Terimakasih Pahlawan Berakal
Aku ini hanyalah tabula rasa
Tak ada goresan yang bermanfaat dalam diri ini
Tetapi dengan tinta pena sang pahlawan berakal
Aku menjadi berarti
Goresan tintanya memberi nutrisi bagiku untuk
menyambut hari esok
Seperti kata yang telah engkau ucapkan
Engkaulah debu yang dihidupkan roh
Bukan seperti debu yang dihidupkan oleh angin
Yang ada hanya untuk sekejap, lalu pergi dibawa angin
Begitulah jasa dan namamu dalam aksaraku
Tak akan hilang ditelan waktu
Semoga berkat sang khalik terus mengalir padamu
2023
Analisis Puisi:
Puisi "Terimakasih Pahlawan Berakal" karya Itos Akwirang menggambarkan penghargaan dan rasa terimakasih kepada figur pahlawan yang telah memberikan kontribusi berarti dalam memberikan arah dan makna bagi kehidupan penyair.
Aku Ini Hanyalah Tabula Rasa: Puisi dimulai dengan pernyataan bahwa penyair adalah "tabula rasa," yang secara harfiah berarti "lembar kosong" atau "papan tulis kosong." Ini dapat diartikan sebagai penyair yang membuka dirinya untuk menerima pengaruh dan bimbingan dari pahlawan yang cerdas.
Dengan Tinta Pena Sang Pahlawan Berakal: Pahlawan di sini diibaratkan sebagai penyair yang bijak. Puisi ini menggambarkan bahwa melalui kata-kata dan ajaran sang pahlawan, penyair menjadi memiliki makna dan nilai. Tinta pena pahlawan menjadi simbol inspirasi dan pemahaman yang memperkaya hidup penyair.
Goresan Tintanya Memberi Nutrisi: Metafora "nutrisi" menciptakan gambaran bahwa ajaran dan pemikiran sang pahlawan memberikan kehidupan dan pertumbuhan batin bagi penyair. Kata-kata sang pahlawan menjadi makanan rohani yang memberdayakan dan menyuburkan jiwa penyair.
Bukan Seperti Debu yang Dibawa Angin: Perbandingan debu yang dibawa angin dengan peran sang pahlawan menunjukkan bahwa pengaruh pahlawan tidak sementara, melainkan memiliki keabadian. Pahlawan memberikan dampak yang langgeng dan tak terhapuskan dalam hidup penyair.
Jasa dan Namamu dalam Aksaraku: Aksara di sini merujuk pada tulisan atau bahasa. Pahlawan dihargai melalui penggunaan bahasa atau kata-kata yang mengabadikan jasanya. Aksara menjadi medium untuk meresapi dan menghargai peran sang pahlawan.
Tak Akan Hilang Ditelan Waktu: Pernyataan ini menegaskan bahwa dedikasi dan jasa sang pahlawan tidak akan terkikis oleh waktu. Mereka tetap abadi dan terus memberikan inspirasi meskipun waktu berjalan.
Semoga Berkat Sang Khalik Terus Mengalir Padamu: Puisi diakhiri dengan doa dan harapan agar sang pahlawan terus mendapatkan berkat dari Sang Khalik. Hal ini menunjukkan rasa hormat dan rasa terimakasih yang mendalam.
Puisi "Terimakasih Pahlawan Berakal" merangkum penghargaan dan rasa terimakasih kepada pahlawan yang berperan dalam membentuk dan memberikan makna bagi hidup penyair. Melalui metafora, puisi ini berhasil menyampaikan nilai keabadian, inspirasi, dan kekayaan rohani yang diberikan oleh sang pahlawan berakal.
Karya: Itos Akwirang
Biodata Itos Akwirang:
- Itos Akwirang lahir pada tanggal 11 September 2005 di Satar Ara.