Puisi: Salib-Mu Yesus (Karya Agnes Phobi Patriani)

Puisi "Salib-Mu Yesus" menggambarkan penderitaan, pengorbanan, dan pengampunan melalui gambaran kisah Yesus Kristus di Jalan Salib.
Salib-Mu Yesus

        Di bawah teriknya sang surya
        Derap langkah-Mu tertatih-tatih
        Bermahkota duri; derai peluh dan darah menghiasi wajah-Mu
        Salib di pundak-Mu tak terasa ringan
    Cambuk di tubuh-Mu kian menoreh luka
                Ribuan kaki jarak menuju Golgota
                Kisah peluh dan pedih, berat dan tajam penuh derita
                Tajamnya duri di keningmu mengisahkan penebusan
                Beratnya beban dosa di pundak-Mu mengisahkan pengampunan
                Goresan-goresan perih luka cambuk itu mengisahkan penyerahan
Di jalan berbatu itu engkau merebut hatiku
Derita-Mu terpancar cahaya tanpa rembulan dan sinar tanpa surya
Mengingat cinta yang membuncah di dada
Meski olokan dan hinaan berseru nyaring
Menyertai perjalanan-Mu menyusuri kepahitan dunia
Memikul dosa keegoisan, kesombongan, keserakahan, pengkhianatan
Umat manusia tak kenal diri
            Waktu kian berlalu
            Sinar binar senja merona
            Beban salib bagai rindu terpampang
            Bergelayut manja di pundak-Mu
            Syair kasih-Mu mengalir
            Kata-kata gemulai angin berbisik lembut
            Menyisir rambut-Mu yang suci
            Menyapu peluh dan darah
            Kisah pengorbanan kelam dibuka
            Yesus memimpin perjalanan penuh pengampunan
            Beban dan dosa bertukar melodi indah
            Tak ada lagi tangisan bumi
            Terpancar sejuta cahaya pengharapan, selaksa impian
            Menyisakan tanya: "Sanggupkah kalian memikul salibmu?"

2024

Analisis Puisi:
Puisi "Salib-Mu Yesus" karya Agnes Phobi Patriani adalah sebuah refleksi tentang penderitaan dan pengorbanan Yesus Kristus di Jalan Salib.

Gambaran Penderitaan Yesus: Puisi ini menggambarkan secara intens penderitaan yang dialami oleh Yesus Kristus saat membawa salibnya menuju Golgota. Derap langkahnya tertatih-tatih, tubuhnya yang terluka dan berkeringat darah, serta mahkota duri yang menghiasi wajahnya, semuanya menggambarkan penderitaan yang amat dalam.

Simbolisme Salib: Salib yang dibawa oleh Yesus di pundaknya tidak hanya menjadi beban fisik, tetapi juga simbol beban dosa dan penebusan. Pembaca diingatkan pada pengorbanan Yesus sebagai jalan untuk pengampunan dosa dan penebusan umat manusia.

Pengampunan dan Penebusan: Puisi ini menyoroti tema pengampunan dan penebusan yang terkait dengan penderitaan Yesus. Meskipun mengalami penderitaan yang luar biasa, Yesus tetap memimpin perjalanan yang penuh dengan pengampunan dan kasih.

Transformasi Penderitaan: Dari penderitaan yang pahit, puisi ini menggambarkan transformasi menjadi cahaya pengharapan dan impian. Pengorbanan dan penderitaan Yesus tidak hanya menghasilkan pembebasan dari dosa, tetapi juga membawa harapan yang baru bagi umat manusia.

Tantangan Pribadi: Puisi ini mengajukan pertanyaan kepada pembaca tentang kemampuan mereka untuk memikul "salib" mereka sendiri, yakni tantangan hidup dan penderitaan yang mungkin mereka hadapi. Ini merupakan panggilan untuk merefleksikan pengorbanan dan penderitaan dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan demikian, puisi "Salib-Mu Yesus" adalah sebuah puisi yang menggambarkan penderitaan, pengorbanan, dan pengampunan melalui gambaran kisah Yesus Kristus di Jalan Salib. Ini menegaskan pesan tentang kasih dan pengampunan yang mengubah dan memberikan harapan bagi umat manusia.

Agnes Phobi Patriani
Puisi: Salib-Mu Yesus
Karya: Agnes Phobi Patriani

Biodata Agnes Phobi Patriani:
  • Agnes Phobi Patriani merupakan seorang pemudi Katolik Paroki St. Eduardus Watunggong dan merupakan alumnus politeknik Pertanian Negeri Kupang NTT. Spesial di bidang teknologi Pangan.
© Sepenuhnya. All rights reserved.