Remaja Muslim yang Tetap Istikamah pada Prinsip Agama di Tengah Gempuran Generasi Z yang Bebas

Bagi remaja muslim, Generasi Z dapat menjadi ancaman karena dapat menggoda remaja muslim untuk meninggalkan prinsip-prinsip agama mereka dan ...

Remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa, masa yang penuh dengan tantangan dan peluang. Remaja muslim dihadapkan dengan berbagai macam pengaruh, baik dari dalam maupun dari luar, yang dapat mempengaruhi keyakinan, perilaku, dan identitas mereka.

Salah satu pengaruh yang cukup kuat adalah Generasi Z, yaitu generasi yang lahir pada akhir abad ke-20 dan awal abad ke-21, yang dikenal dengan karakteristiknya yang bebas.

Generasi Z memiliki banyak kelebihan, seperti kemampuan beradaptasi dengan perubahan, keterbukaan terhadap perbedaan, dan keterampilan menggunakan teknologi. Namun, Generasi Z juga memiliki beberapa kelemahan, seperti kurangnya kesadaran beragama, kecenderungan untuk mengikuti tren tanpa kritis, dan sikap yang individualis dan hedonis.

Bagi remaja muslim, Generasi Z dapat menjadi ancaman karena Generasi Z dapat menggoda remaja muslim untuk meninggalkan prinsip-prinsip agama mereka dan terjerumus ke dalam hal-hal yang dilarang oleh agama.

Saat ini banyak sekali Generasi Z yang sudah terbiasa dengan hal-hal yang sebenarnya dilarang oleh agama. Mereka tahu bahwa hal yang mereka lakukan itu dilarang, tetapi mereka tetap melakukannya.

Contoh yang sudah umum di kalangan remaja Generasi Z adalah menjalin hubungan dengan lawan jenis yang bukan muhrimnya. Tidak sedikit juga dari mereka yang muslim melakukan hal itu. Bahkan beberapa dari mereka ada yang bersekolah di pesantren, menghafal Al-Qur'an, dan lebih banyak pengetahuan tentang agama juga melakukan hal tersebut.

Remaja Muslim yang Tetap Istikamah pada Prinsip Agama

Bagaimana cara kita menyikapi mereka yang secara terang-terangan memposting di media sosial tentang apa yang mereka lakukan? Apakah menirunya? Sering juga ketika melihat media sosial yang isinya keasyikan dan kesenangan mereka memunculkan rasa keinginan seperti mereka. Namun, kembali lagi pada pribadi masing-masing apakah kita akan menirunya atau tidak.

Bukan hanya usia remaja menuju dewasa tetapi juga banyak usia di bawah umur yang seperti itu. Bisa saja mereka meniru dari media sosial yang kini juga banyak digunakan oleh usia di bawah umur. Mirisnya, mereka yang sudah mengetahui bahwa apa yang dilakukan mereka itu dilarang oleh agama, tetapi mereka sangat sulit dan bahkan sudah tidak bisa lagi untuk diingatkan.

Oleh karena itu, remaja muslim harus tetap istikamah pada prinsip-prinsip agama mereka, yaitu akidah, syariah, dan akhlak. Istikamah berarti teguh, konsisten, dan berkesinambungan dalam menjalankan perintah dan menjauhi larangan Allah. Istikamah juga berarti tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal yang bertentangan dengan ajaran Islam, baik dari dalam diri maupun dari luar.

Untuk tetap istikamah di tengah gempuran Generasi Z yang bebas, hal yang pertama bagi remaja muslim adalah kesadaran diri. Kita tidak akan berpikir untuk berusaha istikamah jika tidak ada kesadaran pada diri kita sendiri.

Selain itu, kita juga harus mempelajari dan memahami ajaran Islam dengan benar sehingga tidak mudah tersesat atau terkecoh oleh pemahaman yang salah atau menyimpang.

Pilihlah lingkungan yang baik dan positif yang dapat mendukung dan membantu kita untuk istikamah serta konsisten dalam menjaga akhlak kita agar tetap memiliki akhlak mulia. Akhlak adalah cerminan dari iman kita maka kita harus memiliki akhlak yang baik agar dapat selalu istikamah.

Penulis: Hayyan Freshia Wijaya

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.