Puisi: Aku Manusia (Karya Mustofa Bisri)

Puisi "Aku Manusia" karya Mustofa Bisri menyampaikan pesan tentang keunikan, kebanggaan, dan syukur atas kehidupan manusia dalam keberagaman alam.
Aku Manusia

Ketika langit menepuk dada
mengatakan aku langit di atas tak terjangkau,
dengan bangga aku mengatakan aku manusia.

Ketika bumi menepuk dada
mengatakan aku bumi kaya dan memukau,
dengan bangga aku mengatakan aku manusia.

Ketika matahari menepuk dada
mengatakan aku matahari punya cahaya berkilau,
dengan bangga aku mengatakan aku manusia.

Ketika bulan menepuk dada
mengatakan aku bulan para kekasih mengajakku bergurau,
dengan bangga aku mengatakan aku manusia.

Ketika laut menepuk dada
mengatakan aku laut melihat keindahanku siapa tak terhimbau,
dengan bangga aku mengatakan aku manusia.

Ketika angin menepuk dada
mengatakan aku angin mampu menyamankan atau mengacau,
dengan bangga aku mengatakan aku manusia.

Ketika sungai menepuk dada
mengatakan aku sungai punya air tawar dan payau,
dengan bangga aku mengatakan aku manusia.

Ketika batu-batuan menepuk dada
mengatakan aku batu-batuan bisa berguna bisa menjadi ranjau
dengan bangga aku mengatakan aku manusia.

Ketika tumbuh-tumbuhan menepuk dada
mengatakan aku tumbuh-tumbuhan
dariku orang mengambil warna kuning dan hijau,
dengan bangga aku mengatakan aku manusia.

Ketika burung menepuk dada
mengatakan aku burung mampu terbang dan berkicau,
dengan bangga aku mengatakan aku manusia.

Ketika setan menepuk dada
mengatakan aku setan mampu membuat orang mengigau
dengan bangga aku mengatakan aku manusia.

Tuhan memuliakanku.

Sumber: Aku Manusia (2016)

Analisis Puisi:

Puisi "Aku Manusia" karya Mustofa Bisri adalah sebuah pengakuan dan penghargaan terhadap keberadaan manusia di tengah kebesaran alam semesta. Melalui penggunaan metafora alam dan unsur-unsur alam, penyair mengeksplorasi identitas manusia dan hubungannya dengan lingkungannya.

Pengakuan Kemanusiaan: Puisi ini menekankan pentingnya pengakuan terhadap keberadaan manusia di antara kebesaran alam. Setiap bagian alam membanggakan keunikan dan kehebatannya sendiri, namun manusia bangga menjadi manusia meskipun dihadapkan dengan keagungan langit, bumi, matahari, bulan, laut, angin, sungai, batu-batuan, tumbuh-tumbuhan, burung, dan bahkan setan.

Penggunaan Metafora Alam: Penyair menggunakan metafora alam untuk menggambarkan keberadaan manusia. Setiap elemen alam seperti langit, bumi, matahari, bulan, laut, angin, sungai, batu-batuan, tumbuh-tumbuhan, burung, dan setan digambarkan secara simbolis untuk menunjukkan keunikan dan kompleksitas manusia.

Penghargaan Terhadap Kehidupan Manusia: Meskipun manusia dihadapkan dengan kebesaran alam dan tantangan yang dihadirkannya, penyair mengungkapkan rasa bangga dan syukur atas hakikat kemanusiaan. Manusia diakui sebagai makhluk yang unik dan istimewa karena memiliki keistimewaan dan kemampuan yang berbeda dengan makhluk lain di alam semesta.

Kritik Terhadap Setan: Dalam puisi ini, setan dihadirkan sebagai bagian dari keberagaman alam dan kehidupan. Namun, penyair juga menegaskan bahwa manusia memiliki kekuatan dan keunggulan yang dapat mengalahkan kejahatan dan godaan yang dihadirkan oleh setan.

Pengakuan Terhadap Tuhan: Penyair menutup puisi dengan pengakuan akan kemuliaan yang diberikan Tuhan kepada manusia. Pengakuan ini menggambarkan rasa syukur dan penghargaan terhadap keberadaan manusia di tengah ciptaan-Nya.

Puisi "Aku Manusia" karya Mustofa Bisri adalah sebuah pengakuan yang menggugah akan keberadaan manusia di tengah keagungan alam semesta. Dengan menggunakan metafora alam dan bahasa yang sederhana namun dalam, penyair menyampaikan pesan tentang keunikan, kebanggaan, dan syukur atas kehidupan manusia dalam keberagaman alam.

Mustofa Bisri
Puisi: Aku Manusia
Karya: Mustofa Bisri (Gus Mus)

Biodata Mustofa Bisri:
  • Dr. (H.C.) K.H. Ahmad Mustofa Bisri (sering disapa Gus Mus) lahir pada anggal 10 Agustus 1944 di Rembang. Ia adalah seorang penyair yang cukup produktif yang sudah menerbitkan banyak buku.
  • Selain menulis puisi, Gus Mus juga menulis cerpen dan esai-esai keagamaan. Budayawan yang satu ini juga merupakan seorang penerjemah yang handal.
  • Gus Mus adalah seorang kiai yang memiliki banyak profesi, termasuk pelukis kaligrafi dan bahkan terlibat dalam dunia politik.
© Sepenuhnya. All rights reserved.