Surat
telah kudengar dari mereka, fakri
akan sebuah daerah yang kukuh
sebuah persekutuan hidup yang kukuh
adat yang kuat indah
kesetiaan yang cerlang abadi
kudengar kekeluargaan yang akrab
pertalian di mana hanya mati yang memisah
daerah tertutup, di mana di luarnya adalah api neraka
yang membakar dan menghancurkan sepanjang waktu
bila kupijakkan kaki kepadanya
maka malam ini kutulis padamu
kau tidak dari daerah itu
ah, seseorang menjemputku mengganti kau
menating minyak penuh bagiku
tapi aku hanya cinta kau
telah kita dengar bicara orang-orang besar
kita baca buku-buku mereka
kita jelajahi daerah demi daerah
suku demi suku, kehidupan demi kehidupan mereka
kita pergunakan pikiran dan perasaan kita
dan kita akhirnya tahu
alangkah indah Irian itu
alangkah indah Sumatera
alangkah indah Kalimantan, Sumbawa
alangkah indah tanah air kita
hari ini kunaiki jenjang perkawinan
mereka bahagia di sisiku
kembang-kembang bertaburan
doa-doa berpanjatan:
"panjanglah umur kalian
banyak rahmat dan banyak anak"
tapi aku hanya harapkan anak daripadamu
kepala kutundukkan
ia bimbing aku ke luar gereja
senyumnya hanya bahagia
senyum tertutup daerah tertutup, "yang besar dan megah"
tapi aku hanya megahkan kau, fakri
daerah kita adalah semua daerah tanah air kita
dan kita cinta semua
kita satu semua
kita nyanyikan rangkaian mutiara dari timur
pulau kita semua mutiaranya, ah fakri
kami bersanding di pelaminan kini
air mataku menetes
selamat tinggal pada semua kemerdekaan, salamku
selamat tinggal pada pengertian dan perjoangan yang diremukkan.
selamat tinggal padamu, fakri
selamat berjoang bagi persatuan dan kemuliaan kita semua
selamat bagi semua.
1962
Sumber: Angkatan '66 (1968)
Analisis Puisi:
Puisi "Surat" karya M. Poppy Hutagalung adalah ekspresi perasaan yang penuh kehangatan, cinta, dan kesedihan. Dalam puisi ini, penyair menghadirkan perasaan seorang individu yang merayakan kebersamaan namun juga merasa terpisah oleh perbedaan dan hambatan-hambatan tertentu.
Penggambaran Daerah yang Kuat dan Kekeluargaan: Puisi ini membawa citra sebuah daerah yang kuat dan kekeluargaan yang akrab. Ada ungkapan tentang adat yang kuat, kebersamaan yang erat, dan pertalian yang tidak terpisahkan oleh kematian. Daerah ini dihadirkan sebagai tempat yang memiliki nilai-nilai positif dan keharmonisan dalam hidup.
Kontras antara Daerah yang Tertutup dan Keindahan Tanah Air: Penyair menggunakan kontras antara daerah yang tertutup, di mana di luarannya adalah api neraka, dengan keindahan tanah air yang dijelajahi dan dicintai. Ini menciptakan gambaran tentang perjalanan dan pengetahuan yang membuka mata individu terhadap keragaman dan keindahan Indonesia.
Cinta yang Membawa Kesedihan: Meskipun terdapat ekspresi cinta dan kebahagiaan, terdapat juga kesedihan. Perasaan terpisah dari daerah tertentu dan hambatan-hambatan tertentu menambah dimensi emosional dalam puisi ini.
Pernikahan dan Keinginan Pribadi: Pernikahan dijelaskan sebagai momen bahagia, namun melalui narasi ini, penyair mengekspresikan keinginan pribadi yang lebih dalam. Meskipun ada kebahagiaan dalam pernikahan, ada juga rasa kehilangan terhadap daerah dan kemerdekaan yang diremukkan.
Citraharga untuk Seluruh Tanah Air: Puisi ini mencoba mengatasi batasan-batasan geografis dan perbedaan daerah. Poppy menyuarakan bahwa cintanya tidak hanya untuk satu daerah, tetapi untuk seluruh tanah air Indonesia. Hal ini mencerminkan semangat persatuan dan kesatuan.
Selamat Tinggal pada Kemerdekaan dan Perjuangan yang Diremukkan: Penutup puisi mengandung kalimat perpisahan yang emosional pada kemerdekaan dan perjuangan yang telah diremukkan. Ini mungkin mencerminkan kekecewaan dan ketidakpuasan terhadap kondisi sosial dan politik saat itu.
Puisi "Surat" tidak hanya menyajikan perasaan pribadi penyair, tetapi juga menciptakan narasi yang mencakup kehangatan keluarga, kebahagiaan, dan kepedihan. Poppy Hutagalung menggambarkan kompleksitas perasaan dan identitas nasional dalam karya ini, memberikan makna mendalam bagi pembaca.
Puisi: Surat
Karya: M. Poppy Hutagalung
Biodata M. Poppy Hutagalung:
- M. Poppy Hutagalung lahir di Jakarta pada tanggal 10 Oktober 1941.
- M. Poppy Hutagalung, setelah menikah dengan penyair A.D. Donggo (pada tahun 1967), namanya menjadi M. Poppy Donggo.
- M. Poppy Hutagalung merupakan salah satu penyair Angkatan 66.