Puisi: Putaran Ambisi (Karya Lalik Kongkar)

Puisi "Putaran Ambisi" karya Lalik Kongkar mengajak pembaca untuk merenung tentang pentingnya menemukan keseimbangan antara ambisi dan ...

Putaran Ambisi

Degup jantung menghempas ke seluruh tubuh
Memanaskan tujuan tiap kali tak sejalan
Luapkan ambisi seisi tubuh
Yang menggoncang ruang putaran

Derai langkah terus berjalan
Di belakang waktu
Melampaui tiap-tiap keinginan yang mulai memuncak
Hingga melupakan sibuknya menuju jalan yang abadi

Tanpa pikiran yang tenang
Maka hari ini
Akan kusumpahi
Waktulah yang selalu menungguku

2024

Analisis Puisi:
Puisi "Putaran Ambisi" karya Lalik Kongkar adalah suatu karya sastra yang memperlihatkan dinamika ambisi, keinginan, dan waktu dalam kehidupan manusia. Melalui penggunaan bahasa yang kuat dan gambaran yang intens, puisi ini merangkum perjalanan manusia dalam meraih tujuannya dan konsekuensi dari setiap ambisi yang dikejar.

Ambisi sebagai Daya Penggerak: Puisi ini dibuka dengan gambaran degup jantung yang menghempas ke seluruh tubuh, memberikan kesan bahwa ambisi adalah kekuatan yang memenuhi seluruh diri. Ambisi dijelaskan sebagai daya penggerak yang memanaskan tujuan setiap kali tidak sejalan, menggambarkan ambisi sebagai kekuatan pendorong yang menjaga semangat hidup.

Goncangan Ruang Putaran: Frasa "Luapkan ambisi seisi tubuh / Yang menggoncang ruang putaran" mengilustrasikan efek ambisi yang meresap ke seluruh ruang dan waktu kehidupan. Ambisi, seolah-olah menjadi gelombang energi, menciptakan goncangan yang dirasakan dalam perputaran kehidupan. Ini dapat diartikan sebagai usaha keras dan tekad untuk mencapai sukses atau mencapai tujuan yang diinginkan.

Derai Langkah dan Waktu yang Terus Berjalan: Gambaran "Derai langkah terus berjalan / Di belakang waktu" menciptakan konsep perjalanan yang terus berlanjut. Kehidupan dijelaskan sebagai perjalanan di belakang waktu, menunjukkan bahwa waktu terus bergerak maju tanpa henti. Derai langkah menggambarkan tindakan dan usaha manusia yang terus berjalan seiring waktu.

Puncak Keinginan yang Melampaui Batas: Puisi menyajikan gambaran keinginan yang terus memuncak dan melampaui batas. Keterusan ambisi dan keinginan dapat mencapai puncak tertinggi, namun pesan yang terkandung di sini adalah bahwa terkadang, keinginan yang berlebihan dapat menyebabkan manusia melupakan esensi hidup dan keabadian.

Waktu sebagai Musuh dan Teman: Pernyataan "Hingga melupakan sibuknya menuju jalan yang abadi" menggambarkan bahwa waktu, sementara menjadi musuh yang terus menunggu, juga dapat menjadi teman. Keinginan untuk mencapai sesuatu dapat menyibukkan manusia hingga melupakan makna yang lebih abadi dan kekal.

Sumpahan terhadap Waktu: Puisi ini mencapai puncaknya dengan pernyataan, "Akan kusumpahi / Waktulah yang selalu menungguku". Sumpahan ini dapat diartikan sebagai penyesalan atau keputusan untuk mengutuk waktu karena sifatnya yang selalu tidak terelakkan dan terus menunggu untuk memengaruhi kehidupan.

Bahasa yang Intens dan Simbolisme: Lalik Kongkar menggunakan bahasa yang intens dan simbolisme yang kuat untuk menyampaikan pesan puisinya. Ambisi diilustrasikan sebagai kekuatan yang memanaskan, dan waktu dianggap sebagai elemen yang senantiasa menunggu.

Secara keseluruhan, puisi "Putaran Ambisi" karya Lalik Kongkar adalah puisi yang menyajikan perjalanan hidup manusia dengan penuh energi dan tekad. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenung tentang pentingnya menemukan keseimbangan antara ambisi dan penghargaan terhadap kehidupan yang abadi.

Lalik Kongkar
Puisi: Putaran Ambisi
Karya: Lalik Kongkar

Biodata Lalik Kongkar:
  • Lalik Kongkar. Pemerhati Pembangunan Desa, Minat Kajian Politik, Filsafat dan Sastra.
© Sepenuhnya. All rights reserved.