Generasi Milenial sekarang sudah tidak asing dengan sebutan Cegil. Istilah “cegil” menjadi populer di kalangan Gen Z karena digunakan secara luas di media sosial, terutama di platform seperti Twitter (X), Tktok, dan Instagram.
Cegil merupakan singkatan dari cewek gila, dan bukan berarti sebutan ini merujuk pada seorang perempuan yang mengalami gangguan jiwa, tetapi pengguna media sosial sering mengartikannya seorang perempuan yang memiliki sifat buruk atau problematik seperti "maaf ya kalau aku ngambekan, this is cegil".
Sebutan Cegil juga kerap digunakan pengguna sosial media untuk fan dari penyanyi internasional yaitu Taylor Swift dan Niki. Seperti contoh, di sebuah unggahan video Tiktok dengan lagu dari Niki, pengguna sosial media menyebutnya lagu kebangsaan Cegil.
Namun, seiring dengan seringnya penggunaan istilah ini, pengguna media sosial menormalisasikannya dalam konteks negatif sehingga dapat menimbulkan dampak negatif pada dinamika penggunaan bahasa dan bagaimana makna sebuah kata dapat bervariasi, serta dapat mempengaruhi persepsi terhadap karakter seseorang dalam konteks hubungan interpersonal.
Penggunaan istilah "Cegil" juga dapat memiliki konotasi negatif tergantung pada konteks penggunaannya.
Dalam hal ini pula, sebutan Cegil juga bisa dianggap menyinggung seseorang yang mempunyai gangguan kejiwaan maupun mental karena masih banyak di luar sana seseorang yang sedang berjuang untuk kesembuhan mentalnya dan tidak ingin dianggap gila oleh orang lain.
Sedangkan pada tren sebutan Cegil ini, pengguna sosial media malah berlomba-lomba menyebut dirinya sendiri Cegil. Oleh karena itu, sebutan Cegil ini bisa dianggap menyinggung oleh beberapa orang.
Beberapa orang yang juga menganggap sebutan ini terlalu dinormalisasikan karena seperti merendahkan dirinya sendiri dengan menyebut Cegil. Sebutan Cegil ini juga dapat menimbulkan Stigma terhadap gangguan mental. Sehingga sebutan Cegil ini seharusnya tidak boleh terlalu dinormalisasikan oleh pengguna sosial.
Dalam konteks ini, penting untuk meningkatkan kesadaran akan dampak negatif penggunaan istilah Cegil yang tidak positif dan memperkuat edukasi tentang kesehatan mental.
Selain itu, perlu adanya upaya untuk mempromosikan penggunaan bahasa yang lebih memperhatikan nilai-nilai positif dan menghindari penggunaan istilah-istilah yang dapat merendahkan atau memicu stigma negatif.
Dengan demikian, diharapkan pengguna sosial media, khususnya generasi muda, dapat lebih bijak dalam menggunakan bahasa dan memahami dampak dari setiap istilah yang digunakan.
Biodata Penulis:
Farisa Zahra saat ini aktif sebagai mahasiswa, Pendidikan Kimia, di Universitas Sebelas Maret, Surakarta.