Judi Online dan Pinjol Ilegal: Asyik di Dunia Maya, Mampus di Dunia Nyata

Perjudian ternyata juga melibatkan sejumlah figure publik. Puluhan artis terseret kasus promosi judi online. Bukannya ikut mengedukasi masyarakat ...

Dengan utang hidup jadi lebih menantang. Apalagi utangnya di pinjaman online ilegal, uangnya dipakai untuk judi online. Itulah salah satu cara untuk membuat pikiran ini senantiasa tidak tenang. Pinjol ilegal dan judi online adalah sepasang lingkaran setan yang akan bersatu padu untuk mencekik hidup masyarakat kita.

Rokok dan judi ternyata memiliki satu hal persamaan, yaitu sama-sama membuat kecanduan. Apalagi hari ini perkembangan teknologi tak terelakkan lagi. Perjudian sekarang dikemas dengan cara daring, membuat kantong masyarakat makin kering.

Akses perjudian makin lama kok makin mudah saja. Platform judi online sekarang banyak berseliweran. Situs-situs judi sekarang sudah mulai berani promosi hampir di semua media sosial. Faktor lain yang menyebabkan banyak orang ingin memainkan situs slot gacor ini adalah kemudahan bertransaksinya. Situs judi online memberikan ketentuan minimum deposit mulai dari puluhan ribu saja. Selain itu, akses pembayaran juga beragam, mulai dari E-Wallet, hingga M-Banking.

Perjudian ternyata juga melibatkan sejumlah figure publik. Puluhan artis terseret kasus promosi judi online. Bukannya ikut mengedukasi masyarakat supaya tidak berjudi, eh malah ikut promosi. Yang penting cuannya gedhe mungkin ya.

Mirisnya, pemain judi online ini ternyata hampir semua kalangan, mulai dari masyarakat ekonomi kelas atas hingga masyarakat ekonomi kelas menengah ke bawah. Mungkin mereka berharap dengan judi online bisa mendapatkan banyak keuntungan. Namun, judi online sebenarnya hanyalah ilusi semata. Mereka bukan menjadi orang yang kaya uang, melainkan menjadi orang yang kaya utang.

Pinjol
sumber gambar: freepik

Ngerinya, player judi online ini bukan hanya orang dewasa. Kalangan anak muda pun sekarang banyak yang terserang ‘virus’ haram ini. Mau jadi apa generasi muda kita ke depannya kalau diisi dengan generasi judi seperti ini. Masa muda bukannya belajar dengan giat, eh, malah maksiat.

Kapolri mengatakan, ada 10.056 situs judi online dan 1.229 rekening yang diblokir terkait dengan judi online sepanjang 2023. Selain itu, PPATK menyatakan besar transaksi judi online sepanjang 2023 mencapai lebih dari Rp200 triliun. Bagaimana? Mencengangkan, bukan?

Baru-baru ini, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan banyak ditemukan kasus masyarakat kita berutang di pinjaman online ilegal dan uangnya digunakan untuk main judi online. Mantap sekali, bukan? Mengapa ini bisa terjadi? Salah satunya adalah mudahnya akses pinjol sekarang ini.

Pinjol ilegal kini dengan mudah bisa ditemukan, tanpa banyak jaminan, pinjaman uang bisa didapatkan. Sayangnya, kurangnya transparansi soal mekanisme pinjaman menyebabkan banyak masyarakat yang tercekik akan besarnya bunga pinjaman.

Ini semua disebabkan masyarakat kita tidak memahami konsekuensi dan batas kemampuan diri. Pengennya kaya raya, tapi enggan usaha. Bukannya kerja keras, malah coba cari jalan pintas. Judi online tidak akan membuat player-nya kaya, yang ada malah sengsara. Jeratan pinjol juga bukan solusi, bunganya selangit melilit-lilit.

Sepertinya, korban judi online juga tidak sedikit. Hampir di setiap daerah ada saja yang menjadi korban judi online. Memang awalnya mereka dikasih jackpot, tetapi endingnya ya tetap saja kere. Menangnya tidak seberapa, pada akhirnya utangnya menumpuk di mana-mana.

Kasus-kasus seperti ini bisa memicu naiknya perceraian dan bunuh diri. Akhirnya, yang dirugikan bukan hanya satu orang, banyak pihak juga ikut kena imbasnya. Efeknya sudah dosa, utang melimpah, hampir gila, malunya tidak ketulungan.

Daripada judi online mending jualan online. Sistemnya jelas, tidak abu-abu. Modalnya juga jangan dari pinjol ilegal, dicekik baru tahu rasa. Jualan online jelas membuat untung pelakunya. Kalau judi online? Yang untung jelas bandarnya, lah. Dalam perjudian, pemain sudah masuk ke perangkap setan sehingga dia tidak sadar kalau menang kalah bisa diatur oleh sang bandar.


Ivan Wahyu Nugroho

Biodata Penulis:

Ivan Wahyu Nugroho lahir pada tanggal 1 Oktober 2004 di Boyolali. Saat ini ia aktif sebagai mahasiswa di Universitas Sebelas Maret.

© Sepenuhnya. All rights reserved.