Silaturahmi Lebaran: Mempererat Tali Keluarga dan Menjaga Tradisi

Momen lebaran menjadi penting karena pada hari-hari biasa kemungkinan besar sulit untuk bertemu dengan saudara atau teman karena kesibukan masing ...

Hari raya Idul Fitri selalu dihiasi dengan acara saling berkunjung ke rumah sanak famili. Kaum muda mengunjungi orang-orang yang lebih tua, keluarga besar berkumpul bersama-sama. Silaturahmi adalah berarti menyambung hubungan dengan saudara maupun sanak famili. Dari sisi sosial, silaturahmi sangat penting karena jika tidak dilakukan bisa menyebabkan kehilangan kontak, jaringan, dan lain-lain.

Momen lebaran menjadi penting karena pada hari-hari biasa kemungkinan besar sulit untuk bertemu dengan saudara atau teman karena kesibukan masing-masing. Hari itu juga menjadi momen yang paling tepat untuk saling mengunjungi dan meminta maaf.

Mudik saat lebaran atau mulih dalam Bahasa Jawa, mencerminkan sikap rendah hati, bahwa sesukses apapun, sehebat apapun, manusia harus selalu ingat pada asal usulnya. lebih bermakna dari sekedar pulang. Mulih ada kaitannya dengan pulih.

Dalam Kamus Bahasa Jawa (Balai Bahasa Yogyakarta, 2006:639) disebutkan mulihake = mbalekake kaya kaanane sing sakawit. Artinya, memulihkan menjadi keadaan semula. Jadi mulih itu proses menuju pulih. 

Mulih adalah bagian dari ritual untuk menjamah masa lalu, agar tidak kehilangan tali silaturahmi dengan sanak saudara dah mengumpulkan saudara-saudara yang sudah jauh terpisah-pisah. Mulih itu penuh dengan introspeksi, mawas diri, bahwa manusia itu lemah, ringkih, sekeng. Karena lemah, maka perlu pemulihan.

Momen lebaran

Mudik itu indah. Maka, berbondong-bondonglah jutaan orang untuk pulang kampung setiap tahunnya. Mudik itu kearifan lokal yang tidak harus diratapi sebagai pemborosan, buang-buang waktu atau konotasi negatif yang lain. Kearifan lokal semacam ini justru perlu dikembangkan untuk mengimbangi arus global. Mudik mengajari siapa saja untuk mencapai keseimbangan dengan jalan mengembalikan manusia pada kodratnya sebagai manusia; memanusiakan kembali manusia.

Ada beberapa hal yang selalu menarik untuk diperhatikan setiap kali lebaran dan berkumpul dengan keluarga, di antaranya adalah:

1. Saling Berkunjung ke Rumah Saudara

Kesempatan untuk saling berkunjung ke rumah sanak famili adalah saat lebaran. Tiap orang akan mengikat indahnya tali silaturahmi dengan saudara-saudara yang lain. Karena pada umumnya di hari hari biasa jarang bertemu.

Karena kesibukan dan keberadaan yang saling berjauhan. Kesempatan ini pas digunakan untuk saling mengenal dan mempererat hubungan antara satu dan lainnya. 

2. Mengenal Silsilah Keluarga

Mengenal silsilah keluarga sangatlah berguna. Hal ini agar tahu asal muasal keluarganya, dan mengenal siapa saja anggota keluarganya. Serta untuk menghindari adanya hubungan pernikahan yang berasal dari satu rumpun antar keluarga dekat. Tentu saja ini menjadi sangat penting diperkenalkan pada anak-anak.

Dan saat lebaran ini bisa dijadikan kesempatan untuk memperkenalkan silsilah keluarganya pada generasi penerus.

3. Mengumpulkan Semua Informasi Keluarga

Generasi muda harus mengetahui cerita-cerita sejarah dalam keluarganya. Itu akan menjadi sebuah informasi penting buat mereka untuk melanjutkan hidup ke depan.

Saat lebaran bertemu dengan banyak orang dalam keluarga. Masing-masing punya cerita yang berbeda-beda. Apalagi bisa mendengar cerita itu langsung dari sesepuh keluarga itu.

Rekam semua informasi penting tentang sejarah dan silsilah keluarga kalian. Dan jadikan itu sebagai sebuah dokumentasi keluarga besar. Sebagai sebuah memori indah yang bisa menjadi sebuah pelajaran hidup yang berharga

4. Merancang Rencana Keluarga

Momen lebaran dan berkumpul keluarga biasanya juga digunakan untuk merancang rencana keluarga ke depan. Apa yang harus dilakukan masing-masing anggota keluarga untuk hati esoknya.

Suasana ini akan menjadi sebuah forum diskusi yang sangat menarik, karena menyangkut kesuksesan dan masa depan sebuah keluarga besar.

Biodata Penulis:

Azza Herlina Lutfi saat ini ia aktif sebagai mahasiswa, Prodi Pendidikan Kimia, di Universitas Sebelas Maret Surakarta.

© Sepenuhnya. All rights reserved.