Ada yang baru nih dari Songmont! Tas Elegan dengan Kualitas Terbaik

Puisi: Hancur (Karya Indah Lestari)

Puisi "Hancur" karya Indah Lestari menggambarkan perjuangan dan kehancuran, dengan gambaran yang kuat tentang keadaan alam dan kondisi kehidupan ....
Hancur

Aku ingin marah pada pasir panas, nyengat tanpa alas kaki
Menghalangi langkahku
Tak ada tempat berteduh
Burung-burung ikut mengungsi, terbang tinggi, laksana layang-layang
Daun-daun kering berguguran

Aaaaa, tersungkur oleh bayangan sendiri
Beribu jalan telah kulewati
Sajak-sajak tak dapat kupahami
Jejak bukti tertelan bumi
Biarkan saja aku terjatuh ke lubang panas itu
Agar angan tak menjadi bayang-bayang
Terkubur bersama mimpi yang gagal.

Jember, 28 Februari 2024

Analisis Puisi:

Puisi "Hancur" karya Indah Lestari menggambarkan kehancuran, keputusasaan, dan perasaan terjebak dalam situasi sulit.

Perlawanan terhadap Alam: Pembukaan puisi dengan keinginan untuk marah pada pasir panas menciptakan gambaran ketidaknyamanan dan rintangan yang sulit dihindari. Ini mungkin mencerminkan perlawanan atau pertarungan melawan keadaan alam yang keras dan tidak bersahabat.

Tanpa Tempat Berteduh: Gambaran tanpa tempat berteduh menunjukkan kurangnya perlindungan atau dukungan dalam menghadapi tantangan hidup. Tanpa tempat berteduh, seseorang terpapar sepenuhnya pada elemen-elemen keras dan tidak dapat menghindari dampak buruknya.

Pergulatan dengan Kehidupan: Keinginan untuk marah pada pasir panas dan rasa nyengat tanpa alas kaki menunjukkan pergulatan dan kesulitan yang dihadapi dalam menjalani kehidupan. Penyair mungkin merasa terjebak dalam situasi sulit yang sulit diatasi.

Burung-Burung Mengungsi dan Daun Kering Berguguran: Metafora burung-burung yang mengungsi dan daun kering yang berguguran menciptakan gambaran keadaan alam yang terganggu dan terpukul. Ini dapat mencerminkan ketidakstabilan ekosistem dan kehidupan yang terdistorsi.

Tersungkur oleh Bayangan Sendiri: Ekspresi ini menyoroti perasaan terjatuh, baik secara fisik maupun emosional. Bayangan sendiri mungkin merujuk pada ketidakpastian diri atau ketidakmampuan untuk menghadapi realitas yang sulit.

Sajak-Sajak yang Tak Dapat Dipahami: Merujuk pada sajak-sajak yang tak dapat dipahami dapat menunjukkan kebingungan dan kekacauan dalam pikiran penyair. Ini bisa menjadi representasi dari kebingungan terhadap makna hidup atau perasaan terjebak dalam kompleksitas kehidupan.

Terjatuh ke Lubang Panas: Penggambaran terjatuh ke lubang panas bisa diartikan sebagai melepaskan diri ke dalam situasi sulit tanpa harapan atau keluar. Ini menciptakan gambaran kehancuran total dan penerimaan terhadap nasib yang tak terhindarkan.

Dengan demikian, puisi "Hancur" adalah puisi yang menggambarkan perjuangan dan kehancuran, dengan gambaran yang kuat tentang keadaan alam dan kondisi kehidupan yang sulit dihadapi penyair.

Indah Lestari
Puisi: Hancur
Karya: Indah Lestari

Biodata Indah Lestari:
  • Indah Lestari lahir pada tanggal 7 September 1995 di Jember. Ia pernah ikut event lomba puisi yang diselenggarakan oleh AWANARASI dan mendapat penghargaan juara kategori terunik.
  • Indah Lestari adalah alumni MA Al-Amien Sabrang, lulusan tahun 2014. Ia mulai menulis kembali sejak tahun 2023; menyelesaikan novel Seribu Asa di Wattpad. Saat ini sedang menyelesaikan novel Senja yang 'Ku Rindu, dan juga novel Sajadah Cinta.
  • Indah Lestari belakangan ini aktif mengikuti kelas puisi di Asqa Imagination School (AIS) angkatan 43.
© Sepenuhnya. All rights reserved.