Puisi: Tentangku (Karya Sarifah Aini)

Puisi "Tentangku" karya Sarifah Aini menggambarkan perasaan perpisahan dengan penuh kebijaksanaan dan kebebasan. Penyair menggambarkan sebuah ...
Tentangku


Setelah ini, kupastikan tak ada lagi tentangku dalam ceritamu. Takkan ada lagi kalimat perintah untuk kau turuti seperti hari lalu. Semua akan berakhir di sini, saat ini.

Setelah ini pula, kau takkan lagi menjadi bagian dari coretan sederhanaku yang biasa kulakukan seperti saat kau masih menjadi pemeran utama dalam setiap aksara ciptaanku.

Dari pagi menjelang, hingga senja menghilang lalu berganti malam dengan serpihan bintang. Kau takkan lagi kukenang. Semua hilang, sejak kau dan aku saling melepaskan ikatan belenggu di lubuk hati yang paling dalam.

Ini yang kau inginkan, dan ini yang kau harapkan. Sebagai seseorang yang tak ingin mengekang, apapun yang kau mau akan kulakukan, termasuk perpisahan.

Dengan begitu, takkan ada lagi kalimat "Kamu gak pernah bisa ngerti perasaan aku!" Karena aku sudah menuruti semua inginmu, walaupun aku harus terluka karena hal itu.

Tak mengapa, selama hal itu membuatmu bersuka cita, aku dengan ikhlas dan rela melakukannya. Perihal luka, lambat laun akan sembuh dengan sendirinya.

Jangan katakan, "Terimakasih untuk waktunya selama ini." Karena, yang namanya perpisahan tak perlu mendapatkan ucapan sebagus itu sebagai penutup buku kisah yang telah kita isi dengan berbagai coretan indah di setiap halamannya.

Hingga menjadi sebuah buku dengan ribuan halaman yang masih kosong, karena ceritanya t'lah berakhir, dan akan dilanjutkan dengan tokoh utama yang berbeda, sehingga cerita tentangmu harus dirobek paksa, karena akan menggangu alur cerita yang baru.

Mulai sekarang, terbitkanlah bukumu sendiri, dengan cerita yang kau isi dengan orang baru yang kau kagumi. Karena aku juga akan melakukan hal yang sama, dengan sosok penggantimu sebagai tokoh utama dalam cerita yang akan 'ku jadikan tema utama dalam setiap goresan pena di setiap halaman kertas baru yang kupunya.

Bondowoso, 2 Desember 2023

Analisis Puisi:
Puisi "Tentangku" karya Sarifah Aini adalah sebuah karya yang menggambarkan perasaan perpisahan dengan penuh kebijaksanaan dan kebebasan. Penyair menggambarkan sebuah ending yang bukan hanya tentang berakhirnya sebuah hubungan, tetapi juga pembebasan diri dari ikatan yang telah mengikat.

Perpisahan yang Tegas: Puisi dibuka dengan pernyataan tegas tentang pemastian penyair untuk mengakhiri cerita antara mereka. Keputusan ini diungkapkan dengan kata-kata yang mantap, menegaskan bahwa tidak akan ada lagi jejak atau bayang-bayang yang terlibat di dalam cerita ke depannya.

Berakhirnya Ketergantungan: Penyair menyampaikan bahwa sang tokoh tidak akan lagi menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Tidak hanya sebagai pemeran utama dalam karya tulisannya, tapi juga dalam realitas hidupnya. Ini menciptakan gambaran tentang kebebasan dari ketergantungan pada orang lain.

Penghapusan Kenangan: Ungkapan tentang tidak akan lagi mengenang dan mencatat momen-momen bersama menciptakan atmosfer perpisahan total. Penghapusan kenangan di pagi, senja, hingga malam menciptakan kesan bahwa waktu tidak lagi akan diwarnai oleh kehadiran sang tokoh.

Penerimaan Keputusan: Penyair mengekspresikan bahwa ini adalah apa yang diinginkan oleh tokoh lainnya. Meskipun dengan penuh rasa, sang penyair menerima keputusan tersebut dan menjanjikan keikutsertaannya dalam menjalankannya.

Ketidakpahaman yang Teratasi: Puisi menyinggung pernyataan bahwa tidak akan ada lagi pernyataan "Kamu gak pernah bisa ngerti perasaan aku!" karena penyair sudah menuruti semua yang diinginkan, meskipun harus terluka. Ini menciptakan gambaran pemahaman dan kesediaan untuk mengalah demi kebahagiaan orang lain.

Tanpa Ucapan Perpisahan yang Manis: Penyair menekankan bahwa tidak perlu ucapan terimakasih atau kata-kata manis untuk menutup buku kisah mereka. Pilihan ini menciptakan gambaran bahwa perpisahan memang tidak selalu menyenangkan dan tidak selalu berakhir dengan kata-kata penuh cinta.

Menyambut Cerita yang Baru: Puisi ditutup dengan saran untuk menulis cerita baru dengan tokoh utama yang berbeda. Ini menciptakan kesan bahwa perpisahan adalah awal dari babak baru, dan masing-masing akan menulis kisah hidupnya sendiri.

Puisi "Tentangku" tidak hanya menggambarkan perpisahan, tetapi juga memberikan gambaran tentang penerimaan, kebebasan, dan kemampuan untuk melanjutkan hidup dengan semangat baru. Sarifah Aini berhasil mengekspresikan kompleksitas emosi dalam perpisahan dan menghadirkannya dengan kebijaksanaan yang mendalam.

Puisi
Puisi: Tentangku
Karya: Sarifah Aini

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Kepada Kawan Sebelum ajal mendekat dan mengkhianat, mencengkam dari belakang 'tika kita tidak melihat, selama masih menggelombang dalam dada darah serta rasa, belum bertugas kec…
  • Angin (1) Angin dari mana datangnya menghiba di saraf duka. Menempuh ribuan kilometer, dalam kegalauan mencari kenang, jika sempat jadi pelabuhan. Tak ada yang bisa dit…
  • Senja Aku tak tahan melihat senja Kututup daun pintu supaya tak tembus sinarnya Saat paling baik adalah berada di kapal terbang menuju ke tim…
  • Catatangerimis menderas tengah malam ini dingin dari telapak kaki hingga ke sendi-sendi dalam sunyi hati menggigit lagi ingat saat pergi dan pipi kiri kananmu kucium …
  • Pergi Kita hanya gerombolan burung-burung gundah, katamu seraya berkemas. Kaubawa segala yang pernah kauberi. Di hatiku kemarau tiba-tiba. Sebab hujan bermusim kita tampung kautua…
  • PerpisahanBaik sebelum meninggalkan pertemuanmemadamkan api puntung rokokdan diputuskan perundingan dekat ambang pintu,sebab kadang-kadang kita mendadak merasa tuadan hari makin ci…
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.