Puisi: Teman (Karya Lastri Fardani Sukarton)

Puisi "Teman" karya Lastri Fardani Sukarton menggambarkan perbedaan pandangan dan pengalaman antara masa kecil dan kehidupan dewasa, serta ...
Teman


bermain di kali
tak memikirkan lagi kepedihan
yang ada cuma kedamaian
itu dunia anak-anak
ketika aku dewasa
perjalanan seolah tanpa ujung
di mana kesusahan demi kesusahan saling menindih
bersatu dalam aliran darah
menjadi sesuatu yang harus dinikmati

Sumber: Gunung Biru di Atas Dusunku (1988)

Analisis Puisi:
Puisi "Teman" karya Lastri Fardani Sukarton menggambarkan perbedaan pandangan dan pengalaman antara masa kecil dan kehidupan dewasa, serta bagaimana persahabatan bisa menjadi penenang di tengah-tengah kesulitan.

Kebebasan dalam Masa Kanak-Kanak: Puisi dibuka dengan gambaran bermain di kali, menggambarkan masa kanak-kanak sebagai periode tanpa kekhawatiran dan kepedihan. Tema kedamaian dan kebebasan mencirikan dunia anak-anak.

Transformasi Menjadi Dewasa: Puisi mengindikasikan perjalanan hidup yang panjang dan kadang sulit ketika mencapai kedewasaan. Pengalaman hidup yang sulit diibaratkan sebagai "perjalanan seolah tanpa ujung," menciptakan kontras dengan kebebasan masa kanak-kanak.

Kesusahan Hidup yang Menindih: Puisi menyentuh tema kesusahan hidup dan beban-beban yang harus ditanggung saat dewasa. Penggunaan kalimat "kesusahan demi kesusahan saling menindih" mencerminkan pengalaman hidup yang penuh tantangan.

Bersatu dalam Aliran Darah: Frasa "bersatu dalam aliran darah" menggambarkan hubungan keluarga dan bagaimana kesulitan hidup dapat menjadi pengalaman bersama yang dihadapi oleh seluruh keluarga.

Teman sebagai Penenang: Penutup puisi menyiratkan bahwa, meskipun hidup penuh dengan kesusahan, kehadiran teman-teman atau persahabatan masih bisa menjadi sumber kedamaian dan kekuatan. Persahabatan dianggap sebagai sesuatu yang harus dinikmati di tengah-tengah perjalanan hidup yang sulit.

Puisi "Teman" menciptakan kontras antara masa kanak-kanak yang bebas dan dunia dewasa yang sulit. Dalam perjalanan hidup yang penuh dengan kesulitan, persahabatan dianggap sebagai tempat perlindungan dan sumber kekuatan yang dapat memberikan ketenangan di tengah-tengah kesusahan.

Lastri Fardani Sukarton
Puisi: Teman
Karya: Lastri Fardani Sukarton

Biodata Lastri Fardani Sukarton:
  • Lastri Fardani Sukarton lahir pada tanggal 5 Desember 1942 di Yogyakarta.
  • Lastri Fardani Sukarton dikelompokkan sebagai sastrawan Angkatan 1980–1990an.

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Lesungpadi yang gemuktersebar memenuhi halamantenteramsudah ada persediaan makanbila sudah keringkubawa ke lesungdan kutumbuksampai kulit jemariku menggelembungsakitbila dedak …
  • Rumah Tuakuangkat kepaladebu yang dulu kuraih dengan sapumasih ada dan aku bisa menghapusnya dengan tangankulampu antik pun termagu memandangkuyang sudah dewasapenuh kematanganapak…
  • Ayamkuaku menetaskannyadari bentuk telurkusuruh induknyamengeramidan tumbuh lucu, berbulu gunduldaging dan tulangnya menonjolsering kubelailalu membesar dan akan bertelur pulaseora…
  • Temanbermain di kalitak memikirkan lagi kepedihanyang ada cuma kedamaianitu dunia anak-anakketika aku dewasaperjalanan seolah tanpa ujungdi mana kesusahan demi kesusahan saling men…
  • Maguwosekali aku pernah ke sanabersama anak-anak desabergonceng sepedamelihat kapal terbangmelayang-layangmenembus megamemapas awankatanya hari itu hari angkatan perangbeberapa tar…
  • Pasaraku tidak punya tempat bermainsetiap pulang sekolahmembantu simbok di pasarmenakar berasmembungkus kacang tanahmenghitung uang-uang berdebu yang kami dapat hari itusesudah dag…
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.