Bagi sebagian orang hidup memang sangat berarti, namun bagi sebagian lainya menganggap bahwa hidup mereka tidak berguna, tidak ada artinya dan tidak sedikit pula yang memilih untuk mengakhiri hidupnya, seperti tidak ada artinya sama sekali, padahal itu nyawa.
Tidak bisa dipungkiri memang pola pikir manusia beda-beda namun itu terlalu dangkal untuk makhluk yang paling sempurna.
Sebenarnya Apa sih Hidup Itu?
Beda orang beda penafsiran tapi alangkah baiknya kita memiliki kemauan kuat untuk tetap hidup seperti yang dijelaskan pada pelajaran Pancasila dari SD hingga SMA hak paling fundamental pada manusia adalah hak hidup, lalu mengapa kita sendiri yang harus merampas hak milik kita?
Sungguh terlalu pendek pikirannya, setiap individu pasti memiliki alasan untuk hidup masing-masing, tujuan masing-masing, target masing-masing dan pastinya juga harus menemukan alasan untuk tetap hidup masing-masing juga walaupun dengan sekecil apapun alasan itu.
Lalu, Bagaimana Cara Menemukan Alasan Tersebut?
Individu juga memiliki kesenangan sendiri-sendiri yang tidak bisa disamakan dari individu satu dengan yang lain, maka dari itu harus bisa menemukan alasan tersendiri dari apa yang membuat mempunyai alasan untuk tetap hidup. Alasan kecil untuk tetap hidup mungkin berperan penting bagi segelintir orang, namun bisa menyelamatkan dan bahkan mengurangi angka kematian karena bunuh diri, berperan penting untuk keberlangsungan hidup individu.
Alasan kecil untuk tetap hidup mungkin sedikit unik seperti ingin terus merasakan mie ayam, ingin terus menonton tim sepakbola kesayangan, ingin terus melihat update handphone, ingin menamatkan serial one piece atau alasan-alasan kecil yang memang membantu dalam individu untuk tetap bertahan hidup, terlihat sepele namun mungkin bisa cukup membantu.
Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini asalkan kita mau dan kita berusaha sebaik mungkin untuk mendapatkan apa yang kita mau, mengakhiri hidup bukan keputusan yang baik karena bukan berarti masalah kita akan selesai juga, terkadang kita berpikir bahwa hidup kita tidak berarti tapi berbeda dengan orang-orang di sekitar kita yang menyayangi, memperhatikan atau bahkan membutuhkan kita. Jadi, tetaplah hidup untuk alasan-alasan kecil di sekitar kita.
Biodata Penulis:
Ilham Dwi Kuncoro lahir pada tanggal 30 Maret 2005 di Boyolali. Saat ini ia aktif sebagai mahasiswa di Universitas Sebelas Maret, Surakarta.