Puisi: Uang (Karya Melki Deni)

Puisi "Uang" karya Melki Deni membawa pembaca pada refleksi tentang makna uang dan dampaknya terhadap hubungan sosial dan kehidupan sehari-hari.
Uang


Misalkan uang memasuki rekeningmu, keluargamu tidak sedang dicekik sepi, sedih, celaka, dan malang, malah tubuh keluargamu tampak gemuk, gemas, centil, montok, sintal, dan sehat-walafiat.

Dan kau dapati orang-orang bertarung tanpa tenaga merebut wilayah kekuasaan atas sampah-sampah di depan gerbangmu.

Akankah kau keluarkan uang dari rekeningmu yang tak pernah kenyang itu, dan tangan kananmu memberikannya kepada mereka tanpa diketahui tangan kirimu?

Sebab kau teringat kata ibumu: “kita adalah tempat transit rezeki menuju sesama, bukan bank”.

Jakarta, 4 November 2022

Analisis Puisi:
Puisi "Uang" karya Melki Deni membawa pembaca pada refleksi tentang makna uang dan dampaknya terhadap hubungan sosial dan kehidupan sehari-hari.

Makna Uang: Puisi dibuka pembicaraan dengan mempertimbangkan makna uang dalam konteks keluarga. Uang digambarkan sebagai elemen penyelamat dari kesusahan, mampu menciptakan kebahagiaan dan keberlimpahan. Puisi menggambarkan kekuatan uang untuk memberikan perubahan yang signifikan dalam kehidupan keluarga.

Dampak Kesejahteraan: Melki Deni mengeksplorasi dampak uang terhadap kondisi keluarga. Kesejahteraan tampaknya terkait erat dengan kehadiran uang, menciptakan gambaran keluarga yang sehat dan bahagia. Pemilihan kata-kata seperti "gemuk," "centil," dan "sehat-walafiat" memberikan nuansa positif terhadap peran uang dalam menciptakan kehidupan yang baik.

Konflik Sosial: Puisi menggambarkan suasana sosial yang terasa lebih harmonis dan damai ketika uang hadir. Pemberdayaan finansial tampaknya mengurangi tekanan dan konflik sosial, menciptakan gambaran masyarakat yang lebih bersahabat dan berkeadilan.

Pertentangan Moral: Terdapat pertentangan moral yang ditimbulkan oleh kekuatan uang. Puisi mengajukan pertanyaan etis tentang apakah kita bersedia memberikan uang tanpa menunjukkan diri, atau apakah uang itu lebih baik digunakan untuk membantu orang lain. Ini menggarisbawahi dilema moral yang muncul ketika memiliki kekayaan.

Wejangan Ibu: Ungkapan ibu yang disampaikan di akhir puisi memberikan dimensi etika dan kearifan lokal. Pesan ibu tentang menjadi tempat transit rezeki menuju sesama daripada menjadi bank menekankan nilai-nilai kemurahan hati, keadilan sosial, dan saling berbagi.

Melki Deni melalui puisi "Uang" mengeksplorasi hubungan kompleks antara uang, kesejahteraan keluarga, dan konflik sosial. Puisi ini mendorong pembaca untuk merenungkan peran moral dalam menggunakan kekayaan dan menyingkapkan lapisan emosi dan dinamika sosial yang melibatkan uang dalam kehidupan sehari-hari. Pesan ibu pada akhirnya menambahkan dimensi nilai dan etika ke dalam perdebatan, memunculkan pertanyaan tentang kebijakan uang yang bijaksana dan bertanggung jawab.

Puisi Melki Deni
Puisi: Uang
Karya: Melki Deni

Biodata Melki Deni:
  • Melki Deni adalah mahasiswa STFK Ledalero, Maumere, Flores, NTT.
  • Melki Deni menjuarai beberapa lomba penulisan karya sastra, musikalisasi puisi, dan sayembara karya ilmiah baik lokal maupun tingkat nasional.
  • Buku Antologi Puisi pertamanya berjudul TikTok. Aku Tidak Klik Maka Aku Paceklik (Yogyakarta: Moya Zam Zam, 2022).
  • Saat ini ia tinggal di Madrid, Spanyol.

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Kaya yang SebenarnyaMemandang rumah-rumah megah menjulang tinggiKendaraan berderet di garasiBentuk indah taman menghiasiTampak menterengRumah walet berjajarMelambangkan strata sosi…
  • Panen- maslidewi sri — dalam jubah keemasanterbaring di sinirezeki — dari jerih petaniterhampar di sini1975Sumber: Dari Sebuah Album (1986)Analisis Puisi:Puisi "Panen" karya Rita O…
  • Pahlawan KesuksesankuFajar telah menyapa pagikuKau jadikan harimu, hari untuk pengorbananPengorbanan mencari rezki, pengorbanan untuk mencari awal yang baruKau ajarkan aku arti per…
  • UangMisalkan uang memasuki rekeningmu, keluargamu tidak sedang dicekik sepi, sedih, celaka, dan malang, malah tubuh keluargamu tampak gemuk, gemas, centil, montok, sintal, dan seha…
  • RezekiKemanakah burung-burung terbang tiap pagi?Ketika matahari bangkitDi balik bukitWaktu petani ke sawahTapi burung-burung kembali juaDan hidup berjalan terusDari hari ke hariSum…
  • Sajadah Panjang (Dinyanyikan oleh Bimbo) Ada sajadah panjang terbentang Dari kaki buaian Sampai ke tepi kuburan hamba Kuburan hamba bila m…
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.