Puisi: Rumah Tua (Karya Lastri Fardani Sukarton)

Puisi "Rumah Tua" karya Lastri Fardani Sukarton menggambarkan perasaan nostalgia dan refleksi terhadap masa lalu, khususnya mengenai sebuah rumah tua.
Rumah Tua


kuangkat kepala
debu yang dulu kuraih dengan sapu
masih ada dan aku bisa menghapusnya dengan tanganku
lampu antik pun termagu memandangku
yang sudah dewasa
penuh kematangan
apakah yang ingin kau tanyakan tentang diriku?
aku masih perempuan desa yang lugu

Sumber: Gunung Biru di Atas Dusunku (1988)

Analisis Puisi:
Puisi "Rumah Tua" karya Lastri Fardani Sukarton menggambarkan perasaan nostalgia dan refleksi terhadap masa lalu, khususnya mengenai sebuah rumah tua.

Gambaran Fisik Rumah Tua: Puisi dibuka dengan gambaran fisik rumah tua yang masih diingat dan dihadapi oleh penyair. Debunya yang dihapus dengan tangannya memberikan kesan bahwa rumah ini telah terlupakan dan ditinggalkan untuk sementara waktu.

Lampu Antik dan Nuansa Nostalgia: Keberadaan lampu antik menambah nuansa nostalgia dan melambangkan unsur tradisional atau warisan dari masa lalu. Lampu tersebut menjadi saksi bisu dari berbagai peristiwa dan kenangan yang terkait dengan rumah tua tersebut.

Refleksi Masa Dewasa: Penyair mengangkat kepala dan menyingkirkan debu, menggambarkan tahap kedewasaan dalam hidupnya. Hal ini mungkin mencerminkan pemahaman dan pandangan yang lebih matang terhadap kehidupan, serta kesiapan untuk menghadapi tantangan di masa depan.

Pertanyaan Mengenai Identitas: Ada pertanyaan yang diajukan dalam puisi, "Apakah yang ingin kau tanyakan tentang diriku?" ini mungkin mencerminkan keinginan penyair untuk dipahami atau diterima dalam identitasnya yang sebenarnya, meskipun dia tetap mempertahankan sifat lugu perempuan desa.

Sentimentalisme dan Keindahan Desa: Puisi menampilkan sentimen dan keindahan dari kehidupan desa. Meskipun telah menjadi perempuan dewasa, penyair masih mencirikan dirinya sebagai "perempuan desa yang lugu," menunjukkan rasa keterikatan dan kebersamaan dengan lingkungannya.

Puisi "Rumah Tua" mengeksplorasi tema nostalgia, kedewasaan, dan identitas dalam konteks rumah tua yang dihadapi oleh penyair. Melalui gambaran fisik rumah dan lampu antik, puisi ini menyampaikan perasaan sentimental dan rasa keterikatan terhadap akar dan keindahan desa.

Lastri Fardani Sukarton
Puisi: Rumah Tua
Karya: Lastri Fardani Sukarton

Biodata Lastri Fardani Sukarton:
  • Lastri Fardani Sukarton lahir pada tanggal 5 Desember 1942 di Yogyakarta.
  • Lastri Fardani Sukarton dikelompokkan sebagai sastrawan Angkatan 1980–1990an.

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.