Tentang Swastamita
Semburat kemerahan
Swastamita tebar pesona
Jarak pandang terbatas ciptakan nuansa magis
Semburatmu ciptakan epik
Rembulan menyembul di balik mega berarak
Menciptakan swastamita klasik
Memandangmu
Kala menanti pergantian waktu
Terdengar dari rumah Allah
Harus kembali tundukkan ego, menghamba dalam kewajiban
Fajar Indah, 28 Desember 2023
Analisis Puisi:
Puisi "Tentang Swastamita" karya Ummi Sulis menciptakan gambaran puitis mengenai suasana dan makna di balik kata "swastamita."
Semburat Kemerahan dan Pesona Swastamita: Puisi dibuka dengan gambaran semburat kemerahan yang menjadi ciri khas swastamita. Kata-kata ini menciptakan citra keindahan dan pesona yang terkandung dalam fenomena tersebut.
Jarak Pandang Terbatas dan Nuansa Magis: Pernyataan "Jarak pandang terbatas ciptakan nuansa magis" membawa pembaca ke dalam atmosfer yang membatasi penglihatan fisik tetapi membuka ruang bagi keajaiban dan ketidakpastian.
Semburat dan Epik Swastamita: Penggunaan kata "semburatmu" merujuk pada cahaya rembulan yang menciptakan epik. Puisi menggambarkan keindahan dan ketenangan malam yang diterangi oleh pesona swastamita.
Rembulan, Mega, dan Swastamita Klasik: Gambaran rembulan yang menyembul di balik mega berarak membentuk gambaran visual kuat. Kombinasi antara rembulan, mega, dan swastamita menciptakan nuansa klasik dan abadi yang melekat pada momen tersebut.
Menciptakan Swastamita Klasik: Penyair menyampaikan bahwa pandangan ke arah swastamita menciptakan atmosfer klasik yang begitu epik dan tak terlupakan. Swastamita menjadi titik fokus yang menciptakan keindahan dan keabadian.
Memandang Swastamita Menanti Pergantian Waktu: Puisi mengajak pembaca untuk memandang swastamita sambil menanti pergantian waktu. Ini memberikan dimensi waktu yang dinamis, mengaitkan kecantikan swastamita dengan perubahan dan kelangsungan.
Suara dari Rumah Allah dan Penghambaan dalam Kewajiban: Pembaca didorong untuk mendengarkan suara dari rumah Allah dan tunduk pada panggilan untuk menghamba dalam kewajiban. Ini memberikan dimensi religius dan spiritual dalam makna swastamita.
Ego dan Pengabdian: Sentuhan filosofis terletak pada panggilan untuk "kembali tundukkan ego, menghamba dalam kewajiban." Ini menggambarkan pentingnya mengatasi ego dan menemukan makna hidup melalui pengabdian dan ketaatan.
Puisi "Tentang Swastamita" tidak hanya menggambarkan keindahan alam dan fenomena swastamita, tetapi juga menyelipkan pesan filosofis tentang perubahan, klasik, dan pengabdian. Melalui bahasa yang kaya akan imaji, penyair berhasil menciptakan karya yang memukau dan menginspirasi.
Karya: Ummi Sulis
Biodata Ummi Sulis:
- Ummi Sulis, perempuan yang berprofesi sebagai pendidik ini, gemar menulis sedari Sekolah Menengah. Kemampuan menulis lebih diasah ketika Covid melanda di tahun 2019 kemarin, dengan mengikuti berbagai kelas kepenulisan. Ia juga menulis beberapa buku serta menjadi admin di beberapa penerbit.
- Ummi bisa disapa di IG dan FB dengan nama akun Ummy Sulistyowati.