Doa Para Pelaut yang Tabah
Analisis Puisi:
Puisi "Doa Para Pelaut yang Tabah" karya Sapardi Djoko Damono menggambarkan semangat, ketabahan, dan pengabdian para pelaut dalam menjelajahi lautan yang luas.
Semangat dan Ketabahan: Puisi ini mencerminkan semangat dan ketabahan para pelaut yang tak kenal lelah dalam mengarungi lautan yang luas. Mereka telah berjanji untuk tidak pernah menyerah, meskipun menghadapi tantangan yang berat dan mengancam nyawa.
Kesetiaan pada Sejarah: Para pelaut di dalam puisi ini merasa terikat oleh sejarah dan tradisi pelayaran nenek moyang mereka. Mereka menghayati peran mereka dalam meneruskan warisan pelayaran yang kaya dari masa ke masa.
Pengabdian pada Lautan: Lautan di dalam puisi ini bukan hanya sekadar medan pengarungan, tetapi juga menjadi sahabat dan penantang bagi para pelaut. Mereka melihat lautan sebagai bagian dari hidup mereka yang harus ditaklukkan dengan kesetiaan dan pengabdian.
Pengorbanan dan Kebanggaan: Para pelaut siap mengorbankan segalanya demi melanjutkan perjalanan mereka, bahkan jika itu berarti menghadapi bahaya dan kematian. Mereka bangga menjadi bagian dari sejarah maritim bangsa, dan bersumpah untuk meninggalkan jejak yang tak terhapuskan di lautan.
Bahasa dan Gaya Sastra: Sapardi Djoko Damono menggunakan bahasa yang kuat dan gamblang dalam puisi ini. Gaya sastra yang sederhana namun penuh makna menggambarkan kekuatan dan keperkasaan para pelaut dalam mengarungi lautan.
Puisi "Doa Para Pelaut yang Tabah" karya Sapardi Djoko Damono adalah penghormatan terhadap semangat dan ketabahan para pelaut yang mengarungi lautan demi mencari penghidupan dan menjaga tradisi maritim bangsa. Dengan bahasa yang kuat dan penuh penghayatan, puisi ini membangkitkan rasa kebanggaan dan kehormatan terhadap profesi pelaut serta warisan sejarah maritim Indonesia.
Karya: Sapardi Djoko Damono
Biodata Sapardi Djoko Damono:
- Sapardi Djoko Damono lahir pada tanggal 20 Maret 1940 di Solo, Jawa Tengah.
- Sapardi Djoko Damono meninggal dunia pada tanggal 19 Juli 2020.