan acara Agustusan ini tentu beragam. Mulai dari upacara pengibaran bendera, karnaval, perlombaan, panjat pinang, malam tirakatan hingga tradisi cukup menarik yang sering dilakukan masyarakat Pekalongan yaitu Pasar Jajan Gratis, tradisi ini rutin dilakukan setiap tahunnya.
Pasar jajan gratis ini rupanya sudah menjadi kultur masyarakat Pekalongan. Di sebagian besar kelurahan dan desa selalu ada. Kegiatan tahunan ini biasanya dimulai pada tanggal 17 hingga akhir Agustus. Pasar jajan gratis diadakan di setiap wilayah di daerah Pekalongan seperti di kelurahan Landungsari, Keputran, Buaran, Pringlangu, Simbang dan masih banyak lagi. Dalam penentuan tanggal pelaksanaan pasar jajan gratis juga berbeda-beda.
Para warga secara swadaya dan sesuai kreativitas, kemampuan ekonominya, mereka membuka halaman rumahnya dengan menyajikan berbagai minuman dan makanan seperti sate, segomegono, bakso, seblak, mie ayam, pindang tetel, bubur dan masakan tradisional lainnya.
Makanan dan jajan tersebut disajikan gratis untuk umum. Selain jajan gratis, ada juga hiburan seperti nanggap orkes, berbagai macam stand permainan, dan tentunya ada hadiah berupa uang tunai, perabot rumah tangga, batik, baju, kerudung, sandal, alat tulis, dan masih banyak lagi.
Sementara, untuk warga yang ingin bermain akan dipilih dan diberi akses panitia untuk mencoba melempar bola ke titik tertentu atau permainan lainnya. Jika berhasil dan beruntung, Anda bisa memenangkan hadiah yang telah disiapkan oleh panitia.
Biasanya Anda terlebih dahulu memilih undian kertas yang berisi nomor yang menandakan hadiah yang akan Anda bawa pulang.
Tujuan permainan ini adalah untuk menghibur semua orang yang datang. Dan uniknya, game ini tidak hanya diperuntukkan bagi anak-anak yang sedang mengantri, orang-orang dari segala usia juga berbaris untuk mengambil giliran, syukur mereka bisa memenangkan dan dapat hadiah.
Keberadaan pasar jajan ini juga menjadi sarana atau media yang efektif untuk mempererat silaturahmi dan keharmonisan antar warga. Dan tentunya memberikan dampak yang luar biasa karena melalui kegiatan seperti ini kita bisa bertegur sapa dengan tetangga, makan bersama, bersenda-gurau bersama teman, dan pada akhirnya interaksi sosial berjalan dengan baik. Bila interaksi sosial berjalan dengan baik, maka terjalin keharmonisan antar sesama, dan masyarakat tidak mudah terpecah belah.
Biodata Penulis:
Safira Tsaniyatur Rohaimi sekarang ini aktif sebagai mahasiswa, Prodi Pendidikan Agama Islam, di Universitas K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan.