Puisi: Perjalanan (Karya Radhar Panca Dahana)

Puisi "Perjalanan" mengajak pembaca untuk mempertimbangkan arti keberadaan mereka di dunia ini, serta menginspirasi untuk terus berjuang dan meraih ..
Perjalanan

inilah arti banyak dari satu kata laknat: saat.
inilah halte kehidupan, konstanta peradaban, partikel
sebuah perjalanan; semua tumbuh sendiri semua rusak
sendiri, untuk akhirnya mati. (dan saat mengalir di situ).

inilah arti banyak dari perjalanan yang tak mampu kita
hentikan. biang keladi semua yang tak terelakkan.
tak pernah aku percaya jika hanya Tuhan dan kematian
bisa meluputkan kita darinya.
tapi, inilah arti banyak jika hidup dan peradaban baru
dari sejarah yang terbelenggu, akan kita rapikan.
dengan segenap kemurnian, tanpa lagi campur tangan
raksasa perusak itu. dan cuma ini jawabku,
"kalahkan waktu!"

1985

Sumber: Lalu Waktu (1994)

Analisis Puisi:

Puisi "Perjalanan" karya Radhar Panca Dahana menggambarkan perjalanan hidup sebagai suatu konsep yang tak terelakkan, penuh dengan pertarungan dan refleksi akan makna keberadaan manusia dalam aliran waktu.

Simbolisme Perjalanan sebagai Metafora Hidup: Penyair menggunakan konsep perjalanan sebagai metafora untuk menggambarkan kehidupan manusia. Seperti halnya sebuah perjalanan, kehidupan manusia dipandang sebagai suatu rangkaian pengalaman yang tak terhindarkan, dari kelahiran hingga kematian. Setiap tahapan dalam perjalanan ini membawa berbagai tantangan, pertarungan, dan keputusan yang harus dihadapi.

Makna Saat dan Waktu: Puisi ini menyoroti makna waktu dalam kehidupan manusia. Saat dianggap sebagai "laknat" yang mengikat, tetapi juga sebagai bagian tak terpisahkan dari perjalanan hidup. Waktu terus berjalan, tidak pernah berhenti, dan menjadi saksi dari segala perubahan dan kejadian dalam kehidupan manusia.

Pertarungan dengan Takdir: Penyair menunjukkan bahwa perjalanan hidup penuh dengan pertarungan dengan takdir dan ketidakpastian. Meskipun manusia tidak bisa menghentikan waktu atau menghindari nasibnya, namun ia tetap memiliki kekuatan untuk berjuang dan merapikan jalannya. Konsep ini menggambarkan semangat manusia untuk melawan keadaan dan mengambil kendali atas nasibnya.

Penegasan akan Kemandirian dan Kemurnian: Puisi ini menegaskan pentingnya kemandirian dan kemurnian dalam menghadapi perjalanan hidup. Penyair menyerukan untuk membangun kehidupan baru yang tidak lagi terbelenggu oleh sejarah yang penuh dengan campur tangan kekuatan yang merusak. Ini adalah panggilan untuk menciptakan masa depan yang lebih baik, tanpa terbebani oleh beban masa lalu.

Puisi "Perjalanan" adalah sebuah refleksi mendalam tentang makna kehidupan dan perjuangan manusia dalam menghadapi waktu dan takdir. Puisi ini mengajak pembaca untuk mempertimbangkan arti keberadaan mereka di dunia ini, serta menginspirasi untuk terus berjuang dan meraih kemurnian dalam setiap tahap perjalanan hidup.

Radhar Panca Dahana
Puisi: Perjalanan
Karya: Radhar Panca Dahana

Biodata Radhar Panca Dahana:
  • Radhar Panca Dahana lahir pada tanggal 26 Maret 1965 di Jakarta.
  • Radhar Panca Dahana meninggal dunia pada tanggal 22 April 2021 di Jakarta.
  • Selain puisi, Radhar Panca Dahana juga menulis esai, cerpen, novelet, dan naskah drama.
© Sepenuhnya. All rights reserved.