Jarak
berpotong-potong alamat yang kautinggalkan
hanya menyodorkan perih di dalam mimpiku
e-mail yang gemetar di telapak tangan
nomor telepon bertangkap pasi di muka
juga pos rumahmu yang tersandar lelah
tak sejari pun mendekatkan aku padamu
kakimu di amerika
tapi langkahmu ke belanda
saat rambutmu di inggeris
tapi hitam panjangnya di cina memalis
engkau menangis di pahang
tetapi air matamu jatuh di riau membahang
hatimu terpunggah dekat saudi arabia
tetapi cintamu mewabah ke mana-mana
barangkali aku yang tak bisa membaca tanda
memahami simbol selalu dengan hati kanan
mungkin juga aku yang terlalu loba
mengharapkan bayang-bayang
yang jauh lebih tinggi dari tubuhku sendiri
tak mustahil pula engkaulah yang selalu pelupa
memaknai kata dengan cuma
mungkin pula terlalu percaya dikau
kepada setiap tiba akan merasakan sampai
mengampungkan kota dalam rahasia capai
wahai engkau yang terang tak membagi cahaya
wahai engkau yang pelangi tak menyisakan warna
wahai engkau yang elok tak melemparkan paras
wahai engkau yang diam tak memendam sunyi
lihat aku yang terpampang
mengirimkan diriku
yang babak-belur dilindas zaman
Sumber: Tersebab Aku Melayu (Buku Sajak Penggal Kedua, 2010)
Analisis Puisi:
Puisi "Jarak" karya Taufik Ikram Jamil merangkum kerinduan, kebingungan, dan ketidakpastian yang dihadapi dalam hubungan jarak jauh.
Simbolisme Jarak Fisik dan Emosional: Puisi ini menggunakan gambaran jarak fisik antara dua orang sebagai representasi dari jarak emosional dan spiritual yang terasa begitu besar. Meskipun mungkin ada komunikasi secara teknis melalui media elektronik dan surat-menyurat, tetapi kehadiran fisik dan kebersamaan sejati masih sangat jauh.
Keterpisahan dalam Waktu dan Ruang: Penyair menggambarkan bagaimana setiap elemen kehidupan mereka terpisah dalam waktu dan ruang yang berbeda. Dari Amerika ke Belanda, dari Inggris ke Cina, dari Pahang ke Riau, dan sebagainya. Meskipun demikian, meskipun jauh secara fisik, hubungan mereka tetap terjalin dalam perasaan dan kenangan.
Kesalahan Penafsiran dan Pengharapan yang Berbeda: Puisi ini menyoroti perbedaan dalam penafsiran dan pengharapan di antara kedua belah pihak. Ada kesalahan dalam membaca tanda-tanda dan pemahaman akan makna suatu hubungan. Ada kerinduan yang tidak terpenuhi dan kekecewaan yang tak terungkap.
Penghormatan dan Pengabdian: Meskipun dihadapkan pada jarak dan kesulitan komunikasi, penyair mengungkapkan penghormatan dan pengabdian yang tetap ada dalam hubungan tersebut. Ada kesetiaan yang tersirat meskipun jarak memisahkan.
Kesendirian dan Keterpaparan: Puisi ini juga menggambarkan kesendirian yang dialami oleh salah satu pihak, yang merasa terpampang dan terluka oleh keadaan. Ada keinginan untuk menyampaikan diri, meskipun terasa babak-belur oleh jaman dan situasi yang sulit.
Puisi "Jarak" karya Taufik Ikram Jamil adalah refleksi yang mendalam tentang hubungan jarak jauh, dengan segala kompleksitas, kerinduan, dan penderitaannya. Melalui gambaran yang kuat dan bahasa yang kaya, penyair berhasil menggambarkan pengalaman yang universal namun pribadi, yang dirasakan oleh banyak orang dalam hubungan yang terpisah oleh jarak.
Karya: Taufik Ikram Jamil
Biodata Taufik Ikram Jamil:
- Taufik Ikram Jamil lahir pada tanggal 19 September 1963 di Bengkalis, Riau, Indonesia.