Analisis Puisi:
Puisi "Sunyi" karya Nursjamsu Nasution menggambarkan perasaan terhadap keheningan dan kesunyian. Dengan menggunakan bahasa yang mendalam dan metafora yang kaya, penyair menyampaikan pengalaman emosionalnya terkait dengan keadaan sunyi.
Sunyi (1)
- Pengantar Pertanyaan: Puisi dimulai dengan sebuah pertanyaan retoris, "Engkau suka akan sunyi?" Bertanya kepada pembaca tentang preferensi terhadap kesunyian menciptakan kesan introspektif, memancing pembaca untuk merenung.
- Penderitaan dalam Kesunyian: Penyair menggambarkan sunyi sebagai sesuatu yang sempit dan berat, mengurung dan menghimpit. Penggunaan kata-kata seperti "nafsu merobek" menyiratkan penderitaan dalam sunyi, di mana keinginan untuk melarikan diri tidak bisa diwujudkan.
- Lapisan Tabir dan Lingkaran Hitam: Penyair menggambarkan kesunyian sebagai sesuatu yang diselimuti oleh berlapis-lapis tabir dan dikelilingi oleh lingkaran hitam yang tidak dapat ditembus. Ini menciptakan gambaran tentang hambatan-hambatan yang sulit diatasi dalam mencari kebebasan dari kesunyian.
- Kontras Dalam Perasaan: Puisi ini menciptakan kontras antara pembukaan yang penuh pertanyaan dan pengakuan tentang ketidaksukaan terhadap sunyi. Kontras ini menunjukkan kompleksitas perasaan penyair terhadap kondisi sunyi.
Sunyi (2)
- Deskripsi Malam yang Sunyi: Bagian kedua puisi menggambarkan suasana malam yang sunyi, dengan penyair duduk seorang diri. Gelapnya alam dan keheningan sekeliling menciptakan suasana yang mendalam dan misterius.
- Dialog Dengan Alam: Penyair berinteraksi dengan alam melalui suara angin yang berhembus di puncak kayu dan suasana malam yang sepi. Dialog ini menciptakan kehadiran alam sebagai teman dalam kesunyian malam.
- Rasa Senang dalam Kesunyian: Pada bagian ini, penyair menyampaikan bahwa meskipun sunyi, ada rasa senang yang turun ke hatinya. Kesunyian dianggap sebagai teman setia di malam yang gelap, menggambarkan hubungan positif dengan kondisi sunyi.
Puisi "Sunyi" karya Nursjamsu Nasution memberikan gambaran yang mendalam tentang perasaan kompleks terhadap sunyi. Dari ketidaknyamanan dan kepenatan di dalamnya hingga pengakuan bahwa sunyi bisa menjadi teman yang menyenangkan di malam gelap. Melalui pemilihan kata yang kuat dan gambaran yang mendalam, puisi ini mengeksplorasi dimensi emosional dan filosofis dari pengalaman kesunyian.

Puisi: Sunyi
Karya: Nursjamsu Nasution
Biodata Nursjamsu Nasution:
- Edjaan Tempo Doeloe: Nursjamsu Nasution.
- Ejaan yang Disempurnakan: Nursyamsu Nasution.
- Nursjamsu Nasution adalah penyair Angkatan '45.
- Nursjamsu Nasution lahir di Lintau, Sumatra Barat, pada tanggal 6 Oktober 1921.
- Nursjamsu Nasution meninggal dunia di Jakarta pada tahun 1995.