Puisi: Di Laut Mana Tenggelamnya? (Karya Taufiq Ismail)

Puisi "Di Laut Mana Tenggelamnya?" karya Taufiq Ismail mengundang pembaca untuk merenungkan makna dan pentingnya nilai-nilai tersebut dalam ...
Di Laut Mana Tenggelamnya?

Aku berjalan mencari kejujuran
Tak tahu di mana alamatnya

Aku pergi mencari kesederhanaan
Tak tahu aku di mana sembunyinya

Aku bertanya di mana tanggung jawab
Di laut manakah tenggelamnya?

Aku berjalan mencari ketekunan
Di rimba manakah dia menghilangnya?

Aku berjalan mencari keikhlasan
Rasanya sih ada, tapi di mana, ya?

Aku berjalan mencari kedamaian
Di langit manakah dia melayangnya?

Wahai kejujuran dan kesederhanaan
Wahai tanggung jawab dan ketekunan

Wahai keikhlasan dan kedamaian
Di mana gerangan kini kalian

Zaman ini sangat merindukan kalian
Zaman ini sangat merindukan kalian.

2010

Sumber: Debu di Atas Debu (2015)

Analisis Puisi:

Puisi "Di Laut Mana Tenggelamnya?" karya Taufiq Ismail menggambarkan perjalanan pencarian nilai-nilai moral dan spiritual dalam kehidupan manusia.

Pencarian Nilai-Nilai Moral: Puisi ini dibuka dengan pengakuan sang penyair bahwa ia sedang mencari kejujuran, kesederhanaan, tanggung jawab, ketekunan, keikhlasan, dan kedamaian. Ini mencerminkan pencarian nilai-nilai moral dan etika yang penting dalam kehidupan manusia.

Metafora Laut: Penggunaan metafora "laut" dalam puisi ini menunjukkan kompleksitas dan kebingungan dalam mencari nilai-nilai tersebut. Laut merupakan simbol kegelapan dan ketidakpastian, yang mencerminkan kompleksitas dunia dan kehidupan manusia.

Kehilangan Nilai-Nilai Moral: Sang penyair mengungkapkan ketidakmampuannya menemukan nilai-nilai moral tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Pertanyaan retoris tentang "di laut manakah tenggelamnya?" menyiratkan kebingungan dan keputusasaan akan kehilangan nilai-nilai tersebut dalam masyarakat.

Kerinduan Zaman: Penyair mengungkapkan rasa kerinduan akan nilai-nilai moral dan spiritual di zaman ini. Pencarian nilai-nilai ini diakui sebagai suatu kebutuhan mendesak dalam masyarakat yang kompleks dan terkadang kehilangan arah.

Puisi sebagai Pemanggil Kehadiran Nilai-Nilai: Puisi ini tidak hanya menyatakan kebingungan, tetapi juga merupakan suatu seruan untuk menghidupkan kembali nilai-nilai moral dan spiritual yang mungkin telah terlupakan dalam kehidupan sehari-hari.

Puisi "Di Laut Mana Tenggelamnya?" karya Taufiq Ismail adalah sebuah refleksi mendalam tentang kehilangan dan pencarian nilai-nilai moral dan spiritual dalam kehidupan manusia. Dengan penggunaan metafora yang kuat dan pertanyaan-pertanyaan yang mendalam, puisi ini mengundang pembaca untuk merenungkan makna dan pentingnya nilai-nilai tersebut dalam masyarakat modern.

Puisi Taufiq Ismail
Puisi: Di Laut Mana Tenggelamnya?
Karya: Taufiq Ismail

Biodata Taufiq Ismail:
  • Taufiq Ismail lahir pada tanggal 25 Juni 1935 di Bukittinggi, Sumatera Barat.
  • Taufiq Ismail adalah salah satu Sastrawan Angkatan '66.
© Sepenuhnya. All rights reserved.