Nasi pecel atau sega pecel adalah hidangan nasi Indonesia khas Jawa yang disajikan dengan pecel. Pecel dalam hidangan nasi pecel biasanya dibuat dari kangkung, kacang panjang, daun singkong, daun pepaya, atau bunga turi yang dicampur dengan sambal kacang.
Nasi pecel biasa disantap saat sarapan bersama kerupuk atau rempeyek. Nasi pecel merupakan hidangan khas Jawa Timur, khususnya daerah Madiun. Namun, nasi pecel khas Kabupaten Nganjuk juga digemari banyak wisatawan.
Salah satu nasi pecel yang menjadi legenda di Nganjuk adalah Nasi Pecel Bledek. Nasi Pecel bledek ini berlokasi di belakang Gedung Juang 45 Nganjuk tepatnya di Jalan Gubernur Suryo 3, Kauman, Nganjuk dan membuka cabang di Desa Sekarputih, Kecamatan Nganjuk. Nasi pecel bledek ini sudah berdiri sejak tahun 1960.
Yang menjadi ciri khas nasi pecel bledek adalah sambalnya yang lebih pedas dari sambal pecel lainnya, yaitu pedasnya seperti terkena petir atau bledek. Nasi pecel ini dijuluki menjadi yang terpedas di Nganjuk.
Selain dari rasa sambalnya yang enak dan pedas, yang menambah nikmat nasi pecel ini dari bungkusnya yakni dibungkus dengan daun pisang. Karena dibungkus dengan daun pisang bau khas dari daun pisang tersebut menambah rasa. Rasa pedasnya yang menjadi ciri khas enak dan membuat ketagihan.
Harga nasi pecelnya mulai dari Rp. 6000 untuk satu porsi nasi pecel. Sedangkan lauk pauknya seperti tahu, tempe, telur puyuh, dan lain-lain dibandrol dengan harga mulai dari Rp. 500 sampai dengan Rp. 3000. Nasi pecel bledek ini buka mulai dari pukul 06.00 WIB sampai dengan pukul 10.00 WIB.
Nasi pecel bledek tidak pernah sepi dari pembeli, mulai dari buka di pagi hari sampai tutup. Saat bulan puasa, nasi pecel bledek ini buka mulai dari pukul 17.00 sampai dengan malam hari. Untuk pecinta nasi pecel, nasi pecel bledek ini cocok untuk rekomendasi menu berbuka puasa.
Bagi kamu pecinta pedas, kamu wajib mencoba kuliner khas ini saat berkunjung ke Kabupaten Nganjuk. Untuk kamu yang tidak suka makanan pedas juga wajib untuk mencobanya siapa tahu jadi pecinta pedas setelah mencoba nasi pecel bledek ini.
Biodata Penulis:
Kinanti Nur Hidayatul Fitri lahir pada 18 November 2004 di Nganjuk. Saat ini ia aktif sebagai mahasiswa, program studi Pendidikan Kimia, di Universitas Sebelas Maret, Surakarta.