Puisi: Hening (Karya Agit Yogi Subandi)

Puisi "Hening" karya Agit Yogi Subandi menyampaikan pesan tentang kehidupan yang tersembunyi di balik kesunyian, serta penderitaan dan kebangkitan ...
Hening

Kini kumasuki kota yang apabila siang dan malam
tetap hening. orang-orang melintas hanya diam,
namun tubuhnya bergetar dan berdarah. setiap
sapaanku mambang, seperti angin yang terlahir
kemudian menerbangkan kertas-kertas koran,
plastik-plastik bekas makanan dan puisi-puisi yang
tercecer di trotoar protokol jalan. mata mereka
menelisik sejauh aku berlalu. mulut mereka
berkatup-katup, namun tak ada kata yang meletup
dari bibirnya: mungkin persis isyarat bagi orang
tuli. mungkinkah aku tuli? sebab mobil-mobil yang
melintas dan berlalu tanpa suara. langkah tanpa
suara. burung-burung tanpa kicauan, angin tanpa
desauan, daun tak bergemerisik, beradu, tiang-tiang
listrik yang dipukul-pukul dengan kayu, anjing-
anjing juga tanpa gonggongan.

Pada malam hari, kota itu hanya gemerlap lampu.
cahaya paris namun sediam kamp-kamp jerman
bagi kaum yahudi. tak ada lenguh dan keluh. yang
ada hanya tubuh peminta-minta yang menggigil
diterpa dingin. bila aku berjalan, mata mereka
menelisik kembali, mereka katakan sesuatu, tapi
kata-katanya tak sampai. mereka seperti diselimuti
air. kedap. hanya gerak bibir yang dapat kutangkap.
menebak-nebak bibirnya akan mengeluarkan huruf
apa. ketika subuh melepuh, pun begitu seterusnya.
siang dan kembali kepada malam lagi. hingga satu-
persatu orang-orang di kota ini menghilang
... tak kembali.
mungkin mati. hanya sedikit yang bertahan di sini.
hingga membeli rumah dan merangkai taman yang
penuh dengan bunga bermekaran. musim dapat ia
beli sendiri, hingga ia abadi dalam musim itu
sendiri. ada pula yang merawat lukanya hingga
borok dan mengeluarkan nanah. apabila ia berjalan,
jalanan akan bebercak darah yang mengering,
berkerak. pernahkah kaumenyaksikan dada yang
menggelembungkan nanah, siap meletup pada
cahaya terik dan sentuhan pertama.

Aku sedang menyaksikannya.

2008

Analisis Puisi:

Puisi "Hening" karya Agit Yogi Subandi membawa pembaca ke dalam suasana kota yang sunyi namun sarat dengan kegelisahan dan penderitaan. Dengan penggunaan bahasa yang kaya akan imaji dan metafora, Subandi menggambarkan kondisi sosial dan emosional yang kompleks.

Kesunyian Kota: Puisi ini membuka dengan gambaran tentang kesunyian yang mendalam di dalam kota. Meskipun kota terlihat hening, namun ada getaran kehidupan yang tersembunyi di baliknya. Orang-orang melintas diam-diam, tetapi keberadaan mereka memancarkan kegelisahan dan penderitaan yang tak terucapkan.

Keheningan yang Menyiksa: Subandi menggambarkan keheningan yang menyiksa di dalam kota. Meskipun terdapat aktivitas dan gerak-gerik, namun tidak ada suara yang memecah kesunyian. Mobil-mobil melintas tanpa suara, langkah-langkah tak bersuara, dan burung-burung tanpa kicauan. Ini menciptakan suasana yang menakutkan dan misterius.

Kehidupan yang Tersembunyi: Dibalik kesunyian, terdapat kehidupan yang tersembunyi dan tidak terungkapkan. Para peminta-minta yang menggigil diterpa dingin malam, mata mereka menelisik dengan kata-kata yang tak terucapkan. Mereka menjadi simbol dari kesunyian dan kekosongan yang ada di dalam kota.

Kehilangan dan Kematian: Puisi ini juga menggambarkan tema kehilangan dan kematian. Orang-orang menghilang satu per satu, meninggalkan kesunyian yang semakin dalam. Ada yang mungkin mati, ada yang pergi meninggalkan kota ini. Hal ini menciptakan suasana kekosongan dan kesedihan yang melanda.

Penderitaan dan Kebangkitan: Di antara kesunyian dan penderitaan, masih ada harapan dan kebangkitan. Ada yang membeli rumah dan merangkai taman yang penuh dengan bunga bermekaran, menciptakan keindahan di tengah-tengah kekosongan. Namun, ada juga yang merawat lukanya hingga borok dan mengeluarkan nanah, mencerminkan penderitaan yang mendalam.

Puisi "Hening" karya Agit Yogi Subandi adalah sebuah penggambaran yang kuat tentang kesunyian, kekosongan, dan penderitaan yang ada di dalam kota. Dengan imaji yang kuat dan bahasa yang kaya, Subandi berhasil menyampaikan pesan tentang kehidupan yang tersembunyi di balik kesunyian, serta penderitaan dan kebangkitan yang terus berlangsung di dalamnya.

Puisi
Puisi: Hening
Karya: Agit Yogi Subandi

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.