Puisi: Perjalanan (Karya Lastri Fardani Sukarton)

Puisi "Perjalanan" menggambarkan perjalanan fisik dan spiritual penyair, menyelami keindahan alam dan kehidupan desa, serta menyuarakan rindu pada ...
Perjalanan


sudah kujelajahi separoh dunia
hampir tak kuinginkan lagi mengulanginya
tetap tanah wutah getihku satu ini
yang gersang penuh ilalang
angin di gunung sangat kencang 
        menerbangkan debu jalanan
perempuan berkutang menggembala 
        cucu-cucunya
langit senja begitu menawan tampias ke dada   
        perawan
tak ada lagi bisik tangis bayi, mereka hangat 
        dipeluk malam
ada di sisi embah, di sisi kakek, berselimut 
        kasih yang utuh
adakah ibu kutemui dalam perjalananku yang 
        jauh?

Sumber: Gunung Biru di Atas Dusunku (1988)

Analisis Puisi:
Puisi "Perjalanan" karya Lastri Fardani Sukarton menciptakan gambaran perjalanan fisik dan spiritual penyair.

Eksplorasi Dunia: Penyair telah menjelajahi "separuh dunia," menciptakan gambaran perjalanan fisik yang luas. Namun, meskipun ia sudah melihat banyak tempat, ia menyatakan bahwa hampir tidak ingin mengulanginya. Ini mungkin mencerminkan perasaan puas atau mungkin kelelahan dari perjalanan tersebut.

Cinta pada Tanah Air: Walaupun telah menjelajahi dunia, penyair menyatakan kesetiaannya pada "tanah wutah getihku satu ini." Ini menyoroti rasa cinta dan kedalaman rasa keterikatan penyair kepada tanah airnya sendiri.

Deskripsi Alam: Puisi ini menciptakan gambaran tentang alam yang kaya dan indah, seperti gunung yang anginnya kencang dan langit senja yang menawan. Gambaran ini memberikan nuansa alam yang hidup, dengan elemen-elemen alam yang secara nyata memengaruhi pengalaman penyair.

Kehidupan Desa: Gambaran perempuan berkutang yang menggembala cucu-cucunya, serta suasana hangat dan penuh kasih di sekitar embah dan kakek, memberikan gambaran kehidupan desa yang sederhana dan penuh makna. Puisi ini menyoroti kehangatan keluarga dan tradisi lokal.

Rindu pada Ibu: Pertanyaan terakhir dalam puisi menciptakan nuansa keintiman dan rindu. Penyair menyebutkan, "adakah ibu kutemui dalam perjalananku yang jauh?" Ini mencerminkan perasaan rindu dan kerinduan pada kehadiran ibu, yang bisa jadi ditinggalkan selama perjalanan panjangnya.

Puisi "Perjalanan" menggambarkan perjalanan fisik dan spiritual penyair, menyelami keindahan alam dan kehidupan desa, serta menyuarakan rindu pada tanah air dan kehadiran ibu. Dengan kata-kata yang sederhana namun penuh makna, puisi ini menyampaikan kekayaan pengalaman hidup.

Lastri Fardani Sukarton
Puisi: Perjalanan
Karya: Lastri Fardani Sukarton

Biodata Lastri Fardani Sukarton:
  • Lastri Fardani Sukarton lahir pada tanggal 5 Desember 1942 di Yogyakarta.
  • Lastri Fardani Sukarton dikelompokkan sebagai sastrawan Angkatan 1980–1990an.

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.